Analisis Deskriftif Partisipasi Masyarakat Terhadap Pengembangan Sektor Pariwisata Keterlibatan Partisipasi dalam Perencanaan Program

d. Hasil persepsi masyarakat terhadap pengaruh pada lingkungan dari pengembangan sektor pariwisata dalam hal pencemaran lingkungan dapat dilihat pada Tabel 38. Tabel 38 Persepsi Masyarakat Terhadap Pengaruh Pada Lingkungan Dengan Adanya Pengembangan Sektor Pariwisata dalam Hal Pencemaran Lingkungan Pencemaran Darat Pencemaran Udara Pencemaran Air M TM M TM M TM Tidak 88,00 85,00 48,00 54,00 50,00 81,00 Ya 12,00 15,00 52,00 46,00 50,00 19,00 Jumlah 100 100 100 100 100 100 Sumber : Pengolahan data primer , 2008 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 80 persen masyarakat yang aktif memanfaatkan potensi pariwisata menyatakan tidak ada pencemaran darat karena sampah mereka berjualan nanti akan dikumpulkan dan diambil oleh dinas kebersihan kota dan mereka setiap hari membayar iuran kebersihan dan 12 persen lainnya menyatakan meski mereka membayar iuran namun seringkali sampah mereka tidak di angkut. Adapun pencemaran udara sebanyak 52 persen menyatakan terjadi pencemaran udara dan 48 persen tidak terjadi. Hal ini ditandai dengan semakin panasnya udara dan debu yang timbulkan oleh kendaraan-kendaraan proyek serta suara bising dari alat-alat berat. Sedangkan pencemaran air 50 persen menyatakan terjadi yang ditandai dengan kotornya air laut dan air minum yang berasa dan dan 50 persen menyatakan tidak karena mereka menggunakan PAM. Sebagian besar masyarakat yang tidak aktif memanfaatkan potensi pariwisata juga menyatakan tidak ada pencemaran daratsampah 85 karena tersedia tempat pembuangan sampah walaupun jumlahnya sedikit, namun terjadi pencemaran udara 46 yang ditandai dengan semakin panasnya suhu dan udara berdebu, serta tidak ada pencemaran air 81

5.3. Analisis Deskriftif Partisipasi Masyarakat Terhadap Pengembangan Sektor Pariwisata

Analisis partisipasi masyarakat terhadap pengembangan sektor pariwisata dilakukan secara deskriptif. Keterlibatan masyarakat dalam suatu kegiatan pembangunan dapat memberikan hasil yang baik. Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan sektor pariwisata di kota Bengkulu ditinjau ke dalam empat unsur yaitu keterlibatan pada saat Perencanaan program, Pelaksanaan program, Pengevaluasian program serta Pemanfaatan hasil. Berikut adalah deskripsi dari masing-masing unsur :

a. Keterlibatan Partisipasi dalam Perencanaan Program

Dalam hal perencanaan program pengembangan kawasan wisata di kota Bengkulu, umumnya responden menyatakan bahwa masyarakat tidak dilibatkan dalam proses perencanaan pengambangan kawasan wisata ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan unsur stakeholders lainnya juga diketahui bahwa pembangunan sektor pariwisata yang dilakukan pemerintah Provinsi bersifat top- down sebagaimana tertuang dalam RPJM, dan salah satu lokasi pengembangan adalah pengembangan kawasan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi. Hasil deskriptif dari partisipasi dapat juga dilihat pada Tabel 39. Tabel 39 Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi . Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Pemerintah 100,00 96,15 Swasta 0,00 0,00 Masyarakat 0,00 3,85 Jumlah 100 100 Sumber : Pengolahan data primer, 2008. Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa menurut responden yang memanfaatkan potensi pariwisata bahwa dalam perencanaan pengembangan kawasan wisata maka pemerintahlah yang berperan seluruhnya, mereka tidak pernah mengetahui dan tidak pernah diajak urun rembuk dalam proses ini. Sedangkan masyarakat yang tidak aktif memanfaatkan potensi pawisata sebanyak 96 persen menyatakan bahwa perencanaan pengembangan kawasan dilakukan oleh pemerintah dan 4 persen menyatakan bahwa ada beberapa tokoh masyarakat yang pernah ditanya oleh pemerintah seperti tokoh masyarakat.

b. Keterlibatan Partisipasi dalam Pelaksanaan Program