31
C. Metode dan Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak
menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 2015: 15. Metode padan ini dibagi menjadi lima sub-jenis yaitu metode padan yang alat penentunya
adalah sosok teracu, metode padan yang alat penentunya berupa organ wicara, sub ketiga, keempat, dan kelima metode padan yang alat penentunya bahasa lain.
Sedangkan, pada penelitian ini digunakan metode padan pragmatis, metode ini mengidentifikasi dari segi kebahasaan menurut reaksi dan kadar keterdengaran
yang berkaitan dengan akibat yang terjadi pada mitra tutur Sudaryanto, 2015: 29. Metode ini digunakan untuk mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran prinsip
kerjasama dalam film Paris À Tout Prix. Kemudian, teknik dasar yang digunakan
adalah teknik pilah unsur penentu daya pilah pragmatis PUP. Menurut Sudaryanto 2015: 25 teknik Pilah Unsur Penentu PUP adalah teknik analisis
data dengan memilah-milah satuan kebahasaan yang dianalisis dengan alat penentu yang berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh
penelitinya. Teknik lanjutan yang digunakan pada analisis ini adalah teknik Hubung
Banding Samakan HBS hal pokok. Pada teknik ini, alat penentunya hal pokok di antara satuan-satuan kebahasaan. Berikut adalah contoh analisis data dalam
penelitian ini: Tuturan 17 berikut terjadi pada malam hari, di mini bar perayaan majalah
Vogue dengan suasana meriah dan mewah Setting Scenes. Thierry, seorang
pengacara un avocat yang sangat menyukai Maya dan Maya seorang perancang
busana di sebuah rumah mode sebagai Participants. Thierry mengungkapkan isi
hatinya pada Maya dengan menyatakan kekecewaan dan menyatakan tindakan Maya yang tidak pernah membalas pesan dan juga e-mail yang dikirim olehnya
agar mengetahui alasan Maya yang sesungguhnya End, Purpose Goals. Maya
menolak menjelaskan alasannya tidak membalas pesan dan e-mail yang dikirim oleh Thierry. Namun, Maya memintanya menyimpulkan sendiri dengan
menanyakan pendapat Thierry Act Sequences. Tuturan itu diucapkan oleh Maya
dengan nada keras, tinggi, dan dengan intonasi naik Key, Tone or Spirit of Act.
Tuturan diucapkan dengan bahasa sehari-hari Instrumentalities. Maya
menuturkannya dengan santai Norm of Interactions and Interpretation. Jenis
tuturannya adalah dialog Genres.
17 Thierry
: “Tu es une douleur Maya. Plus en fait, tu réponds
jamais ni à mes texto ni à mes méls”. “Kau menyedihkan Maya. Terlebih, kamu tidak pernah
membalas pesanku, tidak juga e- mailku”.
Maya :
“Et c’est ton conclu?”
“Lalu, menurutmu?” Paris à Tout Prix
Berdasarkan tuturan 17, Maya P merespon pernyataan Thierry MT Tu
es une douleur Maya. Plus en fait, tu réponds jamais ni à mes texto ni à mes méls. « Kau menyedihkan Maya. Terlebih, kamu tidak pernah membalas pesanku, tidak
juga e-mailku. Pernyataan tersebut sebenarnya bisa direspon oleh P dengan pernyataan
Desolée, je les ai jamais ré pondu parceque je t’aime pas « Maaf, aku
tidak pernah membalas pesan-pesan dan e-mailmu karena aku tidak menyukaimu ». Namun, Maya merespon pernyataan Thierry dengan mengajukan pertanyaan
yang keluar dari topik pembicaraan. Tuturan Maya Et c’est ton conclu? « Lalu
menurutmu? » menyebabkan pelanggaran maksim relevansi the maxim of
relevance terjadi. Berdasarkan konteks tuturan yang telah diuraikan, Maya sebagai seorang wanita secara tidak langsung bermaksud menolak Thierry sebagai
pria yang ingin mendekatinya dengan tuturan Et c’est ton conclu?
Untuk mengungkap maksud pelanggaran prinsip kerjasama yang terjadi digunakan metode padan referensial. Menurut Sudaryanto 2015: 26 metode
padan referensial adalah referen atau sosok teracu yang ditunjuk oleh kata itu sendiri, tentunya dengan daya pilah yang dimiliki oleh setiap peneliti.
Berdasarkan kutipan tersebut, Peneliti menggunakan komponen tutur SPEAKING
dari Hymes sebagai alat referen. Selanjutnya digunakan teknik dasar yang sama yaitu dengan teknik Pilah
Unsur Penentu PUP dengan daya pilah pragmatis. Teknik lanjutan yang dipakai adalah teknik Hubung Banding Samakan HBS, adalah teknik analisis data yang
alat penentunya berupa daya banding menyamakan di antara satuan-satuan kebahasaan yang ditentukan identitasnya Sudaryanto, 2015: 32. Teknik tersebut
digunakan untuk membandingkan setiap tuturan yang ada di dalam film Paris À
Tout Prix dengan tuturan yang diparafrasekan oleh Peneliti yang kemudian disamakan atau dicocokan berdasarkan maksud yang ingin disampaikan oleh para
tokoh dalam film tersebut dengan menyesuaikan konteks.
D. Validitas dan Reliabilitas
Guna memperoleh data yang valid maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
pragmatis. Validitas pragmatis digunakan untuk mengukur seberapa baik metode dapat digunakan dalam berbagai keadaan Zuhdi, 1993: 76.
Menurut Zuhdi 1993: 78 reliabilitas memiliki fungsi utama sebagai penyelamat terjadinya kontaminasi data ilmiah yang disebabkan oleh
penyimpangan tujuan pengamatan, pengukuran, dan analisis. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dibuktikan dengan
inter-rater, yaitu peneliti meninjau kembali data yang telah diperoleh dan melakukan pembacaan naskah film berulang-ulang,
kurang lebih sebanyak 20 kali serta pemahaman pada kurun waktu yang berbeda. Setelah data yang terkumpul dimasukkan dalam bentuk tabel data, Peneliti
menyimak dan membaca kembali naskah film Paris À Tout Prix bersama dosen
pembimbing expertjudgement yakni, Drs. Rohali, M. Hum.