42 fk = faktor konveksi untuk protein dari makanan
fp = faktor pengencer C = bobot dari sampel
Winarno, 1991.
3.7.2 Uji Lemak
Menurut Sudarmadji dkk 1997 pengukuran kadar lemak dilakukan dengan cara kerja sebagai berikut:
1. Ditimbang dengan teliti 1 gram sampel, lalu masukkan ke dalam tabung reaksi berskala 10 ml, ditambahkan kloroform mendekati skala.
2. Kemudian ditutup rapat, dikocok dan dibiarkan semala, lalu dikocok hingga homogen kemudian disaring dengan kertas saring ke dalam tabung reaksi.
3. Dipipet 5 ml ke dalam cawan yang telah diketahui beratnya a gram lalu diovenkan pada suhu 100
C selama tiga jam. 4. Dimasukkan kedalam desikator ± 30 menit kemudian ditimbang b gram.
5. Dihitung kadar lemak kasar dengan rumus sebagai berikut: Kadar Lemak =
100
contoh gram
a b
p
Dimana P = pengenceran 105 = 2.
3.7.3 Uji Karbohidrat
Menurut Winarno 2004 ada beberapa cara analisis yang dapat digunakan untuk memperkirakan kandungan karbohidrat dalam bahan makanan. Yang paling
mudah adalah dengan cara perhitungan kasar proximate analysis atau juga disebut Carbohydrate by Difference. Yang dimaksud dengan proximate analysis
Universitas Sumatera Utara
43 adalah suatu analisis dimana kandungan karbohidrat termasuk serat kasar
diketahui bukan melalui analisis tetapi melalui perhitungan, sebagai berikut: Rumus karbohidat g100 g = 100
– protein + lemak + abu + air
3.7.4 Uji Kadar Air
Penetapan standar mutu kadar air berhubungan dengan daya simpan produk itu sendiri. Air merupakan komponen terpenting dalam bahan makanan, karena air
mempengaruhi penampakan tekstur, serta cita rasa makanan Winarno, 2002. Penentuan kadar air dengan pengukuran menurut Sudarmadji dkk 1997 dengan
cara kerja yaitu: 1. Sampel ditimbang sebanyak 2 gram ke dalam cawan petri yang telah
dikeringkan. 2. Masukkan cawan petri ke dalam oven pada suhu 100-105
C selama 3-5 jam.
3. Kemudian, didinginkan dalam desikator selama 3-5 menit, lalu ditimbang. 4. Dipanaskan kembali ke dalam oven selama 30 menit.
5. Kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang. Hal ini dilakukan sampai diperoleh berat yang konstan.
Perbedaan berat sebelum dan setelah pengeringan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Kadar Air = 100
akhir berat
akhir berat
awal berat
Universitas Sumatera Utara
44
3.7.5 Uji Kadar Abu