commit to user
77
d. Refleksi
Hasil belajar ranah kognitif siklus II menunjukkan hasil pencapaian ketuntasan sebesar 84,6, ini telah mencapai target minimal 80
indikator kinerja ranah kognitif akhir siklus. Hasil belajar ranah afektif menunjukan bahwa 3,8 siswa atau 1 siswa mendapat keterangan kurang,
3,8siswa atau 1 siswa mendapat keterangan cukup, 65.5 siswa atau 17 siswa mendapat kriteria keterangan baik dan 26,9 siswa atau 7 siswa
mendapat keterangan amat baik. Hal tersebut menerangkan bahwa 92,3 siswa mendapat keterangan baikamat baik, ini telah mencapai target
minimal 85 indikator kinerja ranah afektif siklus II. Hasil belajar ranah psikomotorik menunjukan bahwa 7,6 siswa atau 2 siswa mendapat
kriteria keterangan cukup, 76,9 siswa atau 20 siswa mendapat kriteria keterangan baik dan 15,4 siswa atau 4 siswa mendapat kriteria
keterangan amat baik. Hal tersebut menerangkan bahwa 92,3 siswa mendapat keterangan baikamat baik, ini telah mencapai target minimal
85 indikator kinerja ranah psikomotorik akhir siklus. Berdasarkan hasil refleksi yang peneliti lakukan maka pelaksanaan
siklus II telah berhasil. Indikator kinerja ranah kognitif, afektif, psikomotorik telah terpenuhi.
D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian
1. Temuan Hasil Observasi Kegiatan guru
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang telah diperoleh, dapat ditemukan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran IPA pokok
bahasan gaya dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI Team Assisted Individualization pada kegiatan guru
Adapun temuan dari peningkatan kegiatan guru kelas V SD Negeri 02 Jipang dalam proses pembelajaran IPA pokok bahasan gaya dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI Team Assisted Individualization antara lain : a. Persiapan guru dalam memulai kegiatan pembelajaran lebih tinggi dari
pembelajaran sebelum tindakan dilaksanakan.
commit to user
78 b. Kemampuan guru dalam mengelola kelas semakin lebih meningkat.
c. Guru semakin terampil dalam mengelola waktu pembelajaran. d. Guru menjadi lebih cermat dalam memberikan apersepsi.
e. Guru menyampaikan materi menjadi lebih mudah. f. Kemampuan guru dalam memancing pertanyaan siswa menjadi lebih
meningkat. g. Kemampuan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
menjadi lebih terlatih. h. Perhatian guru terhadap siswa menjadi semakin lebih meningkat.
i. Guru lebih mudah dalam mengembangkan aplikasi. j. Guru menjadi lebih trampil dalam menutup pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi lampiran 3 dan 4. Peningkatan kualitas pembelajaran IPA pokok bahasan gaya dengan model pembelajaran kooperatif
tipe TAI Team Assisted Individuaizationl dapat dilihat dari tabel 11 dibawah ini: Tabel 11. Rekapitulasi Nilai pembelajaran Rata-rata Hasil Observasi Guru Kelas
V SD Negeri 02 Jipang pada Siklus I dan Siklus II
Hasil Observasi Guru Siklus I
Siklus II
Pertemuan I 2,3
3,6 Pertemuan II
3,1 3,9
Rata-rata 2,7
3,7 Kriteria
Baik Amat Baik
Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa hasil observasi guru mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata hasil observasi guru pada
siklus I adalah 2,7 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 3,7dengan kriteria sangat baik. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe TAI Teams Asistend Individualdapat membantu menngkatkan kualitas proses pembelajaran terhadap guru. Hal ini
dapat direfleksikan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI Team Assisted Individualization dapat meningkatkan proses pembelajaran.
commit to user
79 Peningkatan nilai rata-rata hasil observasi guru kelas V SD Negeri 02
Jipang pada siklus I dan II dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI Teams Asistend Individual dapat disajikan pada gambar 14 berikut :
Gambar 14. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Guru Kelas V SD Negeri 02 Jipang Siklus I dan Siklus II.
2. Temuan Hasil Observasi Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gaya Ranah