Menciptakan maksud lain Menyatakan rasa ragu

Instrumentalities dengan bahasa sehari-hari Norm of Interactions and Interpretation. Berupa dialog singkat Genres. 30 Thierry : “Tes papiers sont expiré plus d’un ans. Ils vont vous ramener au Maroc” “Semua dokumenmu sudah tidak berlaku lebih dari setahun. Mereka akan mengirimmu ke Maroko” Maya : “C’est pas possible ah?” “Itu tidak mungkin kan?” Paris à Tout Prix Pada tuturan 30, Maya P merespon pernyataan Thierry MT dengan bertanya C’est pas possible ah? « Itu tidak mungkin kan? ». Pernyataan tersebut seharusnya dapat dituturkan dengan Je ne crois pas que je serai expulsé « Aku tidak yakin bahwa aku dideportasi ». Akan tetapi, Maya merespon pernyataan Thierry dengan jawaban yang tidak sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan yaitu C’est pas possible ah? » Itu tidak mungkin kan? ». Tuturan tersebut menyebabkan pelanggaran maksim relevansi. Jika dilihat dari konteksnya, Maya yang dipercaya untuk mengikuti kompetisi merancang busana sangat terkejut dan tidak percaya akan dipulangkan ke Maroko. Sehingga ingin menyampaikan bahwa ia tidak ingin dipulangkan secara paksa yaitu dengan menuturkan C’est pas possible. Dengan kata lain, maksud Maya melanggar maksim relevansi, Ia ingin tetap berada di Paris, karena tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan. Selanjutnya, pelanggaran maksim relevansi dengan maksud yang sejenis juga terjadi pada durasi film ke 00:15:58. Seperti sebelumnya peneliti terlebih dahulu menampilkan komponen tutur SPEAKING untuk mengetahui konteks dan situasi ujar untuk meneliti lebih lanjut. Tuturan ini terjadi terjadi di sebuah bar di Paris, pada malam hari Setting Scene. Alex dan juga Maya sebagai Participant. Alex yang merupakan sahabat Maya sejak sekolah dasar. Alex membuatkan pesta perayaan atas keberhasilan Maya mendapatkan kepercayaan untuk mendesain pakaian adibusana haut couture dari bossnya selain itu, Alex juga merencanakan untuk mencarikan Maya seorang kekasih End, Purpose Goal. Saat itu Alex menyinggung status Maya yang sudah lama sekali melajang dan meledeknya bahwa ia sudah melajang sejak aktor bernama Brandon Lopez duduk di kelas enam untuk menasehatinya agar segera mencari pasangan, namun Maya tidak suka dengan rencana yang dibuat Alex dan mengomentari acara yang dibuat oleh Alex sangat sempurna Act Sequences. Tuturan tersebut disampaikan oleh Maya dengan nada tinggi, keras dan dengan raut wajah kesal Key, Tone or Spirit of Act. Tuturan tersebut disampaikan pula secara lisan Instrumentalities dengan bahasa santai yang digunakan sehari-hari Norm of Interactions and Interpretation yang berupa dialog singkat Genres. 31 Alex : “Non, mais sérieux Tu es célibataire depuis Brandon Lopez en sixième.” “Tidak, tapi aku serius Kamu tidak memiliki pacar sejak Brandon Lopez kelas enam.” Maya : “Non Parfait pour les projets.” “Tidak Sempurna untuk rencana ini.” Paris à Tout Prix Pada tuturan 31, Maya P merespon tuturan Alex MT Non Parfait pour les projets. « Tidak Sempurna untuk rencana ini ». Pernyataan tersebut sebenarnya dapat direspon dengan Non, je veux pas avoir un petit ami « Tidak, aku tidak ingin memiliki seorang kekasih ». Namun, tuturan Non Parfait pour les