Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
pikirnya yang kreatif sehingga kemampuan berpikir kreatif matematis siswa terbilang rendah Secara umum kendala yang dialami guru dalam proses
pembelajaran matematika lebih dikarenakan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan sulitnya guru mengkondusifkan
siswa yang mengobrol ataupun sering membuat keributan di dalam kelas. Cara penyampaian materi pelajaran yang guru sampaikan masih menggunakan
model pembelajaran ceramah, ekspositori, tanya jawab dan penugasan. Cara ini juga kurang membuat siswa terlibat aktif. Karena siswa lebih sering hanya
mendengarkan penyampaian materi dari guru dan mengerjakan tugas yang diberikan.
Hasil wawancara yang peneliti peroleh dari siswa di SMP YAPPA kelas VIII-1 menunjukkan bahwa hampir sebagian siswa enggan mengikuti dan
memperhatikan proses pembelajaran matematika jika materi yang sedang dipelajari dirasa sulit untuk dipahami. Hanya beberapa siswa yang tertarik dan
senang belajar matematika. Pada saat pembelajaran berlangsung pun tidak semua siswa terlibat aktif dan memperhatikan penjelasan dari guru. Aktivitas
siswa dalam menyelesaikan masalah yang tertera pada soal hampir semua siswa lebih menyukai menyelesaikan masalah dengan bentuk soal pilihan
ganda daripada bentuk soal uraian atau essay. Apabila siswa mengerjakan soal berbentuk essay pun siswa lebih senang menjawab dengan cara singkat dan
yang penting jawaban mereka benar. Dari hasil observasi yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa diperlukan suatu metode atau pola pembelajaran yang lebih bersifat student centre, dimana pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung, siswa yang lebih berperan aktif dalam pembelajaran di kelas sehingga siswa dapat mengurangi aktivitas-aktivitas lain
yang kurang terarah. Sementara itu aktivitas siswa khususnya aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif matematis perlu diperhatikan dan ditingkatkan,
karena ini nantinya akan dapat membiasakan siswa menggunakan kemampuan berpikir kreatifnya pada pembelajaran matematika.
Pada masalah seperti yang terdapat di SMP YAPPA kelas VIII-1 dapat diatasi dengan penggunaan strategi atau model pembelajaran yang sesuai
dengan memfokuskan model pengajarannya pada siswa agar melatih siswa berperan aktif dan kreatif. Salah satu strategi pembelajaran yang dilihat dapat
diberikan untuk memfasilitasi pendukung kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah strategi Mathematical Habits of Mind MHM.
Strategi Mathematical Habits of Mind MHM merupakan suatu strategi pembelajaran yang membantu siswa mengeksplorasikan ide-ide matematis
yang mereka ketahui sebelumnya. Strategi ini mempunyai enam tahapan yang menuntut siswa untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan berpikir. Dengan tahap
awal explore mathematical ideas yaitu dimana siswa harus menggunakan pemikirannya untuk memberikan ide-ide matematisnya yang sesuai dengan
konsep materi yang disampaikan guru, reflect on their answer to see wether they merefleksi kebenaran dan kesesuaian jawaban, identify problem solving
approaches mengidentifikasi strategi pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah yang ada, generalization membuat
kesimpulan, formulate question memformulasi pertanyaan, dan constuct example merekonstruksi contoh.
Dalam pembelajaran dengan strategi Mathematical Habits of Mind MHM, aktifitas mengeksplorasi ide-ide matematis akan sangat membantu
siswa dalam memahami masalah dengan baik. Aktivitas merefleksi kesesuaian dan kebenaran jawaban juga dapat membuat siswa bisa mengerti dan
memahami cara penyelesaian suatu masalah dengan tepat. Strategi MHM ini juga berpontensi untuk mengembangkan kemampuan kreativitas siswa dalam
menyelesaikan masalah. Generalisasi pada tahap strategi MHM sesungguhnya adalah penggabungan dua komponen antara mengidentifikasikan strategi
pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam skala lebih luas dan identifikasi kesimpulan dari penyampaian konsep pembelajaran. Pada strategi
ini memformulasi pertanyaan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Karena dengan ini lebih cenderung memberi kesempatan siswa untuk
secara aktif membangun kemampuan bertanya dengan tujuan menyampaikan
sesuatu hal yang belum dipahami siswa. Terakhir didukung dengan tahapan merekonstruksi contoh, siswa yang mampu merekonsruksi contoh sesuai
kriteria tertentu akan memiliki kepercayaan diri dan dapat menumbuhkan disposisi matematis siswa. Penggunaan strategi Mathematical Habits of Mind
MHM dengan tahapan-tahapan seperti diatas akan dapat membantu menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam
menghadapi soal yang mengedepankan kreativitas dalam berpikir. Selain memfokuskan pengamatan pada peningkatan kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa, aktivitas dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika merupakan salah satu hal yang penting untuk
diamati. Karena dalam belajar matematika, kepercayaan diri yang tinggi sangat dibutuhkan karena dapat menentukkan keberhasilan maupun pengalaman siswa
dalam mempelajari matematika. Oleh sebab itu perlunya menstimulus aktivitas dan tanggapan siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas dilakukan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi
Mathematical Habits of Mind untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa”.
B.
Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:
1. Proses pembelajaran terpusat pada guru 2. Siswa tidak memahami soal yang mengacu pada kreativitas
3. Siswa terbiasa menunggu informasi yang diberikan guru 4. Siswa tidak membiasakan diri untuk berpikir secara matematis
5. Siswa tidak terbiasa mengerjakan soal matematika yang berbentuk uraian essay dengan cara tersistematis
C.
Fokus Penelitian
Agar penelitian terarah dan memberikan arah yang tepat dalam pembahasan, maka penulis membuat fokus penelitian sebagai berikut:
1. Penggunaan strategi Mathematical Habits of Mind MHM dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kebiasaan berpikirnya dalam
menghadapi permasalahan dimana hal yang dilakukan lebih mengasah pola pikir yang kreatif dalam berbagai tahapan yang melibatkan pemikiran diri
sendiri dan diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan matematikadengan melalui masalah-masalah yang ada.
2. Kemampuan berpikir kreatif matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam menemukan dan menyelesaikan suatu masalah-
masalah matematika secara lancar, luwes, rinci, dan keaslian. Kemampuan berpikir kreatif matematis yang akan diamati pada siswa dibatasi hanya
pada kemampuan berpikir lancar fluency, berpikir luwes flexibility dan kemampuan berpikir rinci elaboration.
Pokok bahasan yang digunakan sebagai bahan penelitian yaitu lingkaran.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dibatasi diatas, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Apakah penerapan strategi strategi Mathematical Habits of Mind dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa terhadap proses pembelajaran matematika dengan penerapan strategi Mathematical Habits of Mind ?
E.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas PTK ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diterapkan strategi pembelajaran Mathematical
Habits of Mind. 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan aktivitas belajar siswa selama
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Mathematical Habits of Mind.
F.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis a. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa dalam proses pembelajaran. b. Sebagai pembanding bagi peneliti-peneliti lain yang ingin meneliti,
sebagai salah satu sumber informasi untuk mengadakan penelitian lanjutan tentang strategi Mathematical Habits of Mind MHM dalam
pembelajaran matematika, dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis.
2. Manfaat Praktis a Bagi Peneliti
1. Dapat memunculkan sikap peka terhadap permasalahan pendidikan. 2. Memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian lainnya sebagai
sumbangan khazanah ilmiah dalam pembelajaran matematika. b Bagi Siswa
1. Dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar matematika. 2. Dapat mengembangkan daya kreatifitas siswa.
3. Dapat menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan mandiri. c Bagi guru dan sekolah
1. Dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dengan suasana kelas yang kondusif dan atraktif.
2. Dapat memberikan masukan yang berartibermakna pada sekolah dalam rangka perbaikan dan peningkatan pembelajaran matematika.
9