20
berinteraksi. Dalam dialog terkandung konfirmasi yang terkait dengan, misalnya, kejelasan isi dialog, berbagi pengalaman bersama, sling menghormati, berbagi
kepercayaan, saling menjajaki kepentingan masing-masing. Selanjutnya dari sisi perilaku organisasi, diketahui bahwa setiap anggota
organisasi memiliki motif, dan perilaku, yang berbeda satu sama lain. Perilaku yang berbeda sedikit banyak berpengaruh terhadap kinerja individu maupun organisasi.
Contoh : setiap anggota organisasi memiliki perasaan yang berbeda yang dapat meningkatkan atau menurunkan motivasi. Keluhan atau saran yang mereka miliki
akan menjadi penting bagi pengembangan organisasi bila dapat diketahui terlebih dahulu. Namun keluhan atau saran yang dimiliki olehnya dapat menjadi faktor
pengendali perilaku mereka bila diminta oleh pimpinannya terlebih dahulu. Hal ini menjadikan komunikasi berfungsi sebagai alat pengendali atau pengawasan, karena
terkait dengan kewenangannya. Komunikasi akan menjadi faktor pemelihara yang dapat meningkatkan komunikasi. Kejelasan tentang tugas yang diterimanya, serta
laporan yang benar tentang proses kerja, termasuk saran, dan keluhan, yang diterima dengan baik oleh pimpinan, akan dapat merangsang dan meningkatkan motivasi para
anggota organisasi Mulyana, 2011: 212-213. 6
Prinsip Mengakui andil bawahan Pemimpin mengakui bahwa bawahan pegawai mempunyai andil didalam
usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
7 Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang
21
dilakukannya, akan membuat pegawai bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
8 Prinsip memberi perhatian Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai atau
karyawan sehingga dapat memotivasi para pegawai bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh pemimpin.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Dua Faktor, mengkaji tentang motivasi kerja. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya untuk
mendorong gairah kerja para karyawan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan kemampuan dan keterampilan karyawan saja tetapi juga kemauan karyawan untuk bekerja lebih giat dan mempunyai keinginan
untuk mencapai hasil kerja yang optimal.Faturohman, 2005:16. Motivasi adalah sebagai suatu kondisi yang menggerakan manusia ke arah suatu tujuan tertentu
Mangkunegara, 2003:93. Berdasarkan penjelasan yang cukup panjang diatas, maka disimpulkan bahwa
definisi motivasi adalah hal-hal yang sangat di perlukan untuk mendorong seseorang atau karyawan untuk bekerja sama dengan apa yang diharapkan sekaligus menjadi
suatu dorongan untuk mencapai suatu tujuan yang timbul dari keinginan manusia dalam rangka untuk memuaskan kebutuhannya. Indikator-indikator yang digunakan
untuk mengukur motivasi kerja mengikuti rumusan Teori Dua Faktor Hezberg.
22
2. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap yang menggambarkan bagaimana perasaan seseorang terhadap pekerjaannya secara keseluruhan maupun terhadap
berbagai aspek dari pekerjaannya. Hal ini menyangkut seberapa jauh seseorang menyukai like dan tidak menyukai dislike pekerjaannya Spector, 1997.
Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa kepuasan kerja merupakan suatu tanggapan emosional seseorang terhadap situasi dan kondisi kerja.
Spector mengemukakan bahwa kepuasan kerja secara global dapat diperoleh dengan menjumlahkan keseluruhan tingkat kepuasan terhadap aspek-aspek dalam
pekerjaan Spector, 1997. Terdapat 9 aspek yang menentukan kepuasan kerja menurut Spector, yaitu:
1 Gaji
Aspek ini mengukur kepuasan karyawan sehubungan dengan gaji yang diterima dari perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Misalnya gaji
bulanan atau upah minimum regional UMR.
2 Promosi
Aspek ini mengukur sejauh mana kepuasan karyawan sehubungan dengan kebijaksanaan promosi, kesempatan untuk mendapat promosi. Kebijakan promosi
harus dilakukan secara adil yaitu setiap karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik mempunyai kesempatan yang sama untuk dipromosikan.
23
3 Supervisi
Aspek ini mengukur kepuasan kerja seseorang terhadap atasannya. Karyawan lebih suka bekerja dengan atasan yang bersikap membimbing, mengontrol dan
bersahabat, serta memberi pujian atas kinerja yang baik dari bawahan, dan memusatkan perhatian kepada karyawan employee centered, dari pada bekerja
dengan atasan yang bersifat acuh tak acuh, kasar, dan memusatkan pada pekerjaan job centered.
4 Benefit tunjangan Tambahan
Aspek ini mengukur sejauh mana individu merasa puas terhadap tunjangan tambahan yang diterima dari perusahaan. Tunjangan tambahan diberikan kepada
karyawan secara adil dan sebanding itu seperti asuransi, liburan, keselamatan kerja, uang makan dan bonus yaitu keuntungan perusahaan yang diberikan kepada
karyawan sesuai dengan kinerjanya.
5 Pengakuan
Aspek ini mengukur sejauh mana individu merasa puas terhadap pengakuan yang didapatkan berdasarkan keberadaannya di dalam perusahaan, perannya di
dalam pekerjaan dianggap penting oleh atasan maupun rekan kerja dan pengakuan terhadap hasil kerjanya. Spector berpendapat bahwa setiap individu ingin usaha,
kerja keras dan pengabdian yang dilakukan karyawan untuk kemajuan perusahaan.
6 Prosedur dan Peraturan Kerja
Aspek ini mengukur kepuasan sehubungan dengan prosedur dan peraturan di tempat kerja. Hal-hal yang berhubungan dengan prosedur dan peraturan di tempat
24
kerja mempengaruhi kepuasan kerja seorang individu seperti cara atasan dalam memerintah, cara kerja di team work, cara kerja rekan kerja dalam satu team dan
peraturan yang dijalankan oleh perusahaan sesuai dengan standar operasional prosedur SOP.
7 Rekan Kerja
Aspek ini mengukur kepuasan berkaitan dengan hubungan dengan rekan kerja misalnya adanya hubungan dengan rekan kerja yang rukun dan saling melengkapi.
Rekan kerja yang dimaksud yaitu rekan kerja satu team, dan rekan kerja beda team.
8 Jenis Pekerjaan
Aspek ini mengukur kepuasan kerja terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Yaitu pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan
karyawan.
9 Komunikasi
Berhubungan dengan komunikasi yang berlangsung dalam perusahaan, seperti informasi tentang target pekerjaan, baik informasi yang diperoleh dari atasan
maupun informasi yang diperoleh dari rekan kerja, serta intensitas komunikasi yang tinggi baik dengan atasan maupun dengan rekan kerja terkait tentang
pekerjaan. Dengan komunikasi yang lancar, karyawan menjadi lebih paham akan tugas-tugas, kewajiban-kewajiban, dan segala sesuatu yang terjadi di dalam
perusahaan.
25
Skema I.E.1 Kerangka pemikiran
F. Definisi Konsep, Skala Pengukuran dan Operasionalisasi Konsep.
1. Definisi Konsep
a. Motivasi kerja adalah hal-hal yang sangat diperlukan untuk mendorong seseorang atau karyawan untuk bekerja sama dengan apa yang diharapkan sekaligus
menjadi suatu dorongan untuk mencapai suatu tujuan yang timbul dari keinginan manusia dalam rangka untuk memuaskan kebutuhannya.
b. Prestasi dalam bekerja keberhasilan menyelesaikan tugas atau biasa disebut prestasi kerja merupakan imbalan yang diberikan pada diri sendiri, yang
diperoleh apabila seseorang mencapai satu tujuan yang menantang dalam pekerjaannya.
c. Pengakuan terhadap pekerjaan adalah seseorang termotivasi dalam bekerja karena apabila ia dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dia merasa dihargai atau
Motivasi Herzberg X
Instrinsik
1. Prestasi kerja 2. Pengakuan orang lain
3. Tanggung jawab 4. Peluang untuk maju
5. Pekerjaan itu sendiri 6. Kemungkinan
pengembangan karir
Ekstrinsik
1. Kompensasi pengupahan 2. Keamanan dan
keselamatan kerja 3. Kondisi kerja
4. Status 5. Prosedur organisasi
6. Mutu dari supervise teknis
dari hubungan interpersonal diantara
teman kerja maupun dengan atasan
Kepuasan kerja Spector Y
Kepuasan kerja buruh di pabrik
1. Upah 2. Promosi
3. Supervisi 4. Benefit
5. Pengakuan 6. Prosedur dan
peraturan kerja 7. Rekan kerja
8. Jenis pekerjaan 9. komunikasi