karakteristik tertentu Berg, 1999; Getzel Jackson dalam Alexander, 2007; Briggs dan Davis, 2008.
21
Sementara itu, Torrance 1969 mendefinisikan secara umum kreativitas sebagai proses dalam memahami sebuah masalah, mencari
solusi-solusi yang mungkin, menarik hipotesis, menguji dan mengevaluasi, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada orang lain.
22
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan
gagasan, proses, ataupun produk baru yang efektif dan berdaya guna untuk pemecahan masalah.
b. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Haylock 1997 mengatakan bahwa berpikir kreatif selalu tampak menunjukkan fleksibilitas keluwesan. Bahkan Krutetskii 1976
mengidentifikasi bahwa fleksibilitas dari proses mental sebagai suatu komponen dari kemampuan kreatif matematis dalam sekolah. Haylock
1997 menunjukkan kriteria sesuai tipe Tes Torrance dalam kreativitas, yaitu kefasihan banyaknya respon-respon yang diterima, fleksibilitas
banyaknya berbagai macam respon yang berbeda, dan keaslian kejarangan respon-respon dalam kaitan dengan sebuah kelompok
pasangannya.
23
Menurut William dalam Killen,1998 menyatakan bahwa ada 8 prilaku siswa terkait dengan kreativitas atau berfikir tingkat tinggi, yaitu
:
24
21
Mahmudi, Ali.”Pengaruh Strategi Mathematical Habits of Mind MHM Berbasis Masalah Terhadap Kreativitas Siswa ...., hal:2
22
Hedi Budiman.”Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantua Software Cabri 3D” Mahasiswa
Pendidikan Matematika, SPs UPI Bandung. hal: 2. http:www.pustaka.ut.ac.iddev25pdfprosiding2fmipa201141.pdf 23 September 2013
23
Tatang Yuli Eko Siswono.”Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika” Jurusan Matematika FMIPA.Universitas Negeri Surabaya.hal: 2.
http:tatagyes.files.wordpress.com200710tatag_jurnal_unej.pdf 23 September 2013
24
Akhmad jazuli, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
1 fluency : kemampuan untuk menghasilkan sejumlah besar ide, produk dan respon
2 flexibility : kemampuan untuk memperoleh pendekatan yang berbeda, membangun berbagai ide, mengambil jalan memutar
dalam jalan pikirannya, dan mengadopsi situasi baru. 3 originality : kemampuan untuk membangun ide, yang tidak biasa, ide
cerdas yang mengubah cara dari yang nyata. 4 elaboration : kemapuan untuk memotong, mengembangkan atau
membubuhi ide atau produk. 5 risk taking : mempunyai keberanian untuk menyatakan sendiri
kesalahan atau kritikan, tebakan dan mempertahankan ide sendiri
6 complexity : mencari berbagai alternatif, membawa keluar dari kekacauan, dan menyelidiki ke dalam masalah atau ide
yang rumit. 7 curiosity : keinginan untuk tahu dan kagum, bermain dengan suatu
ide, membuka situasi teka teki dan mempertimbangkan sesuatu yang misteri
8 imaginaton : mempunyai kekuatan untuk visualisasi dan membangun mental image dan meraih di luar lingkungan nyata.
Menurut Alvino dalam Cotton, 1991, kreatif adalah melakukan suatu kegiatan yang ditandai oleh empat komponen, yaitu : fluency
menurunkan banyak ide, flexibility mengubah perspektif dengan mudah, originality menyusun sesuatu yang baru, dan elaboration
mengembangkan ide lain dari suatu ide. Rincian cirri-ciri dari fluency, flexibility, originality, dan elaboration dikemukan oleh Munandar
1999:
25
Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 Desember 2009.hal 213 pdf
25
http:file.upi.eduDirektoriFPMIPAJUR._PEND._MATEMATIKA195101061976031- TATANG_MULYANAFile_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik.pdf .
Hal : 8-9. Senin, 23 September 2013
1. Ciri-ciri fluency diantaranya adalah: a. Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian
masalah, banyak pertanyaan dengan lancar b. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal
c. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. 2. Ciri-ciri flexibility diantaranya adalah:
a. Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda
b. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda c. Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran
3. Ciri-ciri originality diantaranya adalah: a. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik
b. Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri c. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari
bagian-bagian atau unsur-unsur 4. Ciri-ciri elaboration diantarnya adalah:
a. Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk
b. Menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
Munandar merincikan ciri-ciri dari indikator berpikir kreatif sebagai berikut :
26
a. ciri-ciri fluency diantaranya adalah: 1 Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian
masalah, banyak pertanyaan dengan lancar; 2 Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal;
3 Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. b. ciri-ciri flexibility diantaranya adalah :
1 Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi;
26
Tersedia : http:file.upi.eduDirektoriFPMIPAJUR._PEND._MATEMATIKA195101061976031-
TATANG_MULYANAFile_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik. Hal 8 pdf
2 Melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda; 3 Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda;
4 Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. c. ciri-ciri originality diantaranya adalah :
1 Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik; 2 Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri;
3 Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian- bagian atau unsur-unsur.
d. ciri-ciri elaboration diantarnya adalah : 1 Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk;
2 Menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
Kemampuan berpikir kreatif pada anak merupakan dasar penting bagi kemampuannya menghadapi perubahan zaman di masa depan. Untuk
menjadi individu yang kreatif, dibutuhkan kemampuan berpikir yang mengalir lancar, bebas dan ide-ide yang orisinil.
Indikator kemampuan berpikir kreatif menurut Utami Munandar adalah sebagai berikut:
27
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif
Pengertian Perilaku
1. Berpikir Lancar : mencetuskan banyak gagasan,
jawaban, penyelesaian masalah memberikan banyak cara atau
saran untuk melakukan berbagai hal
Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban
mengajukan banyak pertanyaan menjawab dengan sejumlah jawaban
jika ada pertanyaan mempunyai banyak gagasan mengenai
suatu masalah lancar
mengungkapkan gagasan-
gagasannya
27
Utami Munandar, Pengembangan Kreatiitas Anak Bebakat, Jakarta : Rineka Cipta, 2012, hal. 192-193.
bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari orang lain
dapat dengan cepat melihat kesalahan dan kekurangan dari suatu objek atau
situasi 2. Berpikir Luwes :
menghasilkan gagasan atau jawaban yang bervariasi
dapat melihat suatu masalah dari
sudut pandang
yang berbeda
mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda
mampu mengubah
cara pedekatan atau pemikiran
memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu objek
memberikan bermacam-macam
penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau masalah
menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda
memberikan pertimbangan terhadap situasi yang berbeda dari yang diberikan
orang lain dalam membahasmendiskusikan suatu
situasi selalu mempunyai posisi yang bertentangan
dengan mayoritas
kelompok jika diberikan suatu masalah biasanya
memikirkan bermacam-macam
cara yang berbeda untuk menyelesaikannya
menggolongkan hal-hal
menurut pembagian kategori yang berbeda-
beda Mampu mengubah arah berpikir secara
spontan 3. Berpikir Orisinal :
memikirkan masalah-masalah atau hal-
mampu melahirkan ungkapan baru dan unik
memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan
diri mampu membuat kombinasi-
kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur
hal yang tidak terpikirkan oleh orang lain
mempertanyakan cara-cara yang lama dan memikirkan cara-cara yang baru
memilih a-simetris dalam menggambar atau membuat desain
memiliki cara berpikir yang lain dari pada yang lain
mencari pendekatan yang baru dari yang streotype
setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan,
bekerja untuk
menemukan penyelesaian yang baru lebih senang mensintesis daripada
menganalisis sesuatu 4. Elaboratif :
mampu memperkaya
dan mengembangkan suatu gagasan
atau produk menambahkan atau memperinci
detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga
menjadi lebih menarik mencari arti yang lebih mendalam
terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-
langkah terperinci mengembangkan atau memperkaya
gagasan orang lain mencoba atau menguji detil-detil untuk
melihat arah yang akan ditempuh mempunyai rasa keindahan yang kuat
sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana
menambahkan garis-garis,
warna- warna, dan detil-detil bagian- bagian
terhadap gambarnya
sendiri atau
gambar orang lain
5. Menilai Mengevaluasi menentukan patokan penilaian
sendiri dan menentukan apakah suatu pernyataan benar, suatu
rencana sehat,
atau suatu
tindakan bijaksana mampu mengambil keputusan
terhadap situasi yang terbuka tidak
hanya mencetuskan
gagasan, tetapi
juga melaksanakannya
memberi pertimbangan atas dasar sudut pandangnya sendiri
menentukan pendapat sendiri mengenai suatu hal
menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis dengan selalu menanyakan
“Mengapa”? mempunyai alasan rasionale yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan
merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan yang tercetus
pada waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan-gagasan tetapi menjadi peneliti
atau penilai yang kritis menentukan pendapat dan bertahan
terhadapnya.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa indikator kemampuan berpikir kreatif matematis meliputi kelancaran berpikir,
keluwesan, elaborasi dan keaslian pemikiran. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kelancaran berpikir, keluwesan, elaborasi
dan keaslian pemikirannya maka semakin tinggi pula tingkat kreativitas berpikirnya.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa indikator kemampuan berpikir kreatif menurut Utami Munandar dan membatasi
dalam 3 indikator yang akan dijadikan tolak ukur kemampuan berpikir kreatif yaitu :
Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif yang diteliti
Pengertian Perilaku
1. Berpikir Lancar Fluency mencetuskan
banyak gagasan,
jawaban, penyelesaian masalah
menjawab dengan
sejumlah jawaban jika ada pertanyaan
mempunyai banyak
gagasan mengenai suatu masalah
lancar mengungkapkan gagasan- gagasannya
2. Berpikir Luwes Fleksibility menghasilkan gagasan atau
jawaban yang bervariasi memberikan bermacam-macam
penafsiran terhadap
suatu gambar, cerita atau masalah
jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan bermacam-
macam cara yang berbeda untuk menyelesaikannya
menggolongkan hal-hal menurut pembagian
kategori yang
berbeda-beda 3. Berpikir Rinci Elaboration
mampu memperkaya dan mengembangkan
suatu gagasan atau produk
mencari arti yang lebih mendalam terhadap
jawaban atau
pemecahan masalah
dengan melakukan
langkah-langkah terperinci
menambahkan garis-garis, warna- warna, dan detil-detil bagian-
bagian terhadap
gambarnya sendiri atau gambar orang lain
Pembelajaran dengan menggunakan strategi MHM tertuju kepada aspek berpikir. Dimana kebiasaan-kebiasaan positif yang dilakukan secara
konsisten akan berpotensi membentuk kemampuan-kemampuan positif, termasuk salah satunya kebiasaan berpikir secara matematis. Sementara
itu, kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan mengemukakan, menghasilkan berbagai macam ide, mampu mengarahkan ide tersebut
dengan lebih terinci dan mampu memberikan respons yang baru dan unik untuk memecahkan suatu masalah. Berdasarkan pemaparan penjelasan
mengenai strategi MHM dan kemampuan berpikir kreatif ditemukan suatu kesamaan dalam hal penerapannya. Dimana kedua variabel tersebut sama-
sama mengedepankan cara berpikir seseorang. Diharapkan dengan menerapkan strategi MHM pada penelitian ini dengan membiasakan siswa
untuk melakukan kebiasaan berpikir secara matematis akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematisnya dalam
menyelesaikan suatu masalah. Hubungan antara strategi MHM dengan kemampuan berpikir kreatif matematis pada penelitian ini diteliti dengan
mengamati ragam aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Ada banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di
sekolah. Paul B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:
28
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan
sebagainya. 2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi dan sebagainya.
3. Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.
28
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, cet ke- 19, h. 101.
4. Writing activities, seperti menulis: cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin, dan sebagainya.
5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya.
6. Motor activities, yang termasuk di dalamya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun,
memelihara binatang, dan sebagainya. 7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menganggap, mengingat,
memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.
8. Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya.
Adapun jenis aktivitas yang akan diamati peneliti dalam penelitian ini yaitu visual activities, oral activities, writing activities, dan drawing
activities.Jenis-jenis aktivitas tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: 1 Visual Activities aktivitas visual didefinisikan sebagai kegiatan
memperhatikan dan memahami suatu obyek, fakta, konsep dan gagasan yang diungkapkan melalui tulisan maupun komunikasi verbal.
2 Oral Activities aktivitas oral didefinisikan sebagai kegiatan menjelaskan dan menggambarkan fakta, konsep maupun prosedur agar
lebih memperjelas uraian dalam bentuk komunikasi verbal. 3
Writing Activities
aktivitas menulis
didefinisikan sebagai
kegiatanbentuk manifestasi dari kemampuan dan keterampilan menyimak, berbicara dan membaca, dengan menggunakan pilihan kata-kata yang tepat
dan konkrit. 4 Drawing Activities aktivitas menggambar didefinisikan sebagai
kegiatan merepresentasikan ingatan atau imajinasi siswa dalam mengungkapkan suatu ide dan menjelaskan buah pikirannya.
Jenis aktivitas di atas merupakan indikator keberhasilan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
B. Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ali Mahmudi 2011 dalam “Pengaruh Strategi Mhm Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Dan Persepsi Terhadap Kreativitas”, makalah termuat pada Jurnal Cakrawala Pendidikan. Hasil analisis data
menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan strategi MHM berbasis masalah berpengaruh terhadap pencapaian kemampuan berpikir kreatif
matematis. Pembelajaran demikian juga berpengaruh terhadap pencapaian persepsi siswa terhadap kreativitas, terutama pada sekolah kategori sedang.
Selain itu, disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor kategori sekolah terhadap kemampuan
berpikir kreatif matematis. Sebaliknya, terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor kategori sekolah terhadap persepsi terhadap
kreativitas. Disimpulkan juga bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis berasosiasi dengan persepsi terhadap kreativitas. Implikasi
penting penelitian ini adalah bahwa kebiasaan-kebiasaan berpikir matematis yang dilakukan secara bersinambung melalui aktivitas diskusi
untuk mengeksplorasi masalah kontekstual mendukung pencapaian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dan persepsi siswa terhadap
kreativitas.
29
Berdasakan Penelitian Era Budi Waluyo dalam jurnal yang
berjudul “Penerapan Pendekatan Problem Posing Pengajuan Masalah
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Siswa Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru, siswa,
kemampuan berpikir kreatif siswa, dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan selama dua siklus dengan masing-masing
29
Mahmudi, Ali.”Pengaruh Strategi Mathematical Habits of Mind MHM Berbasis Masalah Terhadap Kreativitas Siswa ...., hal:15 pdf