Strategi Bauran Pemasaran Ritel

13 menjadi semakin pendek. Pusat perbelanjaan memadukan aktivitas belanja dengan hiburan, karena tersedia tempat untuk belanja, bersosialisasi, berjalan-jalan, dan makan.

2.1.3 Strategi Bauran Pemasaran Ritel

Strategi ritel adalah pernyataan yang menjelaskan beberapa hal berikut ini: 1. Pasar sasaran target market, yaitu segmen- segmen pasar yang direncanakan untuk dilayani terkait dengan aktivitas memfokuskan sumber daya yang harus disiapkan oleh ritel. 2. Format yang direncanakan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan target pasar. Format ritel adalah gabungan ritel didasarkan pada sifat atau ciri barang dan jasa yang ditawarkan, kebijakan penentuan harga, pemasangan iklan dan program promosi, desain toko, dan lokasi khusus. 3. Dasar perencanaan ritel untuk memperoleh keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan sustainable competitive advantage, atau keuntungan dari persaingan yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan demikian tiap strategi akan meliputi: 1. Pemilihan segmen target pasar dan penentuan format ritel. 2. Pengembangan keunggulan bersaing yang memungkinkan ritel untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi. Konsep ritel adalah orientasi manajemen memfokuskan ritel dalam menentukan kebutuhan target pasar serta memenuhi kebutuhannya dengan lebih efektif dan efisien. Ritel yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh Universitas Sumatera Utara 14 pesaing. Untuk menjangkau pasar sasaran yang telah ditetapkan maka perusahaan perlu mengelola kegiatan pemasarannya dengan baik. Oleh karena itu perusahaan harus dapat merancang strategi bauran pemasarannya dengan baik. Strategi bauran pemasaran yang telah ditetapkan perusahaan sebaiknya selalu disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dihadapi perusahaan. Dengan kata lain, strategi bauran pemasaran tersebut harus bersifat dinamis. Amir 2004 menyatakan bauran strategi ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan Merchandising, penetapan harga, pengelolaan SDM, komunikasi pemasaran, pelayanan pelanggan, dan lokasi. Sedangkan Utami2008 menyatakan bahwa Bauran ritel retail mix adalah kombinasi elemen- elemen produk, harga, lokasi, personalia, promosi, dan presentasi atau tampilan untuk menjual barang dan jasa untuk konsumen akhir yang menjadi pasar sasaran. Gambar2.1 menunjukkan gambar mengenai elemen- elemen dalam bauran ritel. Universitas Sumatera Utara 15 Sumber: Utami, 2008 Gambar 2.1 Bauran Ritel 1. Produk Strategi produk merupakan salah satu keputusan penting dalam ruang lingkup pemasaran. Secara konseptual produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang ditawarkan perusahaan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Produk Product menurut Kotler dan Armstrong 2001 adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi PASAR SASARAN HARGA PERSONALIA LOKASI PRESENTASI PROMOSI PRODUK Universitas Sumatera Utara 16 yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Swastha dan Irawan2000 mendifinisikan produk sebagai suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Tjiptono 2002 mengemukakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk di perhatikan, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Menurut Hurriyati 2005, untuk merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami tingkatan produk, yaitu: a. Produk utamainti core benefit adalah manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. b. Produk generik generic product adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar rancangan produk minimal agar dapat berfungsi. c. Produk harapan expected product adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara formal layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli. d. Produk pelengkap augmented product adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk pesaing. Universitas Sumatera Utara 17 e. Produk potensial adalah segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Peritel harus mampu menjaga kontinyuitas produk yang ditawarkan. Produk akan berkaitan dengan beberapa hal, yaitu: mutu, merk, kemasan, daya tahan, manfaat, spesifik, estetika, inovasi, dan warna.Produk di dalam bisnis ritel disebut merchandise sehingga konsep-konsep dasarnya sama dengan merchandising. Manajemen merchandise dilaksanakan dengan cara-cara berikut ini Ma’ruf, 2005 : a Mengumpulkan informasi : pihak pertama yang dapat memberi informasi adalah pelanggan, dengan cara mencatat dan meneliti keadaan demografi mereka dan perubahannya, gaya hidup, dan potensi rencana belanja. Sumber lainnya adalah pemasok. b Memilih dan berhubungan dengan pemasok, yaitu : produsen, agendistributor, dan perantara. c Mengevaluasi : kehandalan, harga dan mutu yang terbaik, waktu, pelayanan ekstra, informasi, etika, hubungan jangka panjang, investasi, resiko. d mengevaluasi merchandise, ada tiga cara menguji yaitu memeriksa barangnya langsung, sampling, dan deskripsi. e melakukan negosiasi. f melakukan pemesanan. g menerima dan menyimpan stok merchandise. h melakukan pesanan ulang. Universitas Sumatera Utara 18 i mengevaluasi ulang. 2. Harga Swastha dan Irawan 2000 menyatakan bahwa harga adalah jumlah uang ditambah beberapa produk kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Kotler dan Armstrong 2001 menyatakan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau sejumlah nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa tersebut. Tjiptono 2002 mengemukakan bahwa harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau hak penggunaan suatu barang dan jasa. Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga oleh sebuah perusahaan perdagangan ritel, yaitu konsumen, dirinya sendiri, dan pesaing. Peritel perlu memperhatikan keinginan konsumen yaitu membayar harga yang sepadan dengan nilai yang diperoleh value for money, lalu keinginannya untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin, dan faktor penetapan harga oleh pesaing. Terdapat beberapa implementasi strategi harga Ma’ruf, 2005 antara lain: a Penetapan harga secara customary dan variable Customary pricing adalah harga yang tetap, tidak akan diubah untuk periode tertentu. Variable pricing adalah harga yang ditetapkan secara variatif sesuai dengan fluktuasi tingkat permintaan konsumen. Universitas Sumatera Utara 19 b Penetapan harga ganjil odd pricing, adalah harga yang ganjil seperti Rp 99.000, Rp 199.000, Rp 749.000 atau angka lainnya yang menunjukkan angka yang tidak bulat. c Leader pricing, penetapan harga di mana profit margin-nya lebih rendah daripada tingkat yang biasanya diraih, ini bertujuan menarik konsumen lebih banyak. d Penetapan harga paket, yaitu harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari satu unit per itemnya. e Harga bertingkat Price lining, adalah penetapan harga secara bertingkat dengan batas bawah dan batas atas tertentu. Ini biasanya untuk produk yang mempunyai banyak model dan harga sangat banyak. 3. Lokasi Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya setting yang bagus. Untuk membuka gerai di suatu lokasi baru, daftar checklist berikut ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi yang tersedia Ma’ruf, 2005. a. Populasi : besarnya populasi, tingkat pendapatan, pekerjaan, industri setempat, tingkat pengangguran, kepadatan rumah dan penduduk, usia perumahan, klasifikasi lingkungantetangga, tingkat kepemilikan rumah, gaya hidup, kelompok suku, pola belanja sekarang, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 20 b. Kemudahan akses : arus pejalan kaki, rute masuk pejalan kaki, transportasi umum jenis, biaya, kemudahan, potensi, tingkat kepemilikan mobil, jaringan jalan kondisi, kepadatan, pembatasan, parkir kapasitas, kemudahan, biaya, potensi, dan lain-lain. c. Pesaing : kegiatan ritel sekarang pesaing langsung, pesaing tidak langsung, toko utama achor store, daya tarik lingkungan, kesesuaian, kondisi ritel area penjualan, perkiraan perputaran, analisis produk, area perdagangan, usia gerai, parkir, indeks kejenuhan, potensi persaingan ekspansi gerai, peremajaanrenovasi gerai, lokasi kosong, dan lain-lain. d. Biaya : harga, syarat leasing, persiapan situs gerai, larangan dalam membangun, kebutuhan renovasiperemajaan, biaya perawatan, kebutuhan keamanan, ketersediaan dan penggajian staf, biaya antaran, biayamedia promosi, dan lain-lain. 4. Promosi Promosi Promotion menurut Swastha dan Irawan 2000 promosi atau persuasi satu arah dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Alma 2005 menyatakan bahwa promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Swastha dan Irawan 2000 menyatakan bahwa bauran promosi sebagai kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat-alat promosi yang lain untuk mencapai tujuan program penjualan. Universitas Sumatera Utara 21 Promosi dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa elemen promosi yang dikenal dengan promotion mix. Promotion mix merupakan kombinasi dari beberapa unsur promosi, yang lazimnya adalah iklan, sales promotion, personal selling, dan publisitas. a. Periklanan advertising Iklan menempati urutan pertama dan berperan prima di antara semua alat-alat promotion mix bagi peritel besar. Iklan dijalankan melalui media cetak seperti koran dan majalah, media elektronik seperti televisi, radio, bioskop dan internet Ma’ruf, 2005. b. Promosi Penjualan S ales Promotion Sales promotion adalah program promosi peritel dalam rangka mendorong terjadinya penjualan atau untuk meningkatkan penjualan atau dalam rangka mempertahankan minat pelanggan untuk tetap berbelanja padanya Ma’ruf, 2005. Jenis-jenis sales promotion yaitu: a Point of purcase Display di counter, lantai atau jendela display yang memungkinkan para peritel mengingatkan para pelanggan dan menstimulasi belanja impulsif. Kadangkala display disiapkan oleh pemasokprodusen. b Kontes Para pelanggan berkompetisi untuk memperebutkan hadiah yang disediakan dengan memenangkan permainan. Universitas Sumatera Utara 22 c Kupon Peritel mengiklankan diskon khusus bagi para pembeli yang memanfaatkan kupon yang diiklankan biasanya dalam koran, tapi juga bisa dari tempat yang disediakan dalam kontes belanja. Para pembeli kemudian membawa kupon itu untuk dipakai berbelanja di gerai yang bersangkutan dan mendapatkan diskon. d Program pelanggan setia frequent shopper program Para pelanggan diberi poin atau diskon berdasarkan banyaknya belanja mereka, yang nantinya poin tersebut dapat ditukarkan dengan barang. e Hadiah langsung Hadiah diberikan langsung tanpa menunggu jumlah poin, hal ini juga berdasarkan pada jumlah belanja. f Sample Sample adalah contoh produk yang diberikan secara cuma-cuma yang tujuannya adalah memberikan gambaran baik dalam manfaat, rupa ataupun bau dari produk yang dipromosikan. g Demonstrasi Tujuan dari demonstrasi adalah memberikan gambaran atau contoh dari produk atau jasa yang dijual. h Hadiah untuk rujukan r eferal gifts Hadiah yang diberikan kepada pelanggan jika ia membawa calon pelanggan baru. Universitas Sumatera Utara 23 i Souvenir Barang-barang souvenir dapat menjadi alat sales promotion yang menunjukan nama dan logo peritel. j Special events acara-acara khusus Adalah alat sales promotion yang berupa fashion show, penandatanganan buku oleh pengarang, pameran seni dan kegiatan dalam liburan. c. Hubungan Masyarakat Public Relations Public Relations adalah komunikasi yang membangun citra positif bagi peritel di mata publiknya. Publik bagi peritel adalah pemilik atau pemegang saham, pelanggan, pemerintah, masyarakat luas di kota, penduduk sekitar, media massa, para opinion leader khususnya tokoh masyarakat baik yang skala nasional maupun skala lokal, para karyawan dan keluarga mereka, serikat pekerja dan para pemasok. Ma’ruf, 2005. Unsur-unsur dalam public relations public relations mix terdiri atas: a. Corporate image, yaitu citra perusahaan, hal-hal yang dilakukan derkenaan dengan komunikasi perusahaan, membentuk dan mempertahaan citra perusahaan, serta memecahkan persoalan citra perusahaan jika timbul. b. Etika dan tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu yang berkenaan dengan karyawan dan dengan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 24 c. Hal-hal yang terkait dengan produk dan pelayanan adalah mutu, pujian pihak ketiga, penanganan keluhan dan hubungan pelanggan customer relations. d. Publisitas, berupa konferensi pers, ceramah, media relations, press release. e. Sponsorship, menjadi sponsor dalam kegiatan atau event tertentu. d. Personal selling Personal selling adalah upaya penjualan yang dilakukan oleh para karyawan di gerai ritel kepada calon pembeli Ma’ruf, 2005. Definisi tersebut memperlihatkan bahwa peran karyawan sangat penting di dalam personal selling. Peran customer-contact personnel pramuniaga dan lainnya, yaitu : a Penjualan selling, yaitu untuk produk yang perlu didorong push tingkat penjualannya karena selama beberapa waktu terakhir kurang banyak penjualannya. b Cross-selling, yaitu menawarkan produk yang berbeda, yang mendukung produk yang dibutuhkan oleh pembeli. c Advising, yaitu berperan sebagai penasihat bagi pelanggannya. Tugas sebagai penasihat adalah memberikan pandangan tentang produk yang cocok untuk dikonsumsi oleh customer tersebut. Universitas Sumatera Utara 25 5. Personalia Menurut Triyono 2006 terdapat empat dimensi yang perlu diperhatikan, antara lain. a Pelayanan pelanggan service, menyangkut standar pelayanan yang diberikan kepada pelanggan termasuk pengaturan karyawan untuk memastikan tingkat kesepadanan mereka dengan permintaan dan tipe pelanggan. b Pengetahuan karyawan, berkaitan dengan tingkat pengetahuan tentang produk dan stok serta pengetahuan tentang melayani yang baik yang diperlukan oleh karyawan supaya dapat memenuhi harapan pelanggan. c Keterampilan karyawan, yaitu pengetahuan yang dipraktikkan dalam keseharian kerja. Terampil berkomunikasi, menata produk, dan menjawab pertanyaan dengan tepat merupakan beberapa hal yang wajib dikuasai setiap karyawan. d Sikap karyawan meliputi sikap positif terhadap diri sendiri, pelanggan, pekerjaan, perusahaan, barang dagangan, waktu, dan sikap positif yang ditunjukkan melalui motivasi yang selalu tinggi. 6. Presentasi Presentasi dalam hal ini berarti tata letak dan suasana atmosfer toko. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli yang sedang berbelanja. Toko harus membentuk suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli. Tata letak etalase dan interior dalam toko adalah suatu hal yang Universitas Sumatera Utara 26 membutuhkan perhatian khusus karena harus disesuaikan dengan jenis produk yang ditawarkan, luas area, sistem pelayanan, dan pasar konsumen. Menurut Lamb et al. 2002 pengertian atmosfir toko adalah kesan keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik toko, dekorasi, dan lingkungan sekitarnya. Tujuan dari atmosfir toko ada dua, yaitu: 1 Penampilan toko eceran membantu menentukan citra toko dan memposisikan toko eceran dalam benak konsumen. 2 Tata letak toko yang efektif tidak hanya akan menjamin kenyamanan dan kemudahan, melainkan juga mempunyai pengaruh yang besar pada pola lalu lintas konsumen dan perilaku belanja. Utami 2008 menjelaskan bahwa penciptaan suasana atmospherics berarti desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi- wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang. Strategi bauran pemasaran ritel tidak bisa ditentukan sekali untuk selamanya. Strategi ritel dapat berubah setiap saat, setahun sekali, enam bulan sekali, sebulan sekali, bahkan seminggu sekali. Hal ini sangat tergantung pada kondisi persaingan, perubahan perilaku berbelanja konsumenm, bahkan dapat dipengaruhi oleh perubahan regulasi pemerintah. Jadi strategi ritel adalah proses dalam usaha ritel yang berlangsung terus menerus dan dikaji ulang secara terus menerus pula. Universitas Sumatera Utara 27

2.1.4 Konsep Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction