Keterlibatan Partisipasi dalam Hal Pemanfaatan Hasil

beberapa LSM-LSM yang ikut mengevaluasi kegiatan pengembangan sektor ini. Tabel 41 menjelaskan partisipasi masyarakat dalam evaluasi program pengembangan kawasan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi. Tabel 41 Partisipasi Masyarakat dalam Evaluasi Program Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi. Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Pemerintah 85,71 71,43 Swasta 0,00 14,29 Masyarakat 14,29 14,29 Jumlah 100 100 Sumber : Pengolahan data primer, 2008.

d. Keterlibatan Partisipasi dalam Hal Pemanfaatan Hasil

Dalam hal pemanfaatan hasil, pada Tabel 42 menunjukkan hasil analisis bahwa kedua kelompok responden menyatakan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemanfatan hasil pembangunan. Kelompok responden yang memanfaatkan potensi pariwisata ikut berpartisipasi seperti dalam menyediakanberjualan makanan dan minuman kecil di sepanjang lokasi wisata, selain itu mereka juga menilai dengan dikembangkannya kawasan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi maka jumlah pengunjung juga meningkat terutama di sore dan akhir pekan yang bisa membuat pendapatan mereka meningkat. Adapun kelompok responden yang tidak memanfaatkan potensi wisata menyatakan partisipasi masyarakat dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke Pantai Panjang dan Tapak Paderi dan menikmati fasilitas- fasilitas dikawasan wisata. Tabel 42 Partisipasi Masyarakat dalam Hal Pemanfaatan Hasil dari Program Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Pemerintah 11,54 13,04 Swasta 0,00 0,00 Masyarakat 88,46 86,96 Jumlah 100 100 Sumber : Pengolahan data primer, 2008 Selain masyarakat yang melakukan pemanfaatan hasil pengembangan kawasan wisata, pemerintah juga dinilai ikut memanfaatkan hasil pembangunan melalui setoran pajak dan retribusi yang di tetapkan di kawasan wisata seperti retribusi parkir, retribusi usaha, retribusi keamanan dan sampah yang masuk sebagai pendapatan bagi pemerintah. 5.4. Deskriptif Analisis Pendapat Wisatawan tentang Objek Wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi Pendapat dari pengunjungwisatawan baik itu merupakan wisatawan asing maupun wisatawan nusantara sangat dibutuhkan untuk melakukan perbaikan di bidang pariwisata, karena wisatawanpengunjung adalah merupakan target atau konsumen dari produk pariwisata. Bagaimana kemampuan suatu daerah mengemas potensi pariwisatanya yang mampu menarik wisatawan sangat menentukan perkembangan dari sektor pariwisata itu sendiri. Hasil wawancara terhadap 25 responden pengunjungwisatawan lokal dengan karakteristik 64 persen laki – laki dan 36 persen adalah perempuan, dengan rata – rata tingkat umur 22 – 23 tahun sebanyak 52 persen. Hampir semua responden 24 orang menyatakan bahwa mereka telah datang ke Kota Bengkulu lebih dari satu 1 kali. Informasi tentang Kota Bengkulu mereka dapatkan dari teman dan dari saudara yang kebetulan tinggal di Kota Bengkulu. Untuk sampai ke Kota Bengkulu sebanyak 92 persen responden menyatakan melalui jalur darat. Umumnya wistawan datang ke Pantai Panjang dan Tapak paderi untuk berlibur dan berekreasi bersama keluarga dan teman – teman, namun ada juga yang melakukan perjalanan dinas. Berkaitan dengan kelengkapan sarana dan prasarana, 100 persen responden menyatakan bahwa di lokasi wisata Pantai Panjang tersedia hotel dan restoran namun untuk di kawasan Tapak Paderi tidak ada, selain itu hotel yang berada di kawasan Pantai Panjang dinilai terlalu mahal sehingga responden banyak yang memilih hotel di luar kawasan wisata. Untuk sarana transportasi cukup lengkap karena terdapat rute angkutan kota yang melewati kawasan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi. Sarana kebersihan dinilai cukup baik oleh 54 persen responden yang menyatakan adanya ketersediaan sarana WC umum dan tong sampah. Selain itu sebanyak 56 persen responden menyatakan terdapat mushola di kawasan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi dengan kualitas cukup baik, sementaa 32 persen lainnya menyatakan kondisi mushola sangat tidak terawat. Berkaitan dengan sarana dan prasana yang tersedia, responden menyatakan kualtasnya kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari ketersedian jumlah WC umum dan tong sampah yang sangat sedikit sekali jumlahnya terutama di kawasan Pantai Panjang. Kondisinya juga kotor dan kurang terawat. Adapun kualitas tempat duduk di Pantai Panjang dan Tapak Paderi serta arena bermain dinilai bagus semenjak ada pengembangan kawasan wisata ini. Demikian juga dengan keamanan dan kenyamanan yang masih cukup terjaga. Hanya sebanyak 24 persen responden menilai kurang nyaman karena masih ada beberapa pengamen liar seperti layaknya preman yang masih beroperasi di kawasan wisata ini. Dalam hal pencemaran dan kerusakan lingkungan, 68 persen responden menyayangkan kegiatan pembangunan yang mengakibatkan punahnya pohon cemara sebagai ciri khas Pantai Panjang Kota Bengkulu. Mereka menilai pembangunan yang mengambil lokasi di bibir pantai sangat berdampak pada kerusakan lingkungan terutama kelestarian pohon cemara. Begitu juga dengan pencemaran darat sebanyak 64 persen responden menilai telah terjadi pencemaran darat dimana di sepanjang pantai banyak ditemukan sampah berserakan, sebagai akibat kegiatan pembangunan itu sendiri. Meskipun demikian, sebagian responden menyatakan tidak terjadi pencemaran udara dan pencemaran air.

5.5. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat