58
digunakan yaitu jika rasio skewness antara -2 sampai 2 maka distribusi data tidak normal. Dalam hal ini data motivasi ekstrinsik tidak berdistribusi normal. Karena
statistika Non parametrik tidak megharuskan datanya berdistribusi normal seperti statistika parametrik.
F. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Penghasilan
Perbulan. 1.
Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang ada, komposisi responden yang diteliti berdasarkan jenis kelamin secara keseluruhan berjumlah 129 responden. Hal ini menunjukan
bahwa pada penelitian ini lebih banyak jumlah karyawan laki-laki dibandingkan dengan karyawan perempuan, yaitu karyawan laki-laki dengan jumlah frekuensi
sebanyak 98 75,9 dan karyawan perempuan dengan frekuensi sebanyak 31 24,0. Karena objek yang di jadikan responden dalam penelitian ini karyawan tetap
yang menduduki posisi sebagai operator produksi yang secara keseluruhan posisi ini di duduki oleh laki-laki dan untuk pegawai perempuan lebih banyak menduduki posisi
di acconting mencatat pemasukan dan pengeluaran pabrik atau di HRD menseleksi atau memilih karyawan sesuai kriteria pabrik atau mereka yang berada di posisi di
bawah manager . Dalam kata lain yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah mereka yang bekerja dalam menghasilkan produk perusahaan dan sebagai perencana
dalam perbaikan produk perusahaan.
59
Diagram III.F.1. Komposisi responden berdasarkan jenis kelamin
2. Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Adapun komposisi responden yang diteliti berdasarkan pendidikan terakhir terbagi atas 5 yaitu SD 0, SMP 0, SMA terdiri dari 98 orang 75,9, D3
terdiri dari 12 orang 9,3, S1 terdiri dari 19 orang 14,7. Dari total jumlah karyawan yang diteliti berdasarkan pendidikan terakhir tersebut, lebih banyak
karyawan yang memiliki pendidikan terakhir SMA sederajat. Hal ini dikarenakan PT. Sampoerna Printpack bergerak dalam bidang industri maka lebih banyak pegawai
yang berada di posisi operator produksi.
Diagram III.F.2. Komposisi responden berdasarkan pendidikan terakhir
20 40
60 80
SD SMP
SMA D3
S1
Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
60
3. Komposisi Responden Berdasarkan Penghasilan perbulan
Berdasarkan diagram, komposisi responden yang diteliti berdasarkan penghasilan perbulan menunjukan 26 orang 20 menjawab 2000.000-3000.000 jt
perbulan. Selanjutnya 80 orang 62 karyawan lebih banyak menjawab 3000.001- 4000.000 jt perbulan, hal ini dikarenakan karyawan PT. Sampoerna Printpack lebih
banyak berada di posisi operator produksi. 19 orang 14,7 menjawab 4000.001- 5000.000 jt perbulan, dan hanya 4 orang 3 yang menjawab lebih dari 5000.001 jt
perbulan, hal ini di karenakan mereka yang berada pada posisi lebih tinggi pendidikannya, kinerjanya, dan kecakapannya dalam bekerja, seperti supervisor.
Diagram III.F.3. komposisi responden penghasilan perbulan
G. Analisis Korelasi Menggunakan Spearman
Analisis korelasi Spearman digunakan peneliti untuk melihat serta mengukur hubungan antara variabel yang memiliki skala pengukuran ordinal Saragih dan Eko,
2007:242. Berikut peneliti akan memaparkan hasil output analisis menggunakan Korelasi Spearman.
61
Tabel III.G.1. Output hasil analisis Korelasi Spearman Motivasi Intrinsik dan Kepuasan Kerja
Correlations
Motivasi intrinsik Kepuasan kerja
Spearmans rho motivasiintrinsik Correlation Coefficient
1.000 .853
Sig. 2-tailed .
.000 N
129 129
kepuasankerja Correlation Coefficient
.853 1.000
Sig. 2-tailed .000
. N
129 129
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa korelasi motivasi intrinsik dengan kepuasan kerja diperoleh nilai koefisien sebesar 0,853. Sedangkan pada hasil uji dua
sisi atau sig 2-tailed diperoleh nilai sebesar 0,000. Karena pada level signifikansi 0,01 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara motivasi intrinsik dengan kepuasan kerja.
Tabel III.G.2. Output hasil analisis Korelasi Spearman Motivasi Ekstrinsik dan Kepuasan Kerja
Correlations
Motivasi ekstrinsik Kepuasan kerja
Spearmans rho motivasiekstrinsik
Correlation Coefficient 1.000
.644 Sig. 2-tailed
. .000
N 129
129 Kepuasankerja
Correlation Coefficient .644
1.000 Sig. 2-tailed
.000 .
N 129
129 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa korelasi motivasi ekstrinsik dengan kepuasan kerja diperoleh nilai koefisien sebesar 0,644. Sedangkan pada hasil uji dua
sisi atau sig 2-tailed diperoleh nilai sebesar 0,000. Karena pada level signifikansi