Uji Validitas dan Reliabilitas Teknik Analisis Data

49 dalam Widyaswati, 2010.Pernyataan-pernyataan dibuat dengan menggunakan skala Likert 1-5 untuk mendapatkan data yang bersifat interval.

3.8.2 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya Arikunto, 2002. Dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat majalah, brosur dan internet yang berhubungan dengan Komponen toko untuk memperoleh landasan teori dan mendapatkan data yang dapat menunjang penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur Kuncoro, 2009. a. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan di Minimarket MES Mart terhadap 30 orang pelanggan secara acak diluar jumlah sampel yang telah ditentukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16 , dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r hitung ≥r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. 2 Jika r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara 50 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor skala pengukuran. Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedang yang kedua lebih memperhatikan masalah ketepatan Kuncoro, 2009. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, dan dari data yang diperoleh dianalisis dengan tertentu. Teknik reliabilitas semacam ini disebut Interbal Consistency. Karena dalam penelitian ini jawaban dari instrumen bersifat berjenjang atau tidak bersifat dikotomi mempunyai dua alternatif jawaban maka digunakan teknik pengujian dengan metode Alpha Cronbach Sugiyono, 2001. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows versi 16dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan reliabilitas, menurut Ghozali, 2005danKuncoro,2003 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60 atau nilai Cronbach Alpha 0.80.

3.10 Teknik Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian sehingga mendapat gambaran umum. Universitas Sumatera Utara 51 b. Analisis Kuantitatif 1. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar perkiraan menjadi tidak bias, maka dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 maka jika nilai asymp.sig.2-tailed diatas nilai signifikansi 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. b. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homoskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. Universitas Sumatera Utara 52 c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan variance Inflation FactorVIF dengan membandingkan sebagai berikut: a. VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas b. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas c. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas d. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas 2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih X 1 , X 2 terhadap variabel dependen Y. Model ini digunakan untuk menjawab hipotesis pertama. Y 1 = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 + e Keterangan: Y 1 = Kepuasan Pelanggan a = Konstanta X 1 = Produk X 2 = Harga X 3 = Lokasi X 4 = Promosi X 5 = Personalia X 6 = Presentasi b 1... b 6 = Koefisien regresi e = Error Universitas Sumatera Utara 53 3. Analisis Regresi Sederhana Model ini digunakan untuk menjawab hipotesis kedua. Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y= a + bX+ e Keterangan : Y = Loyalitas Pelanggan a = Konstanta b = Koefisien regresi X = Kepuasan Pelanggan e = Error 4. Uji F hitung uji serentak Uji F hitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai daya dukung yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian untuk hipotesis pertama dalam uji F hitung ini adalah: Ho : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5, b 6 = 0 strategi bauran pemasaran ritel yang terdiri dari : produk, harga, lokasi, promosi, personalia, dan presentasi secara serempak tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan minimarket MES Mart Syariah. Universitas Sumatera Utara 54 H a : minimal salah satu b ≠ 0 strategi bauran pemasaran ritel yang terdiri dari : produk, harga, lokasi, promosi, personalia, dan presentasi secara serempak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan minimarket MES Mart Syariah. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: Ho diterima, bila F hitung F tabel pada α = 5 Ho ditolak, bila F hitung ≥ F tabel pada α = 5 5. Koefisien Determinasi R 2 Untuk hipotesis pertama, koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi strategi bauran pemasaran ritel yang terdiri dari : produk, harga, lokasi, promosi, personalia, dan presentasi terhadap kepuasan pelanggan minimarket MES Mart Syariah. Sedangkan untuk hipotesis kedua, koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Semakin besar koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinasi R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat diakatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh strategi bauran pemasaran ritel yang terdiri dari : produk, harga, lokasi, Universitas Sumatera Utara 55 promosi, personalia, dan presentasi terhadap kepuasan pelanggan serta pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Sebaliknya jika determinasi R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. 6. Uji –t Uji Parsial Yaitu untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumus hipotesis sebagai berikut: Ho : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5, b 6 = 0 strategi bauran pemasaran ritel yang terdiri dari : produk, harga, lokasi, promosi, personalia, dan presentasi secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan minimarket MES Mart Syariah. H a : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5, b 6 ≠ 0 strategi bauran pemasaran ritel yang terdiri dari : produk, harga, lokasi, promosi, personalia, dan presentasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan minimarket MES Mart Syariah. Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima, jika t hitung t tabel pada α = 5 Ho ditolak, jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Konsep ekonomi syariah mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 1991 ketika Bank Muamalat berdiri, yang kemudian diikuti oleh lembaga keuangan lainnya. Pada waktu itu setiap lembaga keuangan syariah mengadakan sosialisasi dengan usaha sendiri, dan merupakan beban yang berat melakukan hal ini karena sosialisasi sistem ekonomi syariah hanya dapat berhasil apabila dilakukan dengan cara yang terstruktur dan berkelanjutan. Menyadari hal itu, lembaga- lembaga keuangan syariah berkumpul dengan mengajak seluruh kalangan yang berkepentingan untuk membentuk suatu organisasi untuk melaksanakan program sosialisasi yang terstruktur dan berkesinambungan kepada masyarakat. Organisasi ini kemudian dinamakan “Masyarakat Ekonomi Syariah” dengan anggota dari lembaga keuangan syariah, lembaga pendidikan, lembaga nirlaba, perusahaan, bahkan perorangan. Dr. H. Amiur Nuruddin, M.A. sebagai salah seorang anggota Dewan Pakar MES Pusat diberi mandat untuk membentuk MES di Sumartera Utara pada tahun 2005. Tak ingin hanya bermodal semangat diawalnya saja, Dr. H. Amiur melakukan penjajakan terhadap para praktisi dan peminat ekonomi syariah yang peduli dan konsisten dengan ekonomi syariah. Upaya- upaya cerdas dibangun untuk meningkatkan pemahaman tentang prinsip syariah. Hingga kini MES telah tersebar di hampir seluruh kota di Indonesia. Universitas Sumatera Utara