Tabel 3.6 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
,963 25
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah 2012
Tabel 4.6 menunjukan seluruh peryataan reliabel karena nilai Cronch alpha 0.963 lebih besar dari 0.80.
3.10 Teknik Analisis
3.10.1 Analisis Deskriptif
Suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga
memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik 3.10.2.1.
Uji Normalitas Data Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel
dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak.
3.10.2.2 . Uji Heteroskedastisitas
Digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians
residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model yang paling baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.10.2.3. Uji Multikolinieritas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, jika terdapat terdapat
korelasi antara variabel bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan:
1. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius. 2. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Salesmanship, Negotiating, Relationship
Marketing, Kepribadian Berwibawa, terhadap variabel terikat Kepercayaan Pelanggan.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
Dimana:
+ e
Y = kepercayaan pelanggan
a = konstanta
b
1
...b
3
X = koefisien regresi
1
= variabel salesmanship
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
X
2
X = variabel negotiating
3
X = variabel relationship marketing
4
e = standar error
= variabel kepribadian berwibawa
3.10.4 Uji Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1, X2,
X3, X4 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R
2
3.10.5 Uji Hipotesis
semakin mengecil mendekat nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1, X2, X3, X4 terhadap
variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.
A.
Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H
: b
1
,b
2
,b
3,
b
4
= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap
variabel terikat. H : b
1
,b
2
,b
3,
b
4
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
H pada α = 5
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5.
B. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
H ; b
1
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2, X3, X4 terhadap variabel terikat Y.
= 0
H
a
: b
1
Artinya secara pasrial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2, X3, X4 terhadap variabel terikat Y.
≠ 0
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
H pada α = 5
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT Alfa Scorpi dalam standard guideline ini telah berkecimpung di dunia bisnis otomotif selama lebih dari dua puluh tahun sebagai main dealer sepeda
motor brand Yamaha. Jangkauan servisnya berpusat di daerah Sumatera bagian utara untuk saat ini telah memasuki empat propinsi, yakni: Sumatera Utara,
NAD, Riau Daratan dan Riau Kepulauan. Kesuksesannya tentunya tidak dating begitu saja. Dengan pasukan inti tidak lebih dari sepuluh orang pada tahun
pertama, PT Alfa Scorpi kemudian pun mengolah intuisi dan visi dengan perjuangan dan aksi.
Tepatnya pada tanggal 25 Agustus 1987, PT Alfa Scorpi mengukuhkan tekad untuk mengharumkan nama besar Yamaha yang sempat absen 10 tahun dari
dunia otomotif Indonesia. Lima tahun bukan jangka waktu yang pendek untuk mendirikan fondasi perusahaan ini. Bagaikan filosifi tumbuhan bambu, PT Alfa
Scorpi membangun akar-akar kuat dengan membangun system manajemen yang kokoh. Fleksibel namun kuat seperti batang-batang bambu yang elastis namun
tidak pernah mudah patah. Kepiawaiannya membangkitkan kembali brand Yamaha yang sempat lumpuh di era 80-an menyumbang andil besar dalam market
share penjualan sepeda motor asal Jepang tersebut di skala nasional. Akhirnya setelah perjuangan panjang, pada awal 2007, Yamaha berhasil membobol rekor
market sepeda motor di Indonesia.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA