Oksigen Terlarut DO, Dissolved Oxygen

5.3.4 Oksigen Terlarut DO, Dissolved Oxygen

Oksigen terlarut di Sub DAS Daerah Aliran Sungai Saluran Tarum Barat dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang cukup signifikan. Kadar oksigen terlarut min terendah dalam periode 2004 – 2009 tercatat di tahun 2007 di titik sampel air Suplesi Cibeet dengan agka sebesar 0,6 mgl, sedangkan kadar oksigen terlarut max tahunan tertinggi tercatat di tahun 2009 di titik sampel air Bendungan Cikarang dengan angka sebesar 8,5 mgl. Jika dirata-ratakan, bulan dengan angka kadar oksigen terlarut terendah terjadi pada bulan September sedangkan bulan dengan angka kadar oksigen terlarut tertinggi terjadi pada bulan Febuari. Untuk lebih jelasnya data disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Kadar oksigen terlarut tahunan di Sub DAS Saluran Tarum Barat periode 2004 – 2009 Oksigen Terlarut mgl 2004 2005 2006 2007 2008 2009 max 6,5 7,4 6,8 6,8 8,0 8,5 min 3,5 2,7 2,1 0,6 1,8 1,3 PP No 82 Th 2001 kelas air no II 4 4 4 4 4 4 Sumber: Perusahaan Jasa Tirta periode 2004 – 2009 . Lee et al. 1978 dalam Nugraheni 2001 menjelaskan bahwa kualitas perairan berdasarkan oksigen terlarutnya dapat dikategorikan menjadi kualitas tidak tercemartercemar ringan jika kadar oksigen terlarutnya 6,5 mgl, tercemar ringan 4,5 – 6,4 mgl, tercemar sedang 2,4 – 4, dan tercemar berat 2 mgl. Jika dirata-ratakan per tahunnya, kadar oksigen terlarut di Sub DAS Saluran Tarum Barat berkisar antara 4,7 – 5,75 mgl. Hal ini berarti kualitas air di Sub DAS Saluran Tarum Barat tergolong kepada kualitas perairan yang tercemar ringan. Pencemaran ini diduga berasal dari aktivitas pencucian barang bekas di daerah Kota dan Kabupaten Bekasi serta limbah domestik lainnya. Menurut PP No 82 Tahun 2001 batas minimum oksigen terlarut yang diizinkan agar dapat memenuhi kriteria mutu air kelas dua adalah 4 mgl, sedangkan kadar oksigen terlarut min tahunan di Sub DAS Saluran Tarum Barat periode 2004 – 2009 kurang dari 4 mgl. Berdasarkan hal tersebut jika ditinjau dari kadar oksigen terlarutnya kualitas air di Sub DAS Saluran Tarum Barat pada kondisi kenyataannya tidak memenuhi kriteria air kelas dua atau bisa dibilang airnya tercemar. Jika digolongkan menurut PP No 82 Tahun 2001, air di Saluran Tarum pada kondisi real digolongkan ke dalam kelas air nomor tiga danatau empat.

5.3.5 Biochemical Oxygen Demand BOD