Tipe atau Model Evaluasi

15 1. Memberikan Eksplanasi yang logis atas realitas pelaksanaan sebuah programkebijakan. Untuk itu dalam studi evaluasi perlu dilakukan penelitiankajian tentang hubungan kausal atau sebab akibat 2. Mengukur Kepatuhan, yakni mampu melihat kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan 3. Melakukan Auditing untuk melihat apakah output kebijakan sampai pada sasaran yang dituju. Apakah ada kebocoran dan penyimpangan pada penggunaan anggaran, apakah ada penyimpangan tujuan program, dan pada pelaksanaan program 4. Akunting untuk melihat dan mengukur akibat sosial ekonomi dari kebijakan. Misalnya seberapa jauh program yang dimaksud mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, adakah dampak yang ditimbulkan telah sesuai dengan yang diharapkan, adakah dampak yang tak diharapkan.

1.5.2.3. Tipe atau Model Evaluasi

Sugiyono 1998 menyebutkan ada dua tipe evaluasi yaitu: 9 1. Evaluasi Proses Formative Evaluation, adalah penilaian terhadap proses dari program. Evaluasi proses sering disebut juga dengan evaluasi implementasi. Evaluasi ini memiliki konsekuensi berupa output. Output adalah barang, jasa, atau fasilitas lain yang diterima oleh sekelompok masyarakat tertentu, baik kelompok sasaran maupun kelompok lain yang tidak dimaksudkan untuk disentuh oleh kebijakan. output biasanya berupa dampak jangka pendek. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai tingkat 9 Skripsi SatrianaMaraya. 2011. Evaluasi Penyelenggaraan Program Pelatihan Reguler di UPTP Balai Latihan Kerja Industri Makassar Periode 2010. Makassar: Universitas Hasanuddin. Bab 2, Hal 9 Universitas Sumatera Utara 16 kepatuhan pelaksana atas standart aturan. Umumnya evaluasi ini lebih bersifat kualitatif dan menggunakan model-model implementasi beserta varibelnya 2. Evaluasi Dampak Summative Evaluation, adalah penilaian dampak dari suatu program outcomes. Bisa dilakukan sebelum diimplementasikan sering disebut analisis, estimasi, prediksi atau perkiraan atau sesudah diimplementasikan. Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program pada kelompok sasaran baik akibat yang diharapkan atau tidak diharapkan, dan akibat tersebut mampu menimbulkan pola perilaku baru pada kelompok sasaran impact. Konsekuensi kebijakan berupa dampak yang ditimbulkan rentetan aktivitas input, proses, dan output kebijakn. Umumnya perubahan kondisi fisik dan social jangka panjanglah yang menjadi output evaluasi dampak. Evaluasi dampak dapat menggunakan pendekatan deskriptif dan eksplanatif Adapun evaluasi dampak dilakukan untuk melihat berbagai hal, yaitu: 1. Menentukan apakah program telah membawa dampak yang diinginkan terhadap individu, rumah tangga, dan lembaga 2. Membandingkan sebelum dan sesudah program diimplememtasikan 3. Membandingkan satu kelompok yang menjadi subjek intervensi dengan kelompok lain yang tidak terintervensi 4. Mengeksplor akibat yang tidak diperkirakan baik positif maupun negatifnya 5. Apa yang akan terjadi dan apa yang mungkin akan terjadi tanpa intervensi Universitas Sumatera Utara 17 6. Permasalahan yang disoroti pada bagaimana program mempengaruhi peserta program dan apakah perbaikan kondisi peserta program betul-betul disebabkan oleh program ataukah faktor lain Adapundimensi dampak yang dikaji dalam evaluasi kebijakan ini meliputi: a. Waktu. Dimensi waktu ini penting diperhitungkan karena kebijakan dapat memberikan dampak yang panjang, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.Semakin lama periode evaluasi waktu semakin sulit mengukur dampak, sebab : 1. Hubungan kausalitas antara program dengan kebijakan semakin kabur, 2. Pengaruh faktor-faktor lain yang harus dijelaskan juga semakin banyak, 3. jika efek terhadap individu dipelajari terlalu lama maka akan kesulitan menjaga track record individu dalam waktu yg sama. 4. Semakin terlambat sebuah evaluasi dilakukan akan semakin sulit mencari data dan menganalisis pengaruh program yang diamati. b. Selisih antara dampak aktual dengan yang diharapkan. Selain memperhatikan efektifitas pencapain tujuan, seorang evaluator harus pula memperhatikan: 1. Berbagai dampak yang tak diinginkan, 2. Dampak yang hanya sebagian saja dari yang diharapkan dan 3. Dampak yang bertentangan dari yang diharapkan c. Tingkat Agregasi Dampak Universitas Sumatera Utara 18 Dampak juga bersifat agregatif artinya bahwa dampak yang dirasakan secara individual akan dapat merembes pada perubahan di masyarakat secara keseluruhan Sedangkan Finsterbusch dan Motz 1980 membagi tipe evaluasi berdasarkan kekuatan kesimpulan yang diperolehnya, yaitu: 10 1. Single program after-only, informasi yang diperoleh berdasarkan keadaan kelompok sasaran sesudah program dijalankan 2. Single program before-after, informasi yang diperoleh berdasarkan perubahan keadaan kelompok sasaran sebelum dan sesudah program dijalankan 3. Comparative after-only, informasi yang diperoleh berdasarkan keadaan sasaran dan bukan sasaran program yang dijalankan 4. Comparative before-after, inormasi yang diperoleh berdasrkan efek program trhadap kelompok sasarn sebelum dan sesudah program dijalankan. Gambar 2. Model Evaluasi Menurut Finsterbusch dan Motz JENIS EVALUASI PENGUKURAN KONDISI KELOMPOK SASARAN SEBELUM SESUDAH KELOMPOK KONTROL INFORMASI YANG DIPEROLEH Single Program After Only Tidak Ya Tidak Ada Keadaan Kelompok sasaran Output Single Program Ya Ya Tidak Ada Perubahan 10 Ibid Hal 28 Universitas Sumatera Utara 19 Before-After Kelompok sasaran Comarative After Only Tidak Ya Ada Keadaan Sasaran dan Bukan Sasaran Outcome Comparative Before- After Ya Ya Ada Efek Program Terhadap Sasaran

1.5.2.4. Pendekatan Terhadap Evaluasi

Dokumen yang terkait

Peran Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Interaksi Sosial pada Lansia di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

2 100 91

Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita di Wilayah Binjai dan Medan

0 51 0

Pengetahuan Orang Tua Tentang Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi di Yayasan Tali Kasih dan Kidz Smile Medan

7 58 78

Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Lansia Di Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor

4 49 70

Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan.

5 39 129

Pengaturan Teknis Operasional Stone Crusher Dalam Pemenuhan Kebutuhan Agregat Di Sekitar Medan

3 28 94

Evaluasi Pemanfaatan Situs Chem-is-try.org dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi oleh Mahasiswa Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU

6 86 77

Strategi Lanjut Usia (Lansia) Miskin dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan

1 70 103

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Pokok (Studi Tentang Program RASKIN di Kecamatan Medan Tembung)

0 0 35

Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Pokok (Studi Tentang Program RASKIN di Kecamatan Medan Tembung)

0 0 15