Ritel Modern Landasan Teori

10 retailer. Retailer selanjutnya memecahkan karton tersebut ke dalam satuan sehingga memudahkan konsumen membeli sesuai kebutuhannya. 3. Menyediakan stok inventory Retailer harus selau menjaga ketesediaan stok barang dagangan, sehingga pada saat konsumen butuh barang selalu tersedia. Untuk itu, retailer harus benar-benar memahami kapan saatnya built up stock atau menaikkan stok dan kapan waktunya melakukan permintaan barang kepada distributor. 4. Pelayanan Retailer harus memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen, yang memudahkan mereka membeli dan memanfaatkan produk yang dijual retailer. Memberikan pelayanan dalam hal ini bukan hanya melayani konsumen yang berbelanja ditoko, melainkan juga memberikan pelayanan yang bersifat tidak langsung, misalnya display yang memudahkan konsumen mencari barang yang dibutuhkan, kejelasan dan kesesuaian harga dirak dan pos, kebersihan lingkungan toko, penjelasan mengenai manfaat produk, bahkan kegesitan menghitung transaksi di kasir.

2.1.2 Ritel Modern

Arti modern di sini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama dikelompokkan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan adanya pramuniaga profesional Ma’ruf, 2005. Keberadaan bisnis ritel modernditandai dengan salah satu ciri, yaitu meningkatnya kebutuhan terhadap aplikasi teknologi sistem informasi. Universitas Sumatera Utara 11 Seperti misalnya penggunaan aplikasi sistem operasi toko dengan komputer seperti : Point ofSales POS, Electronic Data Interchange EDI, dan EFT Electronic FundTransfer, dimana aplikasi sistem tersebut diharapkan menunjang peningkatan efisiensi. Pada tahun 2004, macam-macam ritel modern di Indonesia adalah. 1 Minimarket: terjadi pertumbuhan sebanyak 1.800 buah selama 10 tahun sampai tahun 2002. Luas ruang minimarket adalah antara 50m 2 sampai 200m 2 . 2 Convenience store: gerai ini mirip minimarket dalam hal produk yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka, luas ruang, dan lokasi. Convenience store ada yang buka 24 jam dengan luas antara 200 m 2 hingga 450 m 2 dan berlokasi di tempat yang strategis. Sebagian produknya sedikit lebih mahal daripada yang dijual minimarket. 3 Specialty store: Sebagian masyarakat lebih menyukai berbelanja di toko di mana pilihan produk tersedia lengkap sehingga tidak harus mencari lagi toko lain. Keragaman produk disertai harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga yang premium membuat specialty store unggul. Contoh specialty store adalah Electronik City dan Automall. 4 Factory outlet. 5 Distro atau distribution outlet. 6 Supermarket: sebanyak 700 buah berdiri dalam kurun waktu 10 tahun sampai tahun 2002. Supermarket kecil mempunyai luas ruang antara 300 Universitas Sumatera Utara 12 m 2 sampai 1.100 m 2 , sedangkan supermarket besar mempunyai luas antara 1.100 m 2 sampai 2.300 m 2 . 7 Departement store atau toserba toko serba ada : gerai jenis ini mempunyai ukuran luas ruang yang beraneka, mulai dari beberapa ratus m 2 , hingga 2.000 m 2 -3.000 m 2 . 8 Perkulakan atau gudang rabat semacam warehouse club. 9 Superstore : mulai 2.300 m 2 sampai 4.700m 2 . 10 Hypermarket : luas ruang diatas 5.000 m 2 . Pusat belanja yang terdiri atas dua macam : mall dan trade centre. Mall memuat banyak gerai mulai dari toko store biasa sampai supermarket, departement store, amusement center, dan foodcourt. Trade center mirip mall tetapi tidak memiliki ruang publik seluas mall dan biasanya tidak tersedia departement store dan amusement center. Istilah pusat perbelanjaan mulai populer digunakan untuk menggantikan istilah one-stop shopping yang dikenalkan pada dasawarsa 1980-an. Pusat perbelanjaan adalah sekelompok lokasi usaha ritel dan usaha komersial lainnya yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki, dan dikelola sebagai satu properti tunggal Neo dan Wing, 2005. Sim, 1992 dalam Neo dan Wing 2005 menyebutkan, sebuah pusat perbelanjaan dipandang sebagai properti komersial yang memiliki multilantai untuk usaha ritel dan fasilitas pendukungnya : seperti tempat rekreasi, restoran, hotel, layanan medis, kantor, dan tempat tinggal. Pusat perbelanjaan menawarkan kenyamanan dengan menyediakan banyak toko di bawah satu atap. Dengan demikian waktu perjalanan bagi para pembelanja Universitas Sumatera Utara 13 menjadi semakin pendek. Pusat perbelanjaan memadukan aktivitas belanja dengan hiburan, karena tersedia tempat untuk belanja, bersosialisasi, berjalan-jalan, dan makan.

2.1.3 Strategi Bauran Pemasaran Ritel