Roller Tempat Duduk Simulasi Beban Menggunakan Perangkat Lunak CATIA

55 Gambar 50. Von mises stress pada bak 2 Deformasi Dari hasil simulasi yang terlihat pada Gambar 51 strukur belum mengalami deformasi karena belum terjadi perubahan bentuk ataupun bergeser Gambar 51. Deformasi pada bak

5.2.3 Roller

Pendefinisian bahan pada rangka Roller meliputi young’s modulus, possion rasio, density dan yield strength. Data sifat mekanik bahan disajikan dalam Tabel 20. Skala 1:20 Skala 1:20 56 Tabel 20. Sifat mekanis material rangka Roller Elemen Nilai Satuan Young’ modulus 190 GPa Passion rasio 0.27 Density 7700 Kgm 3 Yield strength 343 MPa Pembebanan yang dilakukan merujuk pada analisis rancangan yaitu dilakukan pembebanan sebesar 19679.25 kg.mm atau 192.85 N.m g = 9.8 ms 2 pada rangka Roller. Pembebanan diasumsikan terjadi pada porosRoller dan beban diasumsikan tersebar merata. Hasil simulasi pembebanan pada Roller sebagai berikut: 1 Von misses stress Tegangan maksimum yang terjadi adalah sebesar 3.51 x 10 7 Nm 2 dan tegangan mimimum yang terjadi sebesar 8.5 x 10 6 Nm 2 . Tegangan maksimum terjadi pada bagian poros Gambar 52. Gambar 52. Von mises stress pada Roller 2 Deformasi Dari hasil simulasi deformasi pada Roller diketahui bahwa roller belum mengalami perubahan baik luluh atau rusak. Hasil simulasi dapat dilihat pada Gambar 53. Skala 1:7 57 Gambar 53. Deformasi pada Roller

5.2.4 Tempat Duduk

Pendefinisian bahan pada tempat duduk meliputi young’s modulus, possion rasio, density dan yield strength. Data sifat mekanik bahan disajikan dalam Tabel 21. Tabel 21. Sifat mekanis material tempat duduk Elemen Nilai Satuan Young’ modulus 190 GPa Passion rasio 0.27 Density 7700 Kgm 3 Yield strength 343 MPa Pembebanan yang dilakukan adalah pembebanan statis dengan mengasumsikan berat manusia operator. Berat yang diasumsikan adalah sebesar 75 kg atau 735 N g = 9.8 ms 2 . Asumsi yang dilakukan merujuk pada analisis rancangan. Hasil simulasi pembebanan pada Roller sebagai berikut: 1 Von misses stress Tegangan maksimum yang terjadi pada pembebanan tempat duduk adalah sebesar 1.12 x 10 4 Nm 2 dan tegangan minimum yang terjadi sebesar 1.12 x 10 3 Nm 2 . Walaupun perubahan warna dominan namun luluhan yang terjadi pada alas kaki rangkaian tempat duduk tidak terlalu besar. Kisaran luluhan yang terjadi adalah antara 2.24 x 10 3 Nm 2 sampai 4.47 x 10 3 Nm 2 . Skala 1:6 58 Gambar 54. Von mises stress tempat duduk 2 Deformasi Deformasi yang terjadi terlihat dari pola garis yang ridak seragam. Deformasi terjadi pada bagian alas kaki dan sedikit pada rangka tempat duduk. Dalam Gambar 55 terlihat perubahan bentuk dari alas kaki, namun hal tersebut masih dalam batas aman dan tidak mengakibatkan kerusakan yang fatal. Gambar 55. Deformasi tempat duduk Skala 1:14 Skala 1:14 59

5.3 Analisis Ergonomi RULA Analisys