Aksesibilitas Pengunjung dan Akomodasi

Anggut Atas. Sepanjang jalan ini dapat ditemui toko-toko yang menjajakan makanan dan souvenir khas Bengkulu seperti lempok durian, kue perut punai, emping dan lainnya. Di samping Pantai Panjang, pesona Tapak Paderi juga tak kalah menariknya. Disini pemerintah membangun sarana rekreasi rakyat seperti pembendungan pantai menjadi kolam angsa-angsaan yang menyediakan rekreasi air. Ombak yang sedang dijadikan sebagai sarana berselancar walaupun jumlah peselancar belum begitu banyak. Di areal ini memang tidak ada saranaakomodasi seperti hotel dan restauran yang di kelola oleh swastaperusahaan. Di kawasan wisata ini terdapat pondok-pondok yang dibuat oleh masyarakat lokal untuk mengais rezeki yang menawarkan berbagai macam makanan ringan khas pantai seperti jagung bakar, kepiting goreng, minuman ringan. Tapak Paderi yang berada di kecamatan Teluk Segara ini terletak tidak jauh dari benteng Malbrough. Pesona keindahan laut dan sunset Tapak Paderi dapat juga dilihat dari atas benteng. Selain itu, salah satu kegiatan seni budaya yang telah menjadi kalender tetap di ibukota provinsi ini adalah Festival Tabut yang diselenggarakan setiap tanggal 10 Muharram. Tradisi ini sendiri dibawa oleh orang-orang India yang menjadi tentara Inggris pada tahun 1685. Salah satunya yang dikenal sebagai ulama adalah Syeh Burhanuddin atau populer dengan nama Imam Sengolo. Tabut sendiri merupakan symbol kepahlawanan cucu dari Nabi Muhammad SAW yaitu Hasan dan Husein yang wafat dalam suatu peperangan di gurun Karbala, Irak. Dimana pada tanggal 10 muharram arak-arakan tabut akan di buang ke Tapak Paderi, Padang Karbela dan Pantai Panjang.

4.7.2. Aksesibilitas

Adapun aksesibilitas meliputi sarana komunikasi dan transportasi yang kadaannya cukup baik. Pintu gerbang menuju kawasan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi melalui Bandar udara Fatmawati di Kota Bengkulu yang berjarak ±10 km dari pusat kota, tercatat ada 5 maskapai penerbangan dimana 4 maskapai untuk penerbangan Bengkulu – Jakarta dan 1 maskapai untuk penerbangan Bengkulu – Palembang . Sedangkan melalui jalan darat dari Kota Bengkulu dengan beberapa kota lainnya di sekitar Sumatera Selatan dan Sumatera Barat keadaannya cukup baik dan sarana transportasi laut yaitu di pelabuhan laut pulau Baai, pelabuhan ini belum begitu optimal karena baru melayani rute pelayaran Bengkulu – Enggano. Aksesibilitas wilayah provinsi Bengkulu khususnya Kota Bengkulu yang meliputi sarana komunikasi dan transportasi untuk menuju lokasi wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi dengan aktivitas masyarakat cukup baik. Media informasi dn komunikasi yang dimiliki oleh masyarakat sekitar lokasi wisata antara lain televise, radio, telepon , koran lokal. Untuk menuju kawasan wisata Pantai Panjang bisa melalui 4 pintu masuk yakni pintu masuk utama di pantai ujung, pintu masuk utama dari sebelah kantor camat Ratu Samban, pintu masuk dari arah Tapak Paderi dan dari Anggut Atas. Sedangkan untuk menuju kawasan wisata Tapak Paderi dapat melewati 2 pintu masuk utama yakni dari arah benteng Marlborough. Angkutan umum menuju kedua lokasi wisata cukup baik yakni dengan menggunakan angkutan kota jenis carry berwarna kuning dengan trayek A1, A2 dan A3.

4.7.3. Pengunjung dan Akomodasi

Perkembangan pariwisata di provinsi Bengkulu cukup menggembirakan di tinjau dari jumlah wisatawan yang datang ke Bengkulu. Berdasarkan jumlah pengunjung di Provinsi Bengkulu, kawasan wisata Kota Bengkulu Pantai Panjang, Tapak Paderi dan Tahura Rajalelo menduduki urutan pertama bagi wisatawan yakni sebanyak 14.600 jiwa, 9.120 jiwa dan 6.548 jiwa yang umumnya merupakan wisatawan lokal Dispar Provinsi Bengkulu, 2006. Sebanyak 70 persen berjenis kelamin pria dengan asal daerah 77 persen dari Sumatera, 19 persen dari JawaBali. Adapun motivasi utama dari wisatawan sebanyak 73 persen melakukan perjalanan bisnis atau dinas dan bekerja dan selebihnya adalah melakukan kunjungan keluarga, hiburan, petualangan dan lain sebagainya. Biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan sebanyak 47 persen untuk pengeluaran makan minum dan 44 persen untuk penginapan serta 9 persen untuk berbelanja barang cinderamata. Rata –rata lama wisatawan datang adalah 1,79 hari. Dilihat dari akomodasi atau prasarana pariwisata dapat ditinjau dari ketersediaan cottage, restoran dan pertokoan lainnya di sepanjang kawasan wisata. Berdasarkan BPS Kota Bengkulu 2006, jumlah prasarana pariwisata di Kota Tercatat ada 3 hotel berbintang 3 dan 3 hotel melati yang ada di kawasan Pantai Panjang. Adapun total jumlah hotel di kota Bengkulu adalah 4 hotel berbintang 3 dan 35 hotel tidak berbintang. Dengan jumlah kamar masing – masing 136 dan 708 kamar. Releven dengan sedikitnya kunjungan wisatawan asing ke Provinsi Bengkulu, tingkat hunian kamar di hotel berbintang maupun melati relative rendah. Pada tahun 2006 tingkat hunian kamar hotel berbintang dan melati masing – masing 27,83 persen dan 24,70 persen. Usaha sarana pariwisata yang lainnya terdiri dari penyediaan makanan dan minuman, penyediaan angkutan wisata, penyediaan sarana wisata tirta termasuk kawasan rekreasi dan hiburan umum. Saat ini terdapat 167 rumah makan dan café termasuk usaha kecil milik rakyat. Sekitar 10 persen dapat di kategorikan sebagai usaha restoran yang terdapat di Kota Bengkulu. Untuk makanan masakan oriental hanya terdapat pada hotel berbintang. Untuk sarana rekreasi dan hiburan umum terdapat 1 lapangan golf, 8 kolam renang , 5 tempat live music, 10 tempat karaoke, dan 2 diskotik. Di samping itu masyarakat di sekitar lokasi secara swadaya membangun pondok-pondok kecil yang dipergunakan untuk menjual makanan dan minuman kepada wisatawan.

4.7.4. Zona Kesempatan Rekreasi ROS Recreation Opportunity Spektrum