Prinsip Belajar Konsep Pembelajaran IPA Kelas V Materi Gaya Magnet

commit to user 22 2 Disjunctive concepts Definisikan dengan ”atau”, yakni., misalnya memiliki baik satu atribut atau sekelompok maupun atribut lain atau sekelompok. Misalnya, ”menendang” dalam olah raga baseball bisa didefinisikan sebagai : ayunan adonan atau panggilan wasit atau pukulan berulang- ulang di luar garis dasar. 3 Relational concepts definisikan dengan hubungan antara atribut-atriut daripada dengan kehadirannya atau ketiadaannya . Misalnya, ”gunung” bisa didefinsikan sebagai ketinggian permukaan bumi yang lebih besar dibanding bukit dan lebih tidak seragam dibanding dataran tinggi.

k. Prinsip Belajar Konsep

Prinsip belajar konsep diantaranya: 1 Konsep Conjuntive Konsep conjuntive adalah konsep yang paling mudah dicapai, kemudian relational concepts, dan disjunctive concepts agak dengan mudah dicapai. Untungnya, sebagian besar dalam subyek sekolah adalah conjunctive dan karena itu, relatif diterima pada pengajaran dan belajar. 2 Konsep objek konkret Konsep objek konkret muncul lebih mudah dibentuk dibanding beberapa konsep yang lebih abstrak. Bagaimanapun perbedaan ini bisa diatributkan pada perbedaan fundamental dalam konsep konkret. Abstrak adalah tidak jelas. Perbedaan ini secara sederhana mencerminkan relatif sulit dalam mengidentifikasi kriteria atribut dan memperjelas kepada pembaca. Tetapi, fakta bahwa kata-kata konkret adalah lebih mudah dihafal dibanding kata-kata abstrak bisa menjelaskan sebagian kemudahan lebih besar pencapaian konsep konkrit. commit to user 23 3 Konsep abstrak Konsep abstrak bisa dipelajari dari berbagai struktur verbal, misalnya, definisi termasuk atribut kriteria, konteks kalimat, contoh yang dijelaskan, dan sinonim. Sedangkan konsep dari beberapa tingkat bisa dibentuk dari konteks kalimat dan sinonim, kita memandang penggunaan definisi memfiturkan atribut kriteria dan contoh-contoh yang dijelaskan bisa menjadi alat yang lebih reliable dalam mengembangkan konsep yang akurat.

l. Pembelajaran IPA Kelas V Materi Gaya Magnet

Mata Pelajaran : IPASains KelasSemester : V2 dua Standar Kompetensi : 5. Energi dan Perubahannya. Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan. gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet. Sesuai standar kompetensi dan kopetensi dasarnya menyimpulkan hasil percobaan dan pengamatan bahwa gaya magnet dapat menembus benda nonmagnetis, gaya magnet paling kuat terletak dibagian kutubnya, magnet mempunyai dua kutup, cara-cara membuat gaya magnet dan magnet digunakan untuk berbagai macam peralatan, sehingga peneliti mempunyai tujuan yang hendak dicapai dari proses pembelajaran IPA kelas V tersebut, antara lain: 1 Melalui percobaan siswa dapat menunjukkan benda yang bersifat magnetis dan benda yang bersifat non magnetis. 2 Melalui percobaan siswa dapat menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda. commit to user 24 3 Melalui percobaan siswa dapat membuat gaya magnet yaitu dengan cara induksi, gosokan, dan aliran listrik. 4 Siswa dapat mengaplikasikan dan menunjukkan penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan IPA dalam proses pembelajaran guru harus mengetahui ruang lingkup IPA. Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2 Benda materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, gas. 3 Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 4 Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda- benda langit lainnya. Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan sistematika pembelajaran IPA Kelas V dengan materi gaya magnet gambar 1 sebagai berikut: DAPAT MENARIK BENDA DARI BAHAN GAYA MAGNET DAPAT DIBUAT DARI BESI ATAU BAJA DENGAN CARA BESI NIKEL KOBALT I NDUKS I GOSOKAN ALIRAN LISTRI K Gambar 1 : Sistematika Materi Gaya Magnet commit to user 25

2. Tinjauan tentang Inquiry Method metode inkuiri

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DAN COOPERATIVE LEARNING TERHADAP KREATIVITAS PENERAPAN KONSEP GAYA MAGNET SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KECAMATAN NGUTER SUKOHARJO TAHUN 2010

1 7 179

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KONSEP IPA GAYA MAGNET MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS V SD SUNGGINGAN 2 KECAMATAN MIRI PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 25 46

Peningkatan pemahaman konsep bentuk energi Melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv Sd negeri 2 sumber simo boyolali Tahun pelajaran 2009 2010

10 42 95

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG LAPISAN BUMI MELALUI MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 109

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA GESEK MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KORIPAN MATESIH KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 72

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PADA SISWA KELAS V SDN GUCI 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010)

0 3 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA TENTANG GAYA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TEGALGIRI NOGOSARI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 65

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 NADI BULUKERTO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 6 93

PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011

0 2 205

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PJBL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WATES NGANJUK TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 17