Pengelolaan dan Pengorganisasian Tim Koordinasi Raskin Kecamatan

26 demikian, alokasi pagu tingkat provinsi, kabupatenkota, kecamatan, dan desakelurahan juga mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.sedangkan pagu Raskin provinsi dialokasikan ke KabupatenKota oleh Tim Koordinasi Raskin Provinsi. Untuk pagu kecamatan kelurahandesa ditetapkan oleh tim koordinasi rakin kabupatenkota dengan keputusan bupatiwalikota. Penetapan pagu raskin kecamatan dan kelurahandesa didasarkan pada pagu raskin kabupatenkota dan data rimah tangga sasaran kecamatan dan kelurahandesa dari BPS.

1.5.4.4. Pengelolaan dan Pengorganisasian

`Pengelolaan Raskin memiliki prinsip nilai -nilai dasar yang menjadi landasan atau acuan setiap pengambilan keputusan dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan, yang diyak ini mampu mendorong terwujudnya tujuan program Raskin. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut : a. Keberpihakan kepada RTS -PM Raskin, bermakna mengusahakan RTS - PM Raskin dapat memperoleh beras kualitas baik, cukup sesuai alokasi dan terjangkau. b. Transparansi, bermakna membuka akses informasi kepada pemangku kepentingan Raskin terutama RTS -PM Raskin, yang harus mengetahui dan memahami adanya kegiatan Raskin serta dapatmelakukan pengawasan secara mandiri. c. Partisipatif, bermakna mendorong masyarakat terutama RTS -PM Raskin berperan secara aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan program Raskin, mulai dari tahap perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan dan pengendalian. d. Akuntabilitas, bermakna bahwa setiap pengelolaan kegiatan Raskin harus dapat dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat setempat maupun Universitas Sumatera Utara 27 kepada semua pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku atau yang telah disepakati. Dalam pelaksanaan program Raskin dipandang perlu mengatur organisasi dari pelaksana program Raskin itu. Untuk mengefektifkan pelaksanaan program dan pertanggungjawabannya, dibentuk Tim Koordinasi Raskin di tingkat pusat sampai kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin di tingkat desakelurahan serta tim lainnya sesuai kebutuhan yang diatur dan ditetapkan melalui keputusan pejabat yang berwenang. Penanggung jawab pelaksanaan program Raskin di pusat adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, di provinsi adalah gubernur, di kabupatenkota adalah bupatiwalikota, di kecamatan adalah camat dan di desakelurahan adalah kepala desalurah.

1.5.4.5. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan

Camat sebagai penanggung jawab di tingkat kecamatan bertanggung jawab atas pelaksanaan distribusi Raskin, penyelesaian pembayaran HPB dan adminstrasi distribusi Raskin di wilayahnya. Untuk penyelenggaraan program Raskin di wilayahnya, camat membentuk Tim koordinasi Raskin sebagai berikut : a. Kedudukan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan adalah pelaksana program Raskin di kecamatan, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada camat. b. Tugas Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, sosialisasi, monitoring, dan evaluasi Universitas Sumatera Utara 28 pelaksanaan program Raskin serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin KabupatenKota. c. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai fungsi : 1. Perencanaan distribusi program Raskin di kecamatan. 2. Fasilitasi lintas pelaku, komunikasi interaktif, dan penyebarluasan informasi program Raskin di kecam atan. 3. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Pelaksana Distribusi DesaKelurahan. 4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program Raskin di desakelurahan. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan terdiri dari penanggung jawabyaitu camat, ketua yaitu sekretaris kecamatan, sekretaris yaitu Kasi Kesejahteraan Sosial, dan anggota terdiri dari aparat Kecamatan, Koordinator Statistik Kecamatan KSK, anggota Satker Raskin dan pihak terkait yang dipandang perlu

1.5.4.6. Pelaksana Distribusi Raskin di DesaKelurahan

Dokumen yang terkait

Peran Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Interaksi Sosial pada Lansia di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

2 100 91

Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita di Wilayah Binjai dan Medan

0 51 0

Pengetahuan Orang Tua Tentang Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi di Yayasan Tali Kasih dan Kidz Smile Medan

7 58 78

Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Lansia Di Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor

4 49 70

Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan.

5 39 129

Pengaturan Teknis Operasional Stone Crusher Dalam Pemenuhan Kebutuhan Agregat Di Sekitar Medan

3 28 94

Evaluasi Pemanfaatan Situs Chem-is-try.org dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi oleh Mahasiswa Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU

6 86 77

Strategi Lanjut Usia (Lansia) Miskin dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan

1 70 103

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Pokok (Studi Tentang Program RASKIN di Kecamatan Medan Tembung)

0 0 35

Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Pokok (Studi Tentang Program RASKIN di Kecamatan Medan Tembung)

0 0 15