BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Lebak. Pertimbangan pemilihan lokasi ini adalah karena Kabupaten Lebak adalah salah kabupaten yang
memisahkan diri pada tahun 2000 dan membentuk Propinsi Banten, dengan segala permasalahan yang masih sangat kompleks. Salah satunya adalah permasalahan
kemiskinan dan ketimpangan yang tinggi. Akibatnya adalah pemerintah yang ada dituntut untuk dapat menangkap orientasi pengembangan wilayah dan
mengoptimalkan potensi wilayah yang ada serta menghilangkan atau menurunkan permasalahan wilayah yang ada. Gambar 3.1. berikut adalah lokasi dari penelitian
yang akan dilakukan:
Gambar 3.1. Peta administrasi Kabupaten Lebak
3.2. Data Dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua tipe yaitu: a.
Data sekunder terdiri dari data sosial seperti jumlah penduduk miskin jiwa, jarak ke pusat kegiatan km, jumlah petani jiwa,
pasangan usia subur jiwa, jarak ke puskesmas terdekat km, jumlah industri, topografi, luas wilayah km
2
, kepadatan penduduk jiwakm
2
, jumlah petani jiwa, jarak ke pasar km, jarak ke SMA km, jarak ke SMK km, dan peta administrasi Kabupaten Lebak.
Data yang diperlukan diambil dari data PODES tahun 2000, 2003, dan 2006. Data diperoleh dari BPS Propinsi Banten dan BPS
Kabupaten Lebak. b.
Data kelembagaan dalam bentuk RPJPD Kabupaten Lebak tahun 2008-2028, RPJMD Kabupaten Lebak tahun 2009-2014, dan RTRW
Kabupaten Lebak tahun 2008-2028. Data diperoleh dari BPS Kabupaten Lebak dan Bappeda Kabupaten Lebak.
3.3. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini dibatasi pada kemiskinan yang dilihat dari sisi spasial, yaitu melihat bagaimana pola sebaran kemiskinan di Kabupaten Lebak
dihubungkan dengan unsur kedekatan antar desa. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk miskin, jarak ke pusat kegiatan, jumlah
petani, pasangan usia subur, jarak ke puskesmas terdekat, jumlah industri, topografi, luas wilayah, kepadatan penduduk, jumlah petani, jarak ke pasar, jarak
ke SMA, dan jarak ke SMK. Variabel tersebut diperoleh dari data-data yang ada pada data PODES. Sehingga data mengenai jumlah penduduk miskin merupakan
proksi dari variabel jumlah masyarakat pra sejahtera I dan II. Selain itu, unsur kedekatan disini ditunjukkan dalam bentuk matriks kontiguitas Matriks Wd
ij
, yang digunakan sebagai pengkali terhadap variabel yang dianggap mempunyai
unsur spasial.
3.4. Definisi Operasional