Hakekat Penguasaan konsep gaya magnet Siswa.

commit to user 9 Seseorang dikatakan telah melakukan kegiatan belajar apabila terjadi adanya perubahan tingkah laku yang baru pada orang tersebut, yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, yang sebelumnya belum bisa menjadi bias, sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Benyamin S. Bloom Gay, 1985: 72-76; Gagne dan Berliner, 1984: 57-60 dalam Anni, Tri Catharina 2004: 6 mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: 1 Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual yang mencakup kategori: pengetahuaningatan, pemahaman, penerapanaplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. 2 Ranah Afektif Taksonomi tujuan pembelajaran afektif, dikembangkan oleh Krathwohl dkk, merupakan penguasaan konsep gaya magnet yang paling sukar diukur. Tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran ini mencerminkan hierarki yang berentangan dari keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. 3 Ranah Psikomotorik Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Penjabaran ranah psikomotorik ini sangat sukar karena seringkali tumpang tindih dengan ranah kognitif dan afektif.

b. Hakekat Penguasaan konsep gaya magnet Siswa.

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran sasaran commit to user 10 didik, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Belajar bukan merupakan kegiatan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu Sudjana, 1987: 28. Interaksi guru dan siswa sebagai makna utama proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Penguasaan konsep gaya magnet dalam kontesktual menekankan pada proses yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Nilai siswa diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar. Penguasaan konsep gaya magnet diukur dengan berbagai cara misalnya, proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, dan tes Depdiknas: 2002. Menurut Horward Kysley dalam Sudjana 1990: 22 membagi tiga macam penguasaan konsep gaya magnet, yakni a keterampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita. Masing masing jenis penguasaan konsep gaya magnet dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum sedangkan Gagne membagi lima kategori penguasaan konsep gaya magnet, yakni a informasi verbal, b keterampilan intelektual, c strategi kognitif, d sikap, dan e keterampilan motorik. commit to user 11 Menurut Purwanto 1986 bahwa penguasaan konsep gaya magnet biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Penguasaan konsep gaya magnet yang dicapai siswa dipengaruhi dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor kemampuan siswa lebih besar pengaruhnya terhadap penguasaan konsep gaya magnet. Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa penguasaan konsep gaya magnet siswa di sekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki oleh siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis Sudjana, 1987: 39-40. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadari. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi penguasaan konsep gaya magnet di sekolah, ialah kualitas pengajaran yaitu tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar dan mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu penguasaan konsep gaya magnet siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pembelajaran, maka ranah-ranah tersebut harus selalu diperhatikan karena satu sama lain saling menunjang dalam kegiatan pembelajaran.

c. Hakekat Pembelajaran IPA

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DAN COOPERATIVE LEARNING TERHADAP KREATIVITAS PENERAPAN KONSEP GAYA MAGNET SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KECAMATAN NGUTER SUKOHARJO TAHUN 2010

1 7 179

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KONSEP IPA GAYA MAGNET MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS V SD SUNGGINGAN 2 KECAMATAN MIRI PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 25 46

Peningkatan pemahaman konsep bentuk energi Melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv Sd negeri 2 sumber simo boyolali Tahun pelajaran 2009 2010

10 42 95

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG LAPISAN BUMI MELALUI MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 109

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA GESEK MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KORIPAN MATESIH KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 72

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PADA SISWA KELAS V SDN GUCI 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010)

0 3 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA TENTANG GAYA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TEGALGIRI NOGOSARI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 65

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 NADI BULUKERTO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 6 93

PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011

0 2 205

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PJBL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WATES NGANJUK TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 17