Drawing activities Upaya Penerapan Strategi MHM (Mathematical Habits of Mind) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Tabel 4.15 Persentase Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklus II No Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pert.6 Pert.7 Pert.8 Pert.9 Rata- rata 1. Kelancaran 70,25 71,25 76 78 73,9 2. Keluwesan 78,5 74,5 75,5 76 76,125 3. Kerincian 76 78 78,5 80 78,125 Rata-rata total 74,7 75 77 78 76,2 Tabel 4.15 di atas, menunjukkan bahwa pada siklus II persentase rata-rata kemampuan siswa dalam berpikir kreatif matematis dengan menerapkan strategi MHM mencapai 76,2. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam meningkatkan kebiasaan berpikir kreatif terbilang cukup baik. Dari keempat indikator berpikir kreatif, diperoleh data bahwa rata-rata siswa pada indikator kerincian memperoleh persentase yang tinggi yaitu 78,125 diantara tiga indikator lainnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika dengan memperinci ataupun memperjelas dari informasi yang diketahui pada soal. Hal ini dituangkan juga oleh siswa pada langkah di strategi MHM yaitu generalisasi dan merekonstruksi contoh soal tepatnya pada indikator pembelajaran hubungan antara sudut pusat, panjag busur dan luas juring pada lingkaran. Pada siklus II ini, secara umum siswa sudah tidak terlihat lagi mengalami kesulitan saat menerapkan strategi MHM untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatifnya. Hal ini dikarenakan siswa sudah merasa asik dan senang belajar dengan strategi MHM, tidak hanya perubahan sikap siswa yang jauh lebih serius dalam belajar, tetapi juga terlihat pada hasil belajarnya di kelas. 2. Lembar jurnal harian siswa Instrumen lain yang peneliti gunakan untuk penelitian ini adalah pedoman jurnal harian siswa. Tidak berbeda dengan siklus I, pada siklus II ini pun terdapat lembar jurnal harian siswa yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan selama siklus II. Berikut tanggapan siswa yang dirangkum dari jurnal harian siswa yang disajikan dalam tabel 4.16: Tabel 4. 16 Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Siklus II Tanggapan siswa pada pembelajaran siklus II dirangkum berdasarkan jurnal harian siswa yang diisi mulai dari pertemuan enam sampai pertemuan sembilan setelah tes akhir siklus I. Jurnal harian siswa diisi diakhir pertemuan yang memuat apa saja yang siswa pelajari tiap pertemuan beserta saran dan kritik terhadap pembelajaran tiap pertemuan. Berdasarkan hasil analisis jurnal harian siswa didapat bahwa rata-rata persentasi tanggapan positif siswa sebesar 75,625. Siswa yang memberikan tanggapan positif mengungkapkan bahwa penerapan strategi MHM menyenangkan, asik, mudah, dan metode diskusi yang guru terapkan sangat membantu sisswa untuk aktif dan kreatif. Pertemuan Ke- Kategori Positif Netral Negatif VI 75 20 5 VII 77,5 12,5 10 VIII 82,5 10 7,5 IX 87,5 7,5 5 Persentase Respon Siswa 80,625 12,5 6,875 Tanggapan positif tertinggi terdapat pada pertemuan kesembilan, sebagian besar siswa menunjukkan pemahaman terhadap materi menghitung dan mencari luas tembereng. Pada pertemuan ini siswa juga tidak dibebani dengan soal-soal yang banyak. Rata-rata persentase tanggapan positif siswa meningkat sebesar 11,875 dari siklus I. Tanggapan positif paling rendah terdapat pada pertemuan keenam, hal ini disebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi sudut pusat dan sudut keliling lingkaran. Tanggapan negatif pada siklus II rata-ratanya mencapai 9,375, siswa yang menunjukkan tanggapan negatif mengungkapkan masih bingung dengan beberapa materi terutama materi hubungan antara sudut pusat, panjang busur dan luas juring lingkaran, hal ini terlihat pada pertemuan kedelapan tanggapan negatif mendapat skor paling tinggi yaitu 5. Rata-rata persentase tanggapan netral sebesar 15 berisi pendapat siswa yang menyatakan ada materi yang sudah dipahami ada juga yang belum dipahami. 3. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Untuk mengetahui perkembangan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa, dilakukan tes akhir siklus II pada pertemuan kesepuluh. Secara statistik hasil tes akhir siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.17 Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siklus II Interval F F relative F relatif kumulatif 50 – 57 6 15 100 58 – 65 8 20 85 66 – 73 5 12,5 65 74 – 81 7 17,5 52,5 82 – 89 10 25 35 90 – 97 4 10 10 Jumlah 40 73,3 S 13,19 50 95 Berdasarkan tabel 4.17 terlihat bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada siklus I ini mencapai rata-rata nilai 73,3 dengan simpangan baku 13,19. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan. Selain data-data yang telah dipaparkan di atas, proses pembelajaran di kelas diabadikan dalam bentuk dokumentasi. Hasil dokumentasi beberapa aktivitas siswa selama siklus II dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 4.5 : Aktivitas siswa saat mengerjakan ujian tes kemampuan berpikir kreatif matematis siklus II Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan siklus II dan berdasarkan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Adapun hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut : Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi MHM selama siklus II ini siswa memperlihatkan antusias yang semakin baik. Siswa sudah terlihat memahami langkah- langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan, termasuk langkah-langkah tahapan dalam meningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran pada siklus II lebih baik dari sebelumnya, hal ini membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru pada setiap pertemuan maupun tes akhir siklus II. Perbaikan pada siklus II menunjukkan hasl sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi siklus II diperoleh rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif mencapai 77,25. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dalam kemampuan berpikir kreatif matematis pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini, dimana rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dalam pemecahan masalah matematik harus mencapai lebih besar atau sama dengan 70. Selain itu rata-rata persentase kemampuan siswa dalam proses berpikir kreatif juga telah mencapai indikator keberhasilan penelitian dengan mencapai 76,2. Respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika dengan strategi MHM beserta soal-soal kemampuan berpikir kreatif pun mengalami peningkatan , persentase untuk respon positif siswa pada siklus II ini adalah 80,625. Selain itu, rata-rata niai tes siswa mencapai 73,3 dengan nilai terendah 50. Menunjukkan bahwa tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini. Peningkatan aktivitas belajar dalam meningkatkan kebiasaan berpikir kreatif dan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa merupakan target yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan hasil refleksi siklus II, yaitu bahwa kedua indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan sampai dengan siklus II.

B. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut : 1. Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas belajar dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Namun, selain untuk mengetahui persentase aktivitas belajar siswa, lembar observasi tersebut juga digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam tahap berpikir kreatif matematis dalam pembelajaran matematika, serta digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus. Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.18 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Siklus I dan Siklus II No Sub Variabel Siklus I Siklus II

1. Visual activities

66 73,625

2. Oral activities

63,62 76

3. Writing activities

63,36 75,37

4. Drawing activities

64,25 76,625 Rata-rata aktivitas total 64,31 75,41 Berdasarkan tabel 4.18 di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dalam berpikir kreatif matematis mengalami peningkatan sebesar 11,1. data tersebut juga menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus II dapat meningkatkan beberapa aspek aktivitas belajar siswa yang masih kurang pada siklus I. Perbandingan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini : Diagram 1 Persentase Aktivitas Belajar dalam Berpikir Kreatif Matematis Adapun hasil observarsi kemampuan siswa dalam tahapan proses berpikir kreatif matematis pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.19 Persentase Skor Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa pada Pembelajaran Matematika Siklus I Siklus II No Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siklus I Siklus II 1. Kelancaran 63,30 73.9 10 20 30 40 50 60 70 80 VA OA WA DA Siklus I siklus II 2. Keluwesan 64,5 76 3. Kerincian 60,13 78,125 Rata-rata total 63,73 76,01 Berdasarkan tabel 4.19 di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata persentase kemampuan siswa dalam tahapan proses berpikir kreatif pada pembelajaran matematika mengalami peningkatan sebesar 13,37. Data tersebut juga menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus II dapat meningkatkan beberapa aspek berpikir kreatif siswa yang masih kurang pada siklus I. Perbandingan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram di bawah ini : Diagram 2 Persentase Skor Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis 2. Lembar Jurnal harian Siswa Respon seluruh siswa terhadap pembelajaran dengan strategi MHM pada setiap pertemuan dapat terlihat berdasarkan lembar jurnal harian yang diberikan kepada siswa. Berikut persentase respon siswa pada siklus I dan siklus II. Tabel 4.20 Persentase Respon Siswa terhadap Pembelajaran Matematika dengan Strategi MHM Siklus I II 10 20 30 40 50 60 70 80 kelancaran keluwesan kerincian Siklus I siklus II No Kategori Kategori Positif Netral Negatif 1. Siklus I 63,75 21,875 14,375 2. Siklus II 80,625 12,5 6,875 Rata-rata total 72,2 17,2 10,6 Berdasarkan tabel di atas persentase respon siswa pada siklus II telah meningkat dibandingkan siklus sebelumnya, meskipun respon siswa pada siklus I sudah terbilang baik. Berikut diagram batang respon siswa. Diagram 3 Persentase Skor Respon Siswa terhadap Strategi MHM 3. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Tes kemampuan berpikir kreatif matematis dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.21 Statistik Deskriptif Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Positif Netral Negatif Siklus I siklus II

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Heuristik Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

1 30 205

Pengaruh Strategi Mathematical Habits of Mind (MHM) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

3 31 246

Pengaruh Habits Of Mind Terhadap Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa

24 86 196

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS, KREATIF, DAN HABITS OF MIND MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH : Eksperimen terhadap Siswa Madrasah Aliyah.

7 24 86

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL HABITS OF MIND (MHM)PADA MATERI SPLDV.

0 1 118

REFORMULASI STRATEGI HABITS OF MIND MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN MATHEMATICAL CRITICAL THINKING DALAM MEWUJUDKAN GENERASI EMAS BERKARAKTER

0 0 19

PENERAPAN STRATEGI MHM (MATHEMATICAL HABITS OF MIND) BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA - repo unpas

0 0 7

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MHM (MATHEMATICAL HABITS OF MIND) BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs N 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 3 150

HUBUNGAN ANTARA MATHEMATICAL HABITS OF MIND (MHM) DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 BANYUMAS

1 3 15

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Mathematical Habits of Mind - HUBUNGAN ANTARA MATHEMATICAL HABITS OF MIND (MHM) DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 BANYUMAS - repository perpustakaan

5 17 12