Berdasarkan BPS Kota Bengkulu 2006, jumlah prasarana pariwisata di Kota Tercatat ada 3 hotel berbintang 3 dan 3 hotel melati yang ada di kawasan Pantai
Panjang. Adapun total jumlah hotel di kota Bengkulu adalah 4 hotel berbintang 3 dan 35 hotel tidak berbintang. Dengan jumlah kamar masing
– masing 136 dan 708 kamar. Releven dengan sedikitnya kunjungan wisatawan asing ke Provinsi
Bengkulu, tingkat hunian kamar di hotel berbintang maupun melati relative rendah. Pada tahun 2006 tingkat hunian kamar hotel berbintang dan melati masing
– masing 27,83 persen dan 24,70 persen. Usaha sarana pariwisata yang lainnya terdiri dari penyediaan makanan dan
minuman, penyediaan angkutan wisata, penyediaan sarana wisata tirta termasuk kawasan rekreasi dan hiburan umum. Saat ini terdapat 167 rumah makan dan café
termasuk usaha kecil milik rakyat. Sekitar 10 persen dapat di kategorikan sebagai usaha restoran yang terdapat di Kota Bengkulu. Untuk makanan masakan oriental
hanya terdapat pada hotel berbintang. Untuk sarana rekreasi dan hiburan umum terdapat 1 lapangan golf, 8 kolam renang , 5 tempat live music, 10 tempat
karaoke, dan 2 diskotik. Di samping itu masyarakat di sekitar lokasi secara swadaya membangun pondok-pondok kecil yang dipergunakan untuk menjual
makanan dan minuman kepada wisatawan.
4.7.4. Zona Kesempatan Rekreasi ROS Recreation Opportunity Spektrum
Spektrum Kesempatan Rekreasi ROS merupakan suatu kerangka dari Departemen Taman Nasional Amerika untuk menginventarisasi, merencanakan
dan mengelola kesempatan rekreasi. Faktor utama dalam menentukan kelas ROS adalah setting, setting ini memberikan gambaran dari keseluruhan lingkungan
outdoor dimana kegiatan – kegiatan itu dilangsungkan, pengaruh dari tipe – tipe
kegiatan dan pada akhirnya menentukan tipe rekreasi yang dapat dicapai Canada National Park service, 1997
Pengunjung datang ke kawasan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi karena menginginkan pengalaman. Pengalaman pengunjung dapat terdiri dari
berbagai aspek, namun menurut Kohl 2003 dalam Badi’ah 2004 aspek terpenting dari pengalaman pengunjung adalah perasaan kelamian, keterpencilan
sampai dengan paling jauh dari tempat yang bernuansa perkotaan. Adapun kriteria
Zona Kesempatan Rekreasi yang didefinisikan oleh Canada National Park Service 1997 memiliki tujuh kriteria yakni :
1. Akses : termasuk cara perjalanan yang di lakukan dalam area dan yang
mempengaruhi baik level maupun tipe penggunaan rekreasi di kawasan 2.
Keterpencilan : perasaan individu jauh dari aktivitas manusia di dalam suatu kawasan yang luas
3. Kealamian : Variasi tingkat modifikasi oleh manuasia pada suatu lingkungan
4. Manajemen kawasan : mengacu pada tingkat pembangunan suatu tempat
5. Pengelolaan pengunjung : termasuk regulasi dan kontrol pengunjung,
pemberian informasi serta servispelayanan pada mereka 6.
Perjumpaan sosial : melibatkan jumlah dan pertemuan pengunjung satu sama lain dalam sebuah areal rekreasi
7. Dampak pengunjung : sesuatu yang berpengaruh terhadap sumberdaya alam
seperti tanah, vegetasi, udara, perairan laut dan kehidupan liar Sehingga berdasarkan kriteria tersebut dapat dibuat matrik Zona
Kesempatan Rekreasi kawasan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi yang terdiri dari kriteria Akses, kealamian, manajemen kawasan Tabel 16 dan 17.
Tabel 16 Matrik Zona Kesempatan rekreasi di Kawasan Wisata Tapak Paderi
Akses Kealamian
Manajemen Kawasan
Akses menuju Tapak Paderi termasuk mudah, dari bandara
Fatmawati memakan waktu ± 45 menit.
Terletak 3 km dari pusat kota sehingga akses untuk
keluar masuk kota relatif mudah
Terdapat dua 2 pintu masuk dan tidak ada tiketkarcis
masuk bagi kendaraan ataupun perorangan namun
ada retribusi parkir kendaraan Kawasan ini dapat ditempuh
selama 30 menit dari pusat kota dengan berjalan kaki
dan 10 menit dengan menggunakan
kendaraan bermotor
Lingkungan tidak lagi di dominasi oleh tampilan
alami dengan tingkat pemandangan dan suara
manusia yang sedang.
Bersebelahan dengan benteng Marlborough dan
Samudera Hindia sehingga dari atas benteng bisa di
nikmati pesona sunset Ketinggian ombak sedang
sehingga mulai di jadikan tempat berselancar
meskipun belum terlalu banyak jumlah peselancar
Setiap hari lebih dari 50 perjumpaan dengan orang
lain Berdasarkan andal pembangunan
Kawasan Wisata Pantai di Kota Bengkulu maka kawasan ini akan di
jasikan kawasan wisata urban Infrastruktur yang terdapat di kawasan
ini fasilitas jalan di sepanjang pantai diperkeras aspal dan jembatan serta
tempat parkir namun masih berbaur dengan vegetasi alami dan permukaan
pasirtanah. Pada kawasan ini tidak terdapat hotel
dan restoran, disepanjang kawasan terdapat puluhan warungkios yang di
buat secara swadaya oleh masyarakat sebagai tempat berjualan yang di
lengkapi sarana hiburan seperti tape recorder dan music
Diperuntukkan
UKM yang
bisa meningkatkan pendapatan masyarakat
lokal
Tabel 17 Matrik Zona Kesempatan rekreasi di Kawasan Wisata Pantai Panjang
Akses Kealamian
Manajemen Kawasan
Akses menuju Pantai Panjang termasuk mudah,
dari bandara Fatmawati memakan waktu ± 30
menit. Terletak 3 km dari pusat
kota sehingga akses untuk keluar masuk kota relatif
mudah Terdapat empat 4 pintu
masuk dan tidak ada tiketkarcis masuk bagi
kendaraan ataupun perorangan namun ada
retribusi parkir kendaraan Kawasan ini dapat di
tempuh selama 45 menit dari pusat kota dengan
berjalan kaki dan 15 menit
dengan menggunakan
kendaraan bermotor
Lingkungan yang di dominasi oleh tampilan
alami dengan tingkat pemandangan dan suara
manusia yang sedang. Sepanjang kawasan Pantai
Panjang ditumbuhi pohon cemara atau pohon Ru
Berpasir putih halus dan ada pelarangan
pengambilan pasir dari kawasan ini
Ketinggian ombak adalah sedang sehingga bisa
menjadi arena mandi di pantailaut
Pemandangan langsung ke laut Samudera Hindia
sehingga bisa menikmati pesona sunset di sore
hari Berdasarkan andal pembangunan
Kawasan Wisata Pantai di Kota Bengkulu maka kawasan ini akan di
jasikan kawasan wisata rakyat Ketersedian informasi sedang, pusat
pengunjung, terdapat rambu-rambu untuk kawasan pantai yang berbahaya
Infrastruktur yang terdapat di kawasan wisata Pantai Panjang cukup lengkap
dimana terdapat pusat perbelanjaan modern, hotel, motel, discotik, café dan
kedai makanan yang disediakan secara swadaya oleh masyarakat sekitar.
Fasilitas jalan di sepanjang pantai diperkeras aspal dan jembatan serta
tempat parkir namun masih berbaur dengan vegetasi alami dan permukaan
pasirtanah. Fasilitas yang dibangun didesain untuk
jumlah pengguna besar lebih dari 50 oranghari
Terdapat peringatan zona tsunami mengingat kawasan pantai Bengkulu
rawan terjadi gempa Diperuntukkan untuk pengembangan
usaha kecil menengah yang bisa meningkatkan PAD
Sumber : Pengolahan Data primer, 2006
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Rumah Tangga Responden
Rumah tangga yang menjadi responden dalam penelitian ini terdiri dari 60 rumahtangga yang berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan wisata
Pantai Panjang dan Tapak Paderi, dimana 60 rumah tangga ini bekerja di sektor informal baik yang aktif memanfaatkan maupun yang tidak aktif memanfaatkan
potensi wisata masing-masing sebanyak 30 orang. Karakteristik responden meliputi umur, pendidikan terakhir, jumlah anggota
keluarga, pengeluaran dan pendapatan yang merupakan faktor-fakor yang dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga. Karakteristik tersebut akan
berpengaruh terhadap kegiatan, keterampilan, dan kemampuan responden dalam menelaah dan mengambil keputusan mengenai dirinya, keluarganya untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih layak. Nilai rata-rata dari setiap peubah yang diamati dapat dikaji pada Tabel 18 berikut :
Tabel 18 Rata-rata Peubah Karakteristik Responden
No Peubah rataan per kelompok
Variabel Masyarakat yang aktif
memanfaatkan potensi wisata Masyarakat yang tidak aktif
memanfaatkan potensi wisata 1
Umur Tahun 33,9
34,4 2
Pendidikan Tahun 8,9
9,6 3
Anggota Keluarga Jiwa
4,3 4,8
4 Pendapatan perkapita
Rp 172.389
150.810 Sumber : Pengolahan data primer, 2008
Dari Tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata umur masyarakat yang aktif memanfaatkan potensi wisata adalah sekitar 33,9 tahun sedangkan rata-rata umur
masyarakat yang tidak aktif memanfaatkan potensi wisata adalah 34,43 tahun. Rata- rata pendidikan menunjukkan bahwa pendidikan masyarakat yang tidak aktif
memanfaatkan potensi wisata lebih baik dari yang aktif memanfaatkan yaitu 9.6 yang berarti bahwa masyarakat kelompok ini umumnya adalah tamatan SMP atau
pernah duduk di bangku SMA. Sebaliknya dengan masyarakat yang aktif memanfaatkan potensi pariwisata rata-rata tamatan SD atau pernah duduk di
bangku SMP. Adapun jumlah anggota keluarga dari masyarakat yang aktif