2.5.4 Kepribadian Berwibawa
Kepribadian berwibawa dapat membimbing orang lain melakukan sesuatu misalnya membeli produk sesuai dengan anjuran atau saran pemilik kepribadian
dalam hal ini salesperson. Semakin menonjol kepribadian berwibawa salesperson semakin besar pula kemungkinan mereka dapat meyakinkan
konsumen membeli produknya.
Kepribadian berwibawa dapat dibangun dengan mempraktekkan tiga pedoman berikut ini:
1. Membangun kepandaian menguasai diri.
Salesperson harus dapat memaksa dirinya sendiri untuk melakukan berbagai macam hal yang diperlukan dengan tujuan memperlancar proses
penjualan produk, walaupun sebenarnya mereka tidak menyukai hal itu. Salesperson harus dapat menerima keberatan, pendapat atau saran calon
pembeli yang tidak sama dengan pendapat mereka sendiri. Salesperson harus dapat membuang kebiasaan tidak umum mereka.
Sebagai pedoman umum dikatakan agar dapat menguasai orang lain, setiap orang harus dapat menguasai dirinya sendiri terlebih dahulu. Pedoman itu
juga berlaku bagi para salesperson, sebelum mereka dapat “menguasai” calon pembeli sehingga bersedia melakukan himbauan membeli produk,
salesperson harus mampu menguasai dirinya sendiri terlebih dahulu. 2.
Membangun kebulatan tekad menyelesaikan tugas. Untuk sampai pada keputusan konsumen membeli produk diperlukan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
suatu proses pengambilan keputusan membeli yang dalam banyak kejadian memakan waktu cukup lama. Salesperson harus mengikuti proses
pengambilan keputusan membeli tersebut dengan tekun, ulet dan sabar. Apabila mereka setengah-setengah dalam melakukan tugasnya hasilnya
pun juga tidak akan optimal. Untuk penjualan produk yang mahal harganya dan harus bersaing dengan
perusahaan lain, harapan menjual produk seringkali timbul tenggelam sejalan dengan berjalannya proses pengambilan keputusan membeli.
Dalam keadaan demikian itu kebulatan tekad salesperson untuk menyelesaikan tugas sangat diperlukan.
3. Membangun kecepatan berpikir dalam menghadapi konsumen.
Kemampuan berpikir cepat dalam presentasi produk atau menghadapi konsumen dapat dibangun dengan jalan menganalisis keberhasilan
salesperson dalam setiap pertemuan mereka dengan pembeli, kemudian mempraktikkan pada pertemuan yang lain. Untuk itu setiap saat
menyelesaikan pertemuan hendaknya salesperson beristirahat sejenak untuk mencatat berbagai macam keberhasilannya menjawab pertanyaan
dan menangani keberatan yang diajukan calon pembeli selama pertemuan tersebut. Mereka tidak perlu memikirkan ketidakberhasilannya kecuali hal
itu merupakan kesalahan yang fatal. Kebiasaan itu akan membantu salesperson berpikir positif dan membangun kepribadian positif pula. Di
samping itu kebiasaan tersebut juga membantu mereka bersikap optimis dalam menghadapi situasi kritis, penuh harap dan panjang akal.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sumber: http:www.smakristencilacap.comidarti-pemasaran-dan- manajemen pemasarankepribadian-berwibawa.
2.6 Kepercayaan Kepada Tenaga Penjualan