Tingkat Pendidikan Analisis Uji Beda Pendapatan

Tabel 47 menunjukkan bahwa tingkat pengeluarankonsumsi perkapita perbulan rumah tangga yang aktif memanfaatkan potensi pariwisata adalah sebanyak 70 persen pengeluarannya di atas Rp. 133.333,- atau sekitar 21 orang memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi, 4 keluarga memiliki tingkat pengeluaran sedang dan 5 orang yang tingkat pengeluarannya rendah. Demikian hal nya dengan responden yang tidak aktif memanfaatkan potensi pariwisata, responden yang memiliki tingkat pengeluaran perkapita tinggi sebanyak 56,67 persen, tingkat pengeluaran sedang sebanyak 30 persen dan rendah sebanyak 16,67 persen. Dari hasil uji Khi-Kuadrat X 2 antara tingkat pengeluaran responden dengan keikutsertaan dalam memanfaatkan potensi pariwisata diperoleh hubungan yang tidak signifikan dimana nilai X 2 sebesar 2,46 lebih rendah dari nilai X 2 Tabel yaitu 5,99 pada α=0,05. Hasil koefisien kontingensi adalah sebesar 0,198 atau 19,8 persen yang menunjukkan keeratan hubungan keikutsertaan dalam memanfaatkan potensi pariwisata dengan pengeluaran yang sangat tidak erat. Pengeluaran responden secara umum lebih banyak untuk pengeluaran konsumsi pangan, sedangkan untuk non pangan pengeluaran terdiri dari biaya rumah, transportasi dan pendidikan dengan jumlah pengeluaran yang umumnya tidak jauh berbeda.

5.7.3. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Peningkatan dalam bidang pendidikan dapat mengentaskan penduduk dari kemiskinan baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui perbaikan pendapatan dan pengeluaran perkapita. Tingkat pendidikan antara kelompok responden dapat dilihat pada Tabel 48. Tabel 48 Distribusi Tingkat Pendidikan Rumah Tangga yang Aktif Memanfaatkan Potensi Pariwisata dengan Rumah Tangga Yang Tidak Aktif dalam Memanfaatkan Potensi Pariwisata. No Tingkat Pendidikan Memanfaatkan Tidak memanfaatkan Nilai X 2 Jumlah Jumlah 1 Tinggi ≥ 60 Jumlah anggota keluarga tamat SD 27 90,00 23 76,67 1,92 2 Sedang 30 –60 Jumlah anggota keluarga tamat SD 3 10,00 7 23,33 3 Rendah 30 Jumlah anggota keluarga tamat SD 0,00 0,00 Sumber : Pengolahan data primer, 2008 Berdasarkan Tabel 48 di atas dapat dilihat bahwa secara umum tingkat pendidikan keluarga responden yang aktif memanfaatkan potensi pariwisata lebih baik dari yang tidak memanfaatkan potensi pariwisata di mana pada keluarga responden yang aktif memanfaatkan potensi pariwisata sebanyak 27 responden atau 90 persen keluarga responden berpendidikan tinggi, 10 persen keluarga responden berpendidikan sedang. Sedangkan pada keluarga responden yang tidak aktif memanfaatkan potensi pariwisata sebanyak 76,67 persen berpendidikan tinggi, 23,33 persen berpendidikan sedang dan tidak ada yang berpendidikan rendah. Dari hasil uji Khi-Kuadrat X 2 antara tingkat pendidikan anggota keluarga responden dengan keikutsertaan dalam memanfaatkan potensi pariwisata diperoleh hubungan yang tidak signifikan dimana nilai X 2 sebesar 1,92 lebih rendah dari nilai X 2 Tabel yaitu 3,84 pada α=0,05. Hasil koefisien kontingensi adalah sebesar 0,176 atau 17,6 persen yang menunjukkan keeratan hubungan keikutsertaan dalam memanfaatkan potensi pariwisata dengan pendidikan anggota keluarga yang sangat tidak erat, hal ini dikarenakan oleh tingkat pendidikan kedua kelompok ini relatif sama. Selain itu kebijakan pemerintah kota Bengkulu yang membebaskan biaya pendidikan gratis sekolah bagi seluruh warga kota Bengkulu juga makin meningkatkan tingkat pendidikan, hal ini juga didukung oleh keinginan kepala keluarga agar anggota keluarganya anak mempunyai taraf hidup yang lebih baik melalui pendidikan formal.

5.7.4. Tingkat Kesehatan