Pelaksanaan Tindakan Acting Rancangan Siklus II

commit to user 51

b. Pelaksanaan Tindakan Acting

Keseluruhan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengadakan perbaikan terhadap proses pembelajaran IPA yang selama ini prestasi siswa dianggap rendah karena berada di bawah KKM. Tindakan dalam penelitian ini berupa penerapan guided inquiry method dalam proses pembelajaran. Setiap tindakan yang dilakukan tersebut selalu diikuti dengan kegiatan pemantauan dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Dalam tahap ini, peneliti melakukan observasi untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah dapat mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu peneliti juga melakukan observasi untuk mengumpulkan data yang akan diolah untuk menentukan tindakan berikutnya Peneliti dalam tahap pelaksanaan ini menyusun langkah-langkah sebagai berikut: 1 Orientasi. Guru menjelaskan topik, tujuan dan penguasaan konsep gaya magnet yang diharapkan dapat dicapai siswa. Guru menjelaskan langkah- langkah pembelajaran melalui guided inquiry method metode inkuiri terbimbing. Guru menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi belajar siswa. 2 Siswa dibimbing guru untuk merumuskan masalah sesuai dengan topik yang dibahas secara bersama-sama. Guru membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki dan mendorong siswa untuk mencari jawaban yang tepat. Misalnya : - Persoalan percobaan Guru meletakkan beberapa benda diatas meja misalnya peniti, sapu tangan, potongan kayu, pensil, penghapus dan lain-lain. Siswa melakukan commit to user 52 percobaan , dekatkanlah magnet ke tiap benda satu persatu dan kemudian catatlah hasilnya dalam tabel percobaan, setelah itu lepaskanlah benda dan letakan kembali di tempatnya. Isikan hasil pengamatan pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Benda-benda yang dapat dan tidak dapat ditarik oleh magnet. No. Nama Benda Tertarik Magnet Tidak Tertarik Magnet 1. Peniti 2. Paku payung 3. Klip kertas 4. Besi 5. Sapu tangan 6. Kertas 7. Karet penghapus 8. Pensil 9. Uang logam 10. Batu kerikil - Perumusan masalah “Mengapa ada beberapa benda yang tidak dapat tertarik oleh magnet?” seperti yang terjadi pada percobaan. “Mengapa benda-benda yang tertarik magnet menempel pada ujung- ujung kutup magnet?” 3 Siswa dibimbing guru untuk merumuskan hipotesis. Siswa diberi tugas untuk meneliti benda-benda yang dapat ditarik magnet dan benda-benda yang tidak tertarik magnet. Dari penelitian itu diharapkan siswa mengetahui bahwa benda yang tertarik magnet commit to user 53 termasuk benda magnetis dan benda-benda yang tidak tertarik magnet termasuk benda non magnetis. Siswa juga diharapkan mengetahui bahwa kekuatan magnet yang paling besar berada di ujung-ujung kutupnya. 4 Siswa dibimbing guru untuk mengumpulkan data untuk menguji hipotesis yang diajukan. Guru menggali pendapat siswa dengan cara siswa diminta mengemukakan pendapatnya terhadap hipotesis yang telah dirumuskan. Semua pendapat siswa kelompok ditampung guru dan ditulis di papan tulis. 5 Siswa dibimbing guru untuk menguji hipotesis yaitu menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data dan dapat dipertanggungjawabkan. Siswa melakukan percobaan lembar kerja siswa atau eksperimen untuk menguji hipotesis lampiran 16 sampai lampiran 22. 6 Siswa dibimbing guru untuk merumuskan kesimpulan yaitu proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data lembar kerja siswa mana yang relevan.

c. Observasi Observing

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DAN COOPERATIVE LEARNING TERHADAP KREATIVITAS PENERAPAN KONSEP GAYA MAGNET SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KECAMATAN NGUTER SUKOHARJO TAHUN 2010

1 7 179

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KONSEP IPA GAYA MAGNET MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS V SD SUNGGINGAN 2 KECAMATAN MIRI PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 25 46

Peningkatan pemahaman konsep bentuk energi Melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas iv Sd negeri 2 sumber simo boyolali Tahun pelajaran 2009 2010

10 42 95

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG LAPISAN BUMI MELALUI MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 109

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA GESEK MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KORIPAN MATESIH KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 72

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PADA SISWA KELAS V SDN GUCI 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010)

0 3 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA TENTANG GAYA DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TEGALGIRI NOGOSARI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 65

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 NADI BULUKERTO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 6 93

PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011

0 2 205

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PJBL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WATES NGANJUK TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 17