Hipotesis Definisi Operasional METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

konvensional ke dalam skenario pembangunan berkelanjutan. Namun hal ini sulit dilakukan terhadap hal-hal yang tidak terukur secara kuantitatif, terutama hal-hal yang menyangkut pada persepsi stakeholders. Untuk itu melalui pendekatan PHA diharapkan masalah tersebut dapat diatasi. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun pendekatan operasional dalam penelitian ini yaitu:

3.2. Hipotesis

Berdasarkan uraian permasalahan dan kerangka pikir yang digunakan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Rata – rata pendapatan perkapita masyarakat di sekitar objek wisata yang aktif memanfaatkan potensi pariwisata sama dengan rata – rata pendapatan perkapita masyarakat dengan yang tidak aktif memanfaatkan potensi pariwisata. 2. Partisipasi masyarakat terhadap sektor pariwisata memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Gambar 3 Pendekatan Operasional Pengembangan Pariwisata di Kota Bengkulu. Kondisi dan Potensi Wisata Pengembangan Pariwisata Evaluasi Persepsi Masyarakat - Aspek ekonomis - Aspek Sosial - Aspek Lingkungan Tingkat kesejahteraan masyarakat Pendapatan perkapita, pengeluaran,pendidikan, kesehatan, perumahan, fasilitas rumah Persepsi Pengambil Keputusan Manfaat dan kerugian pembangunan pantai panjang tapak paderi Analisis Deskriptif ANALISIS Analisis uji beda pendapatan Uji t skoring Analisis Deskriptif AHP Pendekatan baru dalam penyusunan dan strategi pengembangan pariwisata Pembangunan Pariwisata yang Berkelanjutan Persepsi Wisatawan Potensi objek wisata, ketersediaan sarana dan prasarana dan lingkungan Analisis Deskriptif

3.3 Definisi Operasional

1. Masyarakat lokal adalah masyarakat yang menetap di sekitar kawasan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi baik yang memanfaatkan maupun yang tidak memanfaatkan potensi pariwisata. 2. Masyarakat lokal yang memanfaatkan potensi pariwisata dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bekerja di sektor swasta informal atau non formal yang berperan aktif secara ekonomi dalam kegiatan pariwisata seperti pedagang makanan dan minuman di lokasi wisata, penyewa penginapan, pedagang souvenir, karyawan hotel dan lain-lain yang berkenaan dengan industri pariwisata. 3. Masyarakat yang tidak memanfaatkan potensi wisata dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bekerja di sektor swasta informal non formal akan tetapi tidak ikut terlibat secara ekonomi atau tidak ikut berusahamencari nafkah dengan adanya pembangunan di kawasan wisata seperti buruh bangunan, buruh kapal, pedagang kecil dan kaki lima di luar lokasi wisata, pekerjakaryawan swasta. 4. Tingkat kesejahteraan yang akan diukur adalah tingkat pandapatan perkapita, tingkat pengeluaran perkapita, pendidikan, kesehatan, kondisi perumahan dan fasilitas yang ada di rumah. 5. Pendapatan adalah semua pendapatan yang diperoleh oleh seluruh anggota keluarga dalam rumah tangga baik dari usaha memanfaatkan potensi pariwisata maupun bukan yang dinyatakan dalam rupiah, pendapatan perkapita adalah pendapatan dalam keluarga yang dibagi dengan jumlah anggota keluarga 6. Pengeluarankonsumsi adalah seluruh pengeluaran untuk makanan maupun non makanan dalam sebulan dinyatakan dalam rupiah, pengeluaran perkapita adalah pengeluaran sebulan dari rumah tangga yang dibagi dengan jumlah anggota keluarga. 7. Pendidikan adalah pendidikan formal responden yang diperoleh secara resmi yang dinyatakan dalam lamanya tahun pendidikan yang dikecam. Tingkat pendidikan rumah tangga dilihat dari persentase tamat Sekolah Dasar 8. Kesehatan adalah kondisi kesehatan anggota keluarga selama 3 bulan terakhir yang dinyatakan dalam persentase sering sakit. 9. Kondisi perumahan adalah kondisi rumah responden baik yang bersifat permanen, semi permanen maupun non permanen. 10. Persepsi adalah pemahaman atau pandangan seseorang tentang objek wisata pantai panjang tapak paderi. Dalam hal ini persepsi di ukur berdasarkan persentase dari pertanyaan tentang : a Penilaian terhadap aspek ekonomi dari adanya pengembangan pariwisata pantai panjang dan tapak paderi. b Penilaian terhadap aspek sosial budaya dari adanya pengembangan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi bagi masyarakat. c Penilaian terhadap aspek lingkungan dari adanya pengembangan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi bagi masyarakat. 11. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan tujuan bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi tetapi semata- mata menikmati perjalanan tersebut. 12. Daerah tujuan wisata adalah suatu daerah yang memiliki daerah-daerah wisata yang ditunjang dengan sarana dan prasarana serta masyarakat. 13. Objek wisata adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup seni budaya serta sejarah bangsa dan tepat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi. 14. Wisatawan adalah pengunjung objek wisata dengan motivasi tertentu seperti memperoleh kesenangan, kepuasan, pengujian, observasi dan penelitian. 15. Wisatawan manca negara adalah wisatawan yang berasal dari negara lain yang melakukan perjalanan melampaui batas wilayah negaranya. 16. Wisatawan nusantara adalah wisatawan dalam negeri yaitu seorang warga negara melakukan perjalanan di wilayah negaranya sendiri tanpa melewati batas negara lain. 17. Partisipasi adalah keterlibatan emosi dan mental seseorang dalam situasi kelompok yaitu adanya kesediaan untuk mengambil bagian dalam menetapkan tujuan bersama, serta kesediaan memikul tanggung jawab demi pencapaian tujuan bersama.

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian