Regresi Spasial Uji Multikolonieritas

Jika Indeks I mendekati 1, maka Indeks tersebut bersifat random

b. Analisis Faktor Faktor Penyebab Kemiskinan

1. Regresi Spasial

Model regresi yang melibatkan pengaruh spasial disebut dengan model regresi spasial. Ketika nilai observasi di suatu lokasi bergantung pada nilai observasi di lokasi sekitarnya, dikatakan ada spatial autocorrelation. Data spasial mungkin menunjukkan spatial autocorrelation dalam variabel dan galat error. Salah satu pengaruh spasial yaitu autokorelasi spasial. Dalam penelitian ini, unit analisis yang akan digunakan adalah tingkat desa yang ada di Kabupaten Lebak. Formulasi umum regresi spasial yang terbentuk adalah LeSage, 1999: ε β β ρ + + + = 2 2 1 1 X X W Y i Dalam penelitian ini, dipergunakan matriks W dij yaitu suatu ukuran analisis spasial yang menyatakan kedekatan desa i dan j. Dalam penelitian ini model yang digunakan sudah dimodifikasi menyesuaikan dengan jumlah variabel yang ada, sehingga modelnya menjadi: i i ij i ij i i ij i i i i ij i i i JrSMA Ln Ls Wd Ln Inds Wd Ln JrPskms Ln JrPsr Wd Ln JrSMK Ln Ptn Ln Top Ln Pdk Wd Ln P Ln Jrk Ln Y _ _ _ _ _ _ _ _ _ sgn _ _ 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 β β β β β β β β β β β ρ + + + + + + + + + + + = Di mana : Y i : tingkat kemiskinan unit desa ke-i jiwa : intersep Wdij : ukuran kedekatan spasial yang menyatakan kedekatan desa i dan j. Dimana Wdij = 1 1 − ij d Ln_Jrk i : jarak dari desa ke-i ke pusat kegiatan yaitu Rangkasbitung km Ln_Psgn i : pasangan usia subur jiwa Ln_Wd ij Pdk i : kedekatan dengan konsentrasi jumlah penduduk atau 1 1 − ij d x Pdk i Ln_Top i : topografi dummy, 1 adalah datar dan 0 adalah berbukit-bukit Ln_Ptn i : jumlah petani jiwa Ln_JrSMK i : jarak desa ke SMK terdekat km Ln_Wd ij JrPsr i : kedekatan dengan jarak pasar, atau 1 1 − ij d x JrPsr i Ln_Jr Pskms i : jarak desa ke puskesmas terdekat km Ln_Wd ij Inds i : kedekatan dengan jumlah industri, atau 1 1 − ij d x Inds i Ln_Wd ij Ls i : kedekatan dengan luas wilayah, atau 1 1 − ij d x Ls i Ln_JrSMA i : jarak desa ke SMA terdekat km

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: a. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang sangat tinggi umumnya di atas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai toleransi dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Toleransi mengukur variabilitas variabel independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance.

c. Sistem Informasi Geografis