107
program ini dimana pihak wartawan yang datang sering meliput ketika penebusan raskin, jadi raskin dibagikan secara transparan dan minim penyelewengan.
Kemudian menyangkut bagaimana tindakan pemerintah sekarang ini dalam meningkatkan efektivitas raskin, kasi pembangunan kelurahan sidorejo hilir
mengatakan bahwa untuk tahun 2013 pemerintah provinsi menambah jadwal turunnya raskin menjadi 14 kali dalam setahun yang sebelumnya hanya 12 kali.
Tidak hanya itu, pada awal tahun 2014, data penerima di kelurahan adalah sebanyak 616 RTS dan mengalami penurunan sebanyak 103 RTS dari tahun
sebelumnya, padahal jika dilihat lebih khusus masih banyak masyarakat yang seharusnya layak menjadi penerima manfaat. Untuk itu, pihak kelurahan
mengajukan permohonan penambahan masyarakat penerima ke BPS dilengkapi dengan data masyarakat calon penerima namun belum mendapat respon dari pihak
BPS. Sedangkan menurut Kasi Pembangunan Kelurahan Indrakasih, raskin yang turun pada tahun 2013 lalu ialah sebanyak 15 kali untuk 732 RTS dalam setahun
yang berarti program raskin mampu meningkatkan efektivitasnya dari tahun-tahun sebelumnya.
IV.3. Hasil Pengumpulan Data Sekunder
Hasil pengumpulan data sekunder ini diperoleh melalui dokumen- dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
108
keterkaitan dengan masalah penelitian.Data sekunder ini bertujuan untuk mendukung kelengkapan dari data primer. Data sekunder yang diperoleh yaitu
berupa jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat raskin di Kota Medan dan ketentuan jumlah pagu raskinnya serta jumlah rumah tangga sasaran penerima
manfaat raskin di kecamatan medan tembung dan ketentuan jumlah pagu raskinnya.
Tabel 42. Data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat Beserta Jumlah Pagu Raskin di Kota Medan Tahun 2012
No. Nama Kecamatan
Jumlah RTS Jumlah Pagu Raskin
Universitas Sumatera Utara
109
jiwa kg
1. Medan Belawan
8.733 130.995
2. Medan Labuhan
6.207 93.105
3. Medan Deli
6.487 97.305
4. Medan Marelan
7.376 110.640
5. Medan Timur
3.296 49.440
6. Medan Barat
2.231 33.465
7. Medan Perjuangan
3.390 50.580
8. Medan Tembung
4.268 64.020
9. Medan Kota
2.012 30.180
10. Medan Johor 4.770
71.550 11. Medan Polonia
1.951 29.265
12. Medan Area 2.127
31.905 13. Medan Amplas
3.509 52.635
14. Medan Denai 5.301
79.515 15. Medan Sunggal
3.450 51.750
16. Medan Helvetia 3.799
56.685 17. Medan Maimun
1.812 27.180
18. Medan Petisah 1.360
20.400 19. Medan Selayang
2.655 39.825
20. Medan Tuntungan 2.412
36.180 21. Medan Baru
528 7.920
Total 77.654
1.164.910
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2014 Data Diolah
Tabel di atas menunjukkan jumlah penerima raskin se-Kota Medan yang terbagi dalam 21 kecamatan dimana jumlah penerima terbanyak terdapat di
Kecamatan Medan Belawan dan Medan Marelan.Dalam artian jumlah warga kurang mampu masih tergolong tinggi pada kedua daerah ini. Namun, yang
Universitas Sumatera Utara
110
menjadi sampel penelitian peneliti ialah Kecamatan Medan Tembung dimana pada tahun 2012 kecamatan ini mendapatkan jatah sebanyak 4.268 RTS dan
bertambah pada tahun 2013. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 43. Data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat Beserta Jumlah Pagu Raskin di Kecamatan Medan TembungTahun
2013 No.
Nama kelurahan Jumlah RTS
jiwa Jumlah Pagu Raskin
Kg
1. Tembung
326 4890
2. Bantan
911 13665
3. Bandar Selamat
633 9495
4. Bantan Timur
329 4935
5. Sidorejo
463 6945
6. Sidorejo Hilir
616 9240
7. Indrakasih
732 10.980
Total 4.010
60.150
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2014 Data Diolah
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penerima manfaat raskin di kecamatan medan tembung cukup besar yaitu sebanyak 4010 rumah
tangga sasaran dimana setiap rumah tangga hanya diwakilkan oleh satu orang sebagai kepala rumah tangga yang namanya terdaftar sebagai penerima manfaat.
Universitas Sumatera Utara
111
Jika dilihat dari data penerima raskin se-Kota Medan, terdapat perbedaan jumlah penerima dengan data penerima raskin di Kecamatan Medan tembung. Hal ini
disebabkan keterbatasan penulis selama pengumpulan data sekunder yang hanya mendapatkan data penerima raskin kota medan pada tahun 2012 dan bukan tahun
2013 sehingga terjadi perubahan jumlah penerima dari tahun 2012 ke tahun 2013. Berdasarkan data kecamatan medan tembung, adapun jumlah penerima
manfaat pada dua kelurahan yang menjadi sampel lokasi penelitian juga cukup banyak yaitu 616 RTS pada kelurahan sidorejo hilir dan 732 RTS pada kelurahan
indrakasih dan berdasarkan penelitian, upada tahun 2014 jumlah penerima manfaat ini tetap atau tidak mengalami perubahan dari tahun 2013. Untuk pagu
raskin yang turun di kecamatan medan tembung memang sudah sesuai dengan jumlah penerima manfaat dimana 60.150 Kg jika dibagikan kepada 4010 RTS
maka tiap-tiap RTS mendapat jatah raskin sebanyak 15 Kg tiap turun dan bukan tiap bulan karena raskin sering mengalami keterlambatan
BAB V ANALISIS DATA
Universitas Sumatera Utara
112
Dalam bab ini penulis menyajikan analisis data, yaitu penyusunan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara, catatan lapangan
dan dokumentasi dengan cara mendokumentasikan data ke dalam kategori, menjabarkannya ke dalam unit-unit dan menyusunnya ke dalam pola sehingga
dipahami baik oleh peneliti sendiri maupun orang lain. Dalam penelitian ini, penulis melihat dampak kebijakan pemerintah terkait
program raskin sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan pokok masyarakat miskin di Kecamatan Medan Tembung dengan menggunakan lima variable yang
menjadi sorotan, antara lain: efektivitas, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan, dimana kelima variable ini menjadi indicator untuk melihat
bagaimana dampak yang dihasilkan dari sebuah program, terkhusus program raskin yang menjadi sorotan peneliti
V.1. Evaluasi Dampak Program Beras Untuk Masyarakat Miskin Raskin di Kecamatan Medan Tembung