96
tidak sanggup membeli apabila harus menebus 45 kilo sekaligus. Akibatnya banyak raskin kadang sampai lama ditebus karena tidak ada dana. Alternative dari
kelurahan ialah memberi waktu tenggang penebusan raskin, dan apabila sampai batas ditetapkan tidak juga ditebus, maka pihak kelurahan tidak bertanggung
jawab apabila beras akan menghitam. Hal ini harus dilakukan secara tegas karena pihak kelurahan juga tidak mau berlama-lama menahan raskin di kantor karena
akan sangat mengundang resiko. Mis: seringnya pihak wartawan datang untuk meliput pembagian raskin. Apabila masih belum ditebus warga maka media akan
mengira raskin tidak didistribusikan dengan baik. Kedua, data penerima tiap tahunnya berubah sehingga masyarakat sering protes apabila namanya tidak
terdaftar sebagai penerima manfaat, sementara yang melakukan survey data ke lapangan ialah pihak BPS dan kibatnya sering terjadi kecemburuan social.Sebagai
alternatifnya, pihak kelurahan menganjurkan masyarakat untuk membuat laporan langsung kepada BPS agar BPS segera menjelaskan pendataan yang mereka
lakukan.
IV.2.2. Kecukupan
Adapun indikator kedua sebagai tolok ukur dalam melihat bagaimana dampak raskin bagi kehidupan masyarakat miskin ialah Kecukupan.Kecukupan
digunakan untuk melihat bagaimana hasil yang telah tercapai dapat memecahkan masalah. Berdasarkan hasil wawancara dengan kabag Kesejahteraan social dan
kasi pembangunan kelurahan Indrakasih dan Sidorejo hilir, raskin memang sangat
Universitas Sumatera Utara
97
bermanfaat guna membantu masyarakat miskin sehingga perannya dalam menjawab kebutuhan masyarakat sangat dibutuhkan karena pada umumnya
masyarakat yang menerima raskin merupakan masyarakat yang dikatakan memang miskin dan butuh bantuan. Rata-rata profesi mereka ialah sebagai buruh
kasar, supir angkot, tukang cuci, janda, dll.Melihat kondisi masyarakat di atas setidaknya raskin harus mampu menjawab kebutuhan pangan masyarakat seperti
tujuan raskin sendiri namun kenyataannyaa masih belum dapat dikatakan mampu karena raskin yang ada seringkali tidak turun tepat waktu sehingga masyarakat
memang harus bersikap mandiri.Bagaimana kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi kalau beras yang mereka harapkan tidak tahu kapan datangnya.
Walaupun raskin yang turun datangnya double sebagai ganti bulan sebelumnya yang tidak turun, namun jika bertolak dari pandangan masyarakat raskin belum
bisa dikatakan mampu menjadi jawaban terhadap kebutuhan pangan masyarakat miskin.
Kemudian mengenai apakah raskin mampu menjadi solusi dalam mengatasi kebutuhan pangan masyarakat miskin. Ketiga informan memberikan
pernyataan yang hampir sama yaitu belum mampu, karena sudah pasti tidak ada kata cukup untuk kebutuhan pangan. Terlebih masyarakat Indonesia yang
notabene merupakan masyarakat yang konsumsi utamanya beras.Jadi sudah pasti beras yang 15kgbulan itu tidak cukup, apalagi kalau anggota keluarga penerima
manfaat ada banyak.Belum lagi waktu turunnya raskin yang sering terlambat. Jika ditarik sebuah contoh satu keluarga yang berjumlah 4 orang, katakanlah satu hari
mereka menghabiskan satu kilo beras, maka raskin itu hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan selama 15 hari saja dan sebagai alternatifnya mereka terpaksa
Universitas Sumatera Utara
98
membeli beras biasa di warung untuk keperluan 15 hari kedepannya.Hal inilah yang sering menjadi batu sandungan program raskin yang tidak membawa
perubahan yang berarti bagi masyarakat miskin. Berbicara mengenaiapakah Kecamatan Medan Tembung sering
kekurangan jatah raskin yang diberikan oleh provinsi kepada kabupatenkota, kepala bagian kesejahteraan social mengatakan tidak pernah.Berapa jumlah RTS
yang terdata di kecamatan maka sebanyak itu juga pagu raskin yang diberikan oleh provinsi.Hanya saja tiap tahun jatah raskin di kecamatan biasanya mengalami
pengurangan tergantung data penerima dari BPS.Hal yang sama juga diutarakan kasi pembangunan Sidorejo Hilir dan Indrakasih yang menyatakan bahwa
kelurahan tidak pernah kekurangan pagu raskin karena Tim BULOG selalu datang dengan jumlah beras yang sesuai dengan jumlah penerima manfaat. Tidak hanya
itu, pada tahun 2013 kemarin jatah raskin diberikan sebanyak 14 kali dalam setahun untuk Sidorejo hilir dan sebanyak 15 kali untuk Indrakasih. Jadi ada
peningkatan kuantitas turunnya raskin yang membawa dampak positif bagi masyarakat miskin.
Adapun sebuah program baik itu berupa bantuan maupun pemberdayaan pasti akan selalu membawa perubahan gaya hidup masyarakat. Begitu juga
dengan program raskin ini yang sedikit banyaknya menimbulkan perubahan pada masyarakat. Berdasarkan wawancara dengan dua kasi pembangunan di atas,
mereka mengatakan bahwa terjadi perubahan pada gaya hidup masyarakat baik positif maupun negative seperti:
+ masyarakat sedikit terbantu dalam konsumsi beras sehari-hari
Universitas Sumatera Utara
99
+ masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga mengaku tertolong karena
adanya program raskin. Setidaknya persediaan beras di rumah sedikit terpenuhi
-
masyarakat menjadi malas dan seringkali mengharapkan raskin yang belum tentu turun tepat waktu. Meskipun masyarakat sadar akan
kualitas raskin yang kurang bagus, namun, masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa selain mengharapkan beras ini karena terhimpit oleh
banyaknya kebutuhan lain. masyarakat berupaya untuk menggunakan dana beras yang seharusnya ke kebutuhan lain yang lebih penting
misal: untuk beli lauk, biaya pendidikan anak-anak, dll
- kecemburuan social semakin tinggi, karena banyak masyarakat yang
merasa tidak adil dan beranggapan bahwa kepling yang tidak adil.
IV.2.3. Pemerataan