Cabang-cabang Ilmu Pragmatik Pragmatik 1. Pengertian Pragmatik

Berdasarkan uraian mengenai tindak ilokusi di atas maka, dapat diketahui bahwa tindak ilokusi merupakan tindak komunikasi yang dapat membuat seorang penutur mendorong mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan tertentu, biasanya tindak ilokusi ditandai dengan adanya kalimat interogatif, deklaratif, maupun kalimat yang berunsur imperatif sebagai bentuk kalimat yang dapat menegaskan suatu rencana dibalik sebuah tuturan. Jenis-jenis tuturan yang ketiga adalah tindak Perlokusi. Tindak tutur perlokusi merupakan dimensi ketiga yang secara sederhana berfungsi untuk memaksudkan sebuah tuturan Yule, 2014: 84. Berdasarkan terori tersebut dapat diketahui bahwa tindak perlokusi adalah melakukan tindakan dengan mengatakan sesuatu. Tindak perlokusi merupakan bagian dari tindak lokusi dan ilokusi yang mengindikasikan hasil dari penyampaian informasi dan daya tangkap informasi seorang penutur P terhadap mitra tutur MT. Dengan perkataan lain perlokusi merupakan hasil keputusan seseorang untuk melakukan sebuah tindakan tertentu yang didasari oleh tindak lokusi dan ilokusi. Berikut merupakan contoh tindak perlokusi: 6 “Sudah tiga minggu kamar ini tidak dibersihkan.” www.academia.edu Berdasarkan tuturan 6 dapat disimpulkan bahwa dari segi Ilokusi, penutur P menyuruh mitra tutur MT untuk membersihkan ruangan, sedangkan dari segi Perlokusi, MT akan mengambil alat kebersihan dan membersihkan kamar.

C. Prinsip Kerjasama

Prinsip kerjasama adalah asumsi kerjasama yang begitu meresap pada banyak kesempatan, sehingga menciptakan percakapan yang juga dapat dirinci menjadi empat macam maksim yakni maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim cara Yule, 2014: 63. Dalam berkomunikasi penutur P dan mitra tutur MT harus menjaga hubungan kerjasama yang disebut juga cooperative principle agar proses komunikasi berjalan dengan baik. Menurut Alwi, dkk 2003: 896 kata prinsip diartikan sebagai asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, dan bertindak dasar sedangkan kooperatif yaitu bersifat kerjasama atau bersedia membantu jadi, kooperatif adalah suatu kerjasama yang taat dalam asas. Grice berpendapat dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 44 bahwa “di dalam rangka melaksanakan prinsip kerjasama itu, setiap penutur harus mematuhi empat maksim percakapan conversational maxim, yakni maksim kuantitas maxim of quantity, maksim kualitas maxim of quality, maksim relevansi maxim of relevance, dan maksim pelaksanaan maxim of manner. 1. Maksim Kuantitas The Maxim of Quantity Maksim Kuantitas yaitu petutur memberikan kontribusi yang secukupnya atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawan bicaranya Yule, 2014: 64. Berikut ini merupakan salah satu contoh maksim kuantitas. 7 Client : “Vous l’avez dans d’autres couleurs?” “Apakah ada warna lainnya?” Vendeuse : “En L, il me reste noir, gris ou marron.” “Ukuran L, tersisa warna hitam, abu-abu atau merah.” www.podcastfrançaisfacile.com