47
3.9 Pengolahan dan Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif persentase, dengan pengumpulan data dan diolah secara manual terlebih
dahulu. Analisis deskriptif persentase ini digunakan untuk mengkaji reaksi panelis terhadap suatu bahan yang diujikan. Untuk mengetahui tingkat kesukaan dari
panelis dilakukan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis harus dianalisis dahulu untuk dijadikan data kuantitatif.
Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan sebagai berikut.
100
N
n
Keterangan: = skor persentase
n = jumlah skor yang diperoleh N = skor ideal skor tertinggi x jumlah panelis
Untuk mengubah data persentase menjadi nilai kesukaan konsumen, analisisnya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu
sebagai berikut: 1. Nilai tertinggi
= 3 suka 2. Nilai terendah
= 1 tidak suka 3. Jumlah kriteria yang ditentukan = 3 kriteria
4. Jumlah panelis = 30 orang
a. Skor maksimum = jumlah panelis x nilai tertinggi
= 30 x 3 = 90
Universitas Sumatera Utara
48 b. Skor minimum
= jumlah panelis x nilai terendah = 30 x 1
= 30 c. Persentase maksimum
= 100
maksimum
skor maksimum
skor
=
100 90
90
= 100 d. Persentase minimum
= 100
min
imum skor
maksimum skor
=
100 90
30
= 33,3 e. Rentangan
= Nilai tertinggi – Nilai terendah
= 100 − 33,3 = 66,7
f. Interval persentase = Rentangan : Jumlah kriteria
= 66,7 : 3 = 22,2
22 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dibuat interval
persentase dan kriteria kesukaan sebagai berikut.
Tabel 3.4 Interval Persentase dan Kriteria Kesukaan Persentase
Kriteria Kesukaan
78-100 Suka
56-79,9 Kurang Suka
34-55,9 Tidak Suka
Universitas Sumatera Utara
49 Tabel interval persentase dan kriteria kesukaan diatas menunjukkan, jika
dalam perhitungan dari uji organoleptik yaitu warna, tekstur, aroma dan rasa panelis berada dalam rentangan persentase 78-100 maka panelis yang dalam
penelitian ini adalah anak-anak menyatakan mereka ada dalam kriteria kesukaan suka pada nugget ikan lele dengan tepung kacang merah menggunakan perlakuan
tertentu. Pada rentang persentase 56-79,9 panelis ada dalam kriteria kesukaan kurang suka berdasarkan warna, tekstur, aroma dan rasa nugget ikan lele dengan
tepung kacang merah. Pada rentang persentase 34-55,9 panelis ada dalam kriteria kesukaan tidak suka dari segi organoleptik terhadap nugget ikan lele dengan
tepung kacang merah.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Tepung Kacang Merah
Tepung kacang merah memiliki karakteristik berwarna putih kekuningan dengan bulir-bulir kemerahan yang berasal dari kulit ari kacang merah, tekstur
yang halus karena telah mengalami proses penyaringan dan memiliki aroma khas kacang merah.
Gambar 4.1 Tepung Kacang Merah
4.2 Karakteristik Nugget Ikan Lele dengan Tepung Kacang Merah
Nugget ikan lele dibuat menggunakan tiga 3 perlakuan yang menggunakan tepung kacang merah sebagai pengganti tepung terigunya. Nugget diolah dengan
proses yang sama tetapi menggunakan takaran tepung kacang merah dan ikan lele yang berbeda.
Berdasarkan ketiga perlakuan yang berbeda terhadap nugget menggunakan tepung kacang merah dan ikan lele akan dihasilkan nugget yang berbeda dari segi
warna, aroma, tekstur dan rasa. Perbedaan tersebut dapat dilihat berdasarkan gambar 4.2 dan tabel 4.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara