commit to user 31
3 Siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.
4 Menekankan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 5 Memberi ruang kepada siswa untuk belajar sesuai gaya belajar.
6 Mampu melayani siswa di atas rata-rata. Setiap metode mengajar tidak selalu unggul, namun juga
mempunyai kekurangan. Adapun kekurangan metode inquiry antara lain : 1 Guru dituntut untuk lebih kreatif.
2 Belajar mengajar dengan metode inquiry perlu kecerdasan. 3 Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
c. Macam-macam Inquiry Method metode inkuiri
Metode inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan
oleh guru kepada siswanya. Ketiga jenis metode inkuiri tersebut adalah:
1 Inkuiri Terbimbing guided inquiry method
Metode inkuiri terbimbing yaitu metode inkuiri dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan
awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif
dalam menentukan
permasalahan dan
tahap-tahap pemecahannya. Metode inkuiri terbimbing ini digunakan bagi siswa
yang kurang berpengalaman belajar dengan metode inkuiri. Dengan metode ini siswa belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan
petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami dan menguasai konsep-konsep pelajaran. Pada metode ini siswa akan dihadapkan
pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu
menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.
commit to user 32
Pada dasarnya siswa selama proses belajar berlangsung akan memperoleh pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap
awal, guru banyak memberikan bimbingan, kemudian pada tahap- tahap berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa
mampu melakukan proses inkuiri secara mandiri. Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan diskusi multi arah
yang dapat menggiring siswa agar dapat memahami konsep pelajaran IPA. Di samping itu, bimbingan dapat pula diberikan melalui lembar
kerja siswa yang terstruktur. Selama berlangsungnya proses belajar guru harus memantau kelompok diskusi siswa, sehingga guru dapat
mengetahui dan memberikan petunjuk-petunjuk dan scafolding yang diperlukan oleh siswa.
2 Inkuiri Bebas free inquiry method
Pada umumnya metode ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan metode inkuiri. Karena dalam metode
inkuiri bebas ini menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan
untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.
Belajar dengan metode inkuiri bebas mempunyai beberapa kelemahan, antara lain: 1 waktu yang diperlukan untuk menemukan
sesuatu relatif lama sehingga melebihi waktu yang sudah ditetapkan dalam kurikulum, 2 karena diberi kebebasan untuk menentukan
sendiri permasalahan yang diselidiki, ada kemungkinan topik yang diplih oleh siswa di luar konteks yang ada dalam kurikulum, 3 ada
kemungkinan setiap kelompok atau individual mempunyai topik berbeda, sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk
memeriksa hasil yang diperoleh siswa, 4 karena topik yang diselidiki
antara kelompok
atau individual
berbeda, ada
commit to user 33
kemungkinan kelompok atau individual lainnya kurang memahami topik yang diselidiki oleh kelompok atau individual tertentu,
sehingga diskusi tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
3 Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan modified free inquiry method
Metode ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua metode inkuiri sebelumnya, yaitu: metode inkuiri terbimbing dan
metode inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani
acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam metode ini siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki
secara sendiri, namun siswa yang belajar dengan metode ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap
memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.
Dalam metode inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri,
dengan harapan
agar siswa
dapat menemukan
sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat
menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain.
Berdasarkan pengertian dan uraian dari ketiga jenis pembelajaran dengan metode inkuiri, peneliti memilih metode inkuiri terbimbing
Guided inquiry method yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan ini peneliti lakukan dengan pertimbangan bahwa penelitian
yang akan dilakukan terhadap siswa kelas V Sekolah Dasar SD, dimana tingkat perkembangan kognitif siswa masih pada tahap peralihan dari
commit to user 34
operasi abstrak ke operasi konkret, dan siswa masih belum berpengalaman belajar dengan metode inkuiri serta karena siswa masih
dalam taraf belajar proses ilmiah dan proses pembelajaran IPA topik yang diajarkan sudah ditetapkan dalam silabus kurikulum IPA, sehingga siswa
tidak perlu mencari atau menetapkan sendiri permasalahan yang akan dipelajari. Peneliti beranggapan metode inkuiri terbimbing lebih cocok
untuk diterapkan.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan yaitu: 1. Laporan penelitian Sutirah 2009 Penerapan metode inkuiri untuk
meningkatkan penguasaan konsep energi gerak pada mata pelajaran IPA siswa kelas III SD Negeri Pakisaji 02 Kademangan Blitar Tahun Pelajaran
20082009, menyatakan
bahwa penggunaan
metode inkuiri
pada pembelajaran IPA dengan materi konsep energi gerak menghasilkan:
meningkatnya keaktifan dalam pembelajaran dan penguasaan konsep gaya magnet siswa.
2. Laporan penelitian dari Joko Sutrisno 2009. Penerapan metode inkuiri untuk meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri
Kebonsari Temanggung Tahun Pelajaran 20072008, menyatakan bahwa metode inquiry memberikan kesempatan meningkatnya motivasi belajar
siswa. Memberikan kesempatan dapat diartikan sebagai suatu ketidakpastian, masih terdapat batasan-batasan. Misalnya, jika pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada siswa terlalu sulit jarak psikologisnya jauh, tidak memberikan rangsangan dan curiosity yang tinggi, maka peningkatan
motivasi belajar juga sulit diharapkan. Namun secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dari metode inquiry terhadap
motivasi belajar siswa.