Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
62
0,01 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan kepuasan kerja.
Jadi, kesimpulan dari dua tabel diatas yaitu motivasi intrinsik dan kepuasan kerja, dengan motivasi ekstrinsik dan kepuasan kerja dapat dilihat bahwa motivasi
intrinsik lebih berpengaruh memotivasi karyawan dalam mencapai kepuasan kerja yaitu diperoleh nilai koefisien sebesar 0,853. Sedangkan nilai koefisien motivasi
ekstrinsik diperoleh sebesar 0,644. Adapun indikator-indikator yang terdapat dalam motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik yaitu:
Tabel III.G.3. Indikator Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik Motivasi Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik
1. Prestasi kerja 2. Pengakuan orang lain
3. Tanggung jawab 4. Peluang untuk maju
5. Pekerjaan itu sendiri 6. Kemungkinan
pengembangan karir
1. Kompensasi pengupahan 2. Keamanan dan keselamatan kerja
3. Kondisi kerja 4. Status
5. Prosedur organisasi 6. Mutu dari supervise teknis dari
hubungan interpersonal diantara teman kerja maupun dengan atasan
Hasil prosentase dari jawaban tiap-tiap responden mengenai motivasi intrinsik dan ekstrinsik yaitu:
Interpretasi dari kedua diagram di bawah ini menunjukkan bahwa pada diagram III.G.I. Motivasi intrinsik, tidak ada responden yang tidak termotivasi secara
intrinsik dengan prosentase 0 untuk jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju,
63
33 responden menjawab sangat setuju, 58 responden menjawab setuju, 9 responden menjawab ragu-ragu. Sedangkan pada diagram III.G.2. Motivasi ekstrinsik
ada beberapa responden yang merasa tidak termotivasi secara ekstrinsik dengan nilai prosentase 9 tidak setuju dan 2 sangat tidak setuju, 35 responden menjawab
sangat setuju, 49 menjawab setuju, 5 responden menjawab ragu-ragu.
Diagram III.G.I. Komposisi Responden Mengenai Motivasi Intrinsik
Diagram III.G.2. Komposisi Responden Mengenai Motivasi Ekstrinsik