commit to user
44 psikomotorik. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang
telah disiapkan peneliti. Setiap akir pembelajaran dilakukan tes untuk mendapatkan hasil belajar IPA siswa pokok bahasan gaya ranah kognitif.
d. Tahap Refleksi Mengadakan analisis antara peneliti dengan observer dari kegiatan
pelaksanaan tindakan siklus I. Tindakan yang dilakukan pada siklus I dikatakan berhasil apabila pada ranah kognitif dari 26 siswa kelas V SD
mencapai indikator ketercapaian kinerja ranah kognitif, yaitu 80. Dari hasil evaluasi IPA pada pokok bahasan gaya ranah kognitif baru 18 siswa
atau 70,3 siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM yang ditetapkan. Dari hasil observasi pembelajaran IPA pada pokok bahasan
gaya ranah afektif baru 21 siswa atau 80,8 siswa yang memperoleh keterangan baikamat baik. Hal tersebut belum sesuai dengan indikator
kinerja ranah afektif pada akhir siklus, yaitu hasil belajar IPA pokok bahasan gaya ranah afektif siswa mencapai rata-rata kelas 70 atau
keterangan baikamat baik 70
mencapai 85. Dari hasil observasi pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya ranah psikomotorik baru 21 siswa atau 80,8 siswa yang
memperoleh keterangan baikamat baik. Hal tersebut belum mencapai indikator kinerja ranah psikomotorik pada akhir siklus, yaitu hasil belajar
IPA pokok bahasan gaya ranah afektif siswa mencapai rata-rata kelas 70 atau keterangan baikamat baik
70 mencapai 85. Oleh karena itu, indikator ketercapaian kinerja ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik pada siklus I belum dapat dicapai kemudian perlu dilakukan siklus II sebagai langkah perbaikan dari proses
pembelajaran pada siklus I.
2. Tindakan Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1. Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah
commit to user
45 2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan
model
pembelajaran kooperatif tipe TAITeam assisted
individualization 3. Mengembangkan skenario pembelajaran
4. Menyiapkan sumber belajar 5. Mengembangkan format evaluasi pembelajaran
b. Tahap pelaksanaan Tindakan 1. Memperbaiki tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang
telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. 2. Guru menerapkan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TAITeam assisted
individualization. 3. Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TAITeam assisted
individualization. 4. Memantau peningkatan hasil belajar siswa pda pembelajaran IPA
pokok bahasan gaya. c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran aktivitas guru , hasil belajar IPA pokok bahasan gaya ranah afekif dan
psikomotorik. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran untuk
mendapatkan hasil belajar IPA siswa pokok bahasan gaya ranah kognitif. d. Tahap Refleksi
Mengadakan analisis antara peneliti dengan observer dari kegiatan pelaksanaan tindakan siklus I. Hasil yang diperoleh dari tindakan siklus II
melalui pengamatan dan penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya dianalisis. Dari refleksi siklus pertama ditemukan
adanya hambatan yaitu masih ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengerjakan soal TAI dan beberapa kelompok masih
kebingungan langkah-langkah
pembelajaran IPA
dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI . Hambatan ini kemudian diperbaiki pada siklus II yaitu dengan mendekati dan memberi bimbingan kepada
siswa tersebut dan mengganti anggota kelompok agar siswa yang belum
commit to user
46 mengerti dan paham dapat mengerti dan paham pembelajaran IPA dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI serta dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok TAI. Pada setiap pertemuan siklus II, siswa selalu
dibimbing oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperattif tipe TAI agar tidak terjadi lagi kebingungan
dalam langkah-langkah pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Pembelajaran pada siklus II siswa sudah dapat bekerja
dengan baik dalam kelompok TAI baik itu dalam melakukan eksperimen atau dalam mengerjakan lembar kerja siswa dalam TAI, hal ini dapat
dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelompok TAI dalam mengerjakan lembar kerja TAI sebesar 20 dari siklus I dengan nilai kelompok dalam
rata-rata kelas 75 menjadi 80 pada siklus II. Jumlah siswa yang yang mencapai ketuntasan belajar hasil belajar ranah kognitif
ada 22 siswa atau 84,7 siswa. Jumlah tersebut berada di atas indikator . Jumlah siswa yang yang
mencapai ketuntasan belajar hasil belajar ranah afektif yaitu dengan
keterangan baikamat baik ada 24 siswa atau 92,3 siswa. Jumlah tersebut berada di atas
dengan keterangan baikamat baik. Jumlah siswa yang yang mencapai baikamat baik ada 24 siswa atau 92,3 siswa. Jumlah tersebut berada di
atas keterangan baikamat baik. Hal ini berarti tindakan yang dilakukan peneliti
sudah berhasil. Prosedur penelitian yang peneliti lakukan dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini :
commit to user
47
Gambar 4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 16
Perencanaan Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatanevaluasi
SIKLUS II
Perencanaan
commit to user
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar SD Jipang 02. Letak secara geografis SD Negeri Jipang 02 terletak di Kecamatan Penawangan kabupaten
Grobogan. Sekolah ini berdiri tahun 1977, dengan nomor Statistik Sekolah NSS 101031503026.
SD Negeri Jipang 02 terletak di sebelah timur jalan dan berseberangan jalan dengan SD Negeri Jipang 01. Sebelah kanan dan kiri SD negeri Jipang 02
adalah persawahan sehingga sangat cocok untuk pembelajaran IPA secara kontektual. Di dalam ruang kelas V SD Negeri 02 Jipang terdapat alat peraga
sederhana berupa sebuah tiruan alat pencernaan manusia, gambar peredaran darah manusia, dan gambar sistem pencernaan manusia. Alat peraga tersebut digunakan
untuk menunjang pembelajaran IPA di SD negeri Jipang 02. Pembelajaran di SD Negeri Jipang 02 mengunakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan SD tahun 2006 yang ditetapkan oleh Badan Pendidikan Nasional. Sd negeri JIpang 02 juga mempunyai taman yang ditanami tumbuhan
yang terkadang juga dimanfaatkan untuk pembelajaraan IPA mengenai tumbuhan. Selain alat peraga yang dipajang di dalam ruang kelas V juga terdapat alat peraga
lain yang tersimpan di dalam almari kantor guru yang berupa 2 buah kit IPA, tiruan jantung manusia, tiruan mata manusia, dan tiruan telinga manusia. Di dalam
kantor guru juga terdapat sebuah komputer dan printer yang juga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran IPA misalnya untuk membuat ringkasan materi
ajar dan soal evaluasi siswa. Untuk menunjang proses pembelajaran IPA setiap siswa diberikan sebuah buku BSE IPA karangan Heri Sulistyo dan Edi Wiyono
yang berjudul Ilmu Pengetahuan Alam kelas V untuk SDMI terbitan dari Departemen Pendidikan Nasional dan sebuah LKS IPA yang berisi tentang
ringkasan singkat materi IPA dan soal-soal IPA.