3.7.3. Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat
Untuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh terhadap
pendapatan masyarakat lokalmasyarakat setempat dapat dihitung dengan analisis regresi berganda, dengan fungsi regresi sebagai berikut :
Y
i
= α +β
1
X
1i
+β
2
X
2i
+β
3
X
3i
+β
4
X
4i
+β
5
D
i
+ε Untuk i = 1, 2, 3,...,n
Dimana : Y
i
= Pendapatan rumah tanggaRpkapitabulan responden ke-i X
1i
= Umur kepala keluarga tahun responden ke-i X
2i
= Tingkat pendidikan tahun responden ke-i X
3i
= Pengeluaran rumah tangga Rpkapitabulan responden ke-i X
4i
= Jumlah tanggungan kepala keluarga orang responden ke-i D
i
= Dummy keikutsertaan responden ke-i dalam kegiatan pariwisata, 1 jika aktif dan 0 jika tidak aktif dalam kegiatan pariwisata
α = Konstanta β
1
–β
5
= Koefisien Regresi ε = Error term
Untuk tingkat kepercayaan level of significant α, maka kriteria yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah : jika F
hitung
≥ F
tabel
pada level =0.05 maka kegiatan pemanfaatan potensi pariwisata berpengaruh terhadap pendapatan
masyarakat sekitar kawasan. jika F
hitung
≤ F
tabel
pada level =0.05 maka kegiatan pemanfaatan potensi wisata tidak berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat
sekitar kawasan.
3.7.4. Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Tingkat kesejahteraan rumah tangga yang memanfaatkan dan tidak memanfaatkan potensi pariwisata dilihat berdasarkan indikator-
indikator kesejahteraan dianalisis secara deskriptif dengan sistem skor dan uji statistik. Dalam hal penelitian ini dibedakan atas 3 tiga kelompok yang tinggi,
sedang dan rendah serta digunakan indikator menurut SUSENAS, Dirjen Tata Guna Tanah, indikator Sajogyo. Indikator yang dipergunakan adalah pendapatan
perkapita rumah tangga, pengeluaran perkapita rumah tangga, Pendidikan keluarga, Kesehatan keluarga, Kondisi perumahan serta kelengkapan fasilitas perumahan.
Indikator-indikator tersebut dapat di lihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 5 Indikator Kesejahteraan
NO INDIKATOR TINGKAT KESEJAHTERAAN
SKOR 1.
Tingkat pendapatanpenghasilan keluarga diukur berasarkan kriteria kemiskinan dari Dirjen Tata Guna Tanah melalui besarnya pengeluaran untuk
sembilan bahan pokok a. Tinggi atau tidak miskin pendapatankapitatahun 200 dari total
pengeluaran sembako dalam setahun b. Sedang atau hampir miskin 126 - 200
c. Rendah atau miskin 75 - 125 d. Rendah sekali atau miskin sekali 75
Skor 3 Skor 2
Skor 1 Skor 0
2. Tingkat konsumsipengeluaran keluarga diukur berdasarkan kriteria
kemiskinan Sajogyo a. Tinggi atau tidak miskin pengeluarankapitatahun 320 kg beras
b. Sedang atau miskin 240 – 320 Kg
c. Rendah miskin sekali 180 – 240 Kg
d. Sangat rendah atau paling miskin 180 Kg Skor 3
Skor 2 Skor 1
Skor 0 Skor 0
3. Pendidikan keluarga dibagi menjadi 3 kategori
a. 60 jumlah keluarga tamat SD tamat SD
b. 30 - 60 jumlah keluarga tamat SD tidak tamat SD
c. 30 jumlah keluarga tamat SD tidak sekolah
Skor 3 Skor 2
Skor 1
4. Kesehatan keluarga dibagi menjadi 3 kategori
a. 25 jumlah anggota keluarga sering sakit baik
b. 25 - 50 jumlah anggota keluarga sering sakit sedang
c. 50 jumlah anggota keluarga sering sakit buruk
Skor 3 Skor 2
Skor 1
5. Kondisi perumahan keluarga dibagi 3 kategori
a. Keadaan permanen skor 15-19
b. Keadaan semi permanen skor 10 - 14
c. Keadaan tidak permanen skor 5 - 9
Skor 3 Skor 2
Skor 1
6. Fasilitas rumah keluarga dibagi menjadi 3 kategori
a. Lengkap skor 21-27
b. Semi lengkap skor 14 - 20
c. Tidak lengkap skor 7 - 1 3
Skor 3 Skor 2
Skor 1
dan kemudian membandingkan dengan klasifikasi bcrikut ini : a. Tingkat kesejahteraan tinggi jika skor 14 - 18
b. Tingkat kesejahteraan sedang jika skor 10 - 13 c. Tingkat kesejahteraan rendah jika skor 6 - 9
3.7.5. Metode Analisis Hierarchy Process AHP