Tipe Roda Traksi TINJAUAN PUSTAKA

8

2.4.2 Mini Traktor dengan Scissor Hi-LiftTrailer

Pengangkutan menggunakan hi-lift trailer yang digandengkan dengan traktor mini ini biasanya diaplikasikan pada areal yang memungkinkan traktor mini masuk. Biasanya mesin ini diaplikasikan pada kebun yang datar dengan permukaan tanah yang cukup keras mineral, sedangkan untuk kebun pada areal rawa dan gambut mesin ini tidak memungkinkan untuk digunakan karena akan banyak terjadi slip pada roda. Traktor yang digunakan untuk menarik trailer biasanya adalah traktor mini dengan motor penggerak 30 hp sampai 50 hp. Traktor akan menggandeng trailer yang dilengkapi hi-lift menggunakan hidrolik dari traktor, sehingga proses unloading dapat dilakukan secara mekanis baik untuk ditempatkan pada pengumpulan atau langsung dimuat ke dalam bin. Bin merupakan bak besi dengan kapasitas angkut berkisar antara 4 – 12 ton TBS. Ilustrasi Mini traktor dengan scissor hi-lift trailer dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Mini traktor dengan scissorhi-lift trailer Sumber: Wijayanto 2011

2.5 Tipe Roda Traksi

Berdasarkan mekanisme penyaluran tenaga pada alat traksi,traktor dibedakan menjadi 2, yaitu traktor tipe trek dan traktor beroda. Traktor tipe trek adalah traktor yang didesain untuk kesesuaian pada kondisi dan operasional yang menuntut tersedianya traksi yang besar dan tenaga tarikan atau drawbar power yang besar dan dapat memberikan perfomansi kendali yang lebih baik dari pada traktor beroda pneumatik Eshelman, 1970. Luasan hubungan kontak antara bidang landasan dan alat traksi pada traktor dengan Crawler lebih menghasilkan traksi dibandingkan pada roda ban Gambar 4. 9 Gambar 4. Bidang kontak roda rantai dan roda ban dengan landasannya Liljedahl 1989 Menurut Setyawan 2005 pada umumnya trek track memiliki fungsi yang sama dengan roda ban. Perbedaannya terletak pada kekakuan roda dan pada ban angin. Dalam hal ini track memiliki wilayah kontak yang luas yang bermanfaat pada saat digunakan antara lain untuk : tenaga dorong dan gaya tarik yang besar, kapasitas bearing yang tinggi, tahanan gelinding rolling resistance yang rendah dan ketenggelaman sinkage yang rendah. Track berfariasi menurut ukuran dan bentuknya, yaitu dari : sepatu trek track shoe, jumlah roda track, diameter roda, jumlah sepatu track, gerak pegas dari roda track, tekanan track, dan bahan sepatu track. Variasi ini terjadi di luar dari persyaratan desaintrack. Menurut Liljehdal, et al. 1979 persyaratan yang utama untuk menentukan desain track yaitu: 1 Persyaratan kapasitas bearing yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk wilayah yang bersinggungan dengan jumlah dan diameter roda track. 2 Persyaratan gaya tarik. Hal ini sangat tergantung pada faktor yang sama jumlah dan diameter roda track dan pada beban verikal serta kekuatan track. 3 Persyaratan kisaran kecepatan. 4 Daya tahan yang diterima. Hal ini biasanya membatasi kecepatan maksimum dan mempengaruhi pada peraturan desain track bahwa sepatu track seharusnya tidak lebih luas dari yang harus dipenuhi. Ketinggian grouser yang mencukupi dapat mengurangi resiko retak atau pecah pada sepatu track. Daya tahan secara langsung berhubungan dengan tekanan track yang tepat. Untuk undercarriage tertentu, terdapat tekanan track tertentu yang tepat. 5 Persyaratan untuk bentuk sepatu track yang berfungsi untuk mencegah beban akibat tanah yang dapat menjadi penghalang. Menurut Liljehdal et al 1979, aplikasi track di bidang pertanian banyak digunakan di combine harverster, trailer, tetapi yang lebih penting aplikasi track di bidang pertanian adalah digunakan di tracktor Crawler sebagai alternatif digunakan wheeltracktor. TracktorCrawler berbeda dengan tracktor wheel dalam: 1 Kemampuan tarik yang tinggi per berat unit traktor. 2 Koefisien tahanan gelinding rendah. 3 Kecepatan maju lebih rendah. 4 Tenga mesin rendah per berat unit traktor. 10 5 Kemampuan tarik tinggi sebanding dengan ukuran panjang dan lebar. 6 Kapasitas bearing yang lebih rendah dengan kemampuan ketenggelaman roda yang lebih kecil. 7 Biasanya umur lebih panjang.

2.6 Beban dan Tenaga