“Ini masuk daftar pertunjukan.” Paris à Tout Prix
Pada tuturan 39, Nicholas P menjawab pertanyaan Maya MT C’est
dans le spectacle « Ini masuk daftar pertunjukan ». Jawaban tersebut sebenarnya dapat dijawab dengan
Oui, très Parisien « Iya, sangat bergaya Prancis ». Akan tetapi, Nicholas menjawab dengan jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan
yang diminta yaitu C’est dans le spectacle « Ini masuk daftar pertunjukan »
sehingga melanggar maksim relevansi. Dilihat dari konteks tuturannya, Nicholas yang kagum dengan pakaian
rancangan Maya tidak ingin berpikir panjang untuk memasukannya ke dalam daftar peragaan busana dengan menuturkan
C’est dans le spectacle. Dengan kata lain, Nicholas ingin menyatakan ketertariknnya terhadap karya Maya.
f. Maksud menegaskan informasi
Pelanggaran maksim relevansi yang terjadi yaitu pelanggaran maksim yang bertujuan untuk menyatakan maksud memperjelas sebuah informasi yang
ingin disampaikan oleh P kepada MT. Seperti pada pembahasan sebelumnya, peneliti terlebih dahulu memaparkan komponen tutur
SPEAKING untuk mengetahui konteks tuturan yang terjadi.
Tuturan ini terjadi di sebuah
café, di pinggir jalan, di Paris Setting Scene. Firmin dan Alex sebagai Participant. Firmin menjelaskan kesibukan
yang sedang dilakukan yaitu menulis naskah kepada Alex End, Purpose Goal. Namun pada saat itu Firmin hanya bersantai di café dan bercerita
sepanjang pertemuan mereka. Lalu, Alex tidak merespon pernyataannya. Alex hanya berkata kepada Firmin bahwa menulis naskah tidak hanya menggunakan
komputer tetapi juga mengetik semuanya Act Sequences. Alex menuturkan dengan nada tegas, lugas, dengan raut wajah serius sambil menatap Firmin Key,
Tone, or Spirit of Act. Tuturan itu disampaikan dengan lisan Instrumentalities, menggunakan bahasa sehari-hari Norm of Interactions and Interpretation yang
berupa dialog Genres.
40 Firmin : “Je suis en train d’écrire mon script.”
“Aku sedang menulis naskahku.” Alex
: “Firmin Ce n’est pas juste de te mettre devant
l’ordinateur. C’est aussi taper les fiches”
“Firmin Jangan hanya di depan komputer. Ketik juga semuanya
” Paris à Tout Prix
Pada tuturan 40, Alex P merespon tuturan Firmin MT Firmin Ce
n’est pas juste de te mettre l’ordinateur. C’est aussi taper les fiches » Firmin Jangan hanya di depan komputer. Ketik juga semua ». Pernyataan tersebut
sebenarnya dapat direspon dengan Il faut être diligent pour finir ton script «
Haruslah tekun untuk menyelesaikan naskahmu ». Akan tetapi, Alex merespon pernyataan Firmin dengan tuturan yang tidak sesuai dengan topik pembicaraan
yaitu Firmin Ce n’est pas juste de te mettre devant l’ordinateur. C’est aussi taper
les fiches » Firmin Jangan hanya di depan komputer » sehingga menyebabkan pelanggaran maksim relevansi.
Dilihat dari konteksnya, Alex yang melihat Firmin bersantai-santai di café
ingin menegaskan informasi tuturan Firmin Ce n’est pas juste de te mettre devant
l’ordinateur. C’est aussi taper les fiches Dengan kata lain maksud Alex melanggar maksim relevansi adalah ia ingin mengatakan Firmin harus tekun
dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Pelanggaran maksim relevansi juga terjadi pada durasi waktu ke 00:09:54 pada film
Paris à Tout Prix. Berikut merupakan konteks tuturan yang disajikan dalam bentuk komponen tutur
SPEAKING. Tuturan ini terjadi di sebuah
café di Paris Setting Scene. Alex dan Maya Participant sedang menikmati sore hari di sana, lalu Alex bertanya
kepada Maya yang sengaja mematikan panggilan diponsel Maya End, Purpose and Goal. Namun Maya tidak menjawab pertanyaan Alex dan berkata bahwa
neneknya menelepon dan memaksanya pulang ke Maroko Act Sequences. Maya menuturkannya sambil menatap Alex dengan tajam namun juga santai Key,
Tone, or Spirit of Act. Tuturan tersebut disampaikan secara lisan Instrumentalities dengan bahasa sehari-hari Norm of Interactions and
Interpretation yang berupa dialog Genres.
41 Alex
: “Pourquoi tu réponds pas?”
“Kenapa kamu tidak menjawab?” Maya
: “C’est ma grand-mère. Elle m’énerve à venir au
Maroc.”
“Nenekku. Dia memaksaku untuk datang ke Maroko.” Paris à Tout Prix
Pada tuturan 41, Maya P menjawab pertanyaan Alex MT C’est ma
grand- mère. Elle m’énerve à venir au Maroc « Nenekku. Dia memaksaku untuk
datang ke Maroko ». Jawaban tersebut sebenarnya dapat dijawab dengan Parceque je veux pas que ma grand-mère me force à venir au Maroc « Karena
aku tidak ingin kalau nenekku memaksaku untuk datang ke Maroko ». Akan tetapi, Maya menjawab dengan jawaban yang tidak sesuai dengan topik
pembicaraan C’est ma grand-mère. Elle m’énerve à venir au Maroc « Nenekku.
Dia memaksaku untuk datang ke Maroko » sehingga membuat tuturan tersebut melanggar maksim relevansi.
Dilihat dari konteksnya, Maya yang tidak ingin menerima telepon dari Neneknya, ingin menegaskan informasi tuturan
C’est ma grand-mère dengan tuturan
Elle m’énerve à venir au Maroc. Dengan kata lain, pelanggaran maksim relevansi yang dilakukan oleh Maya dimaksudkan untuk menunjukkan paksaan
dari neneknya.
g. Maksud membanggakan diri
Pada bagian ini, peneliti akan membahas pelanggaran maksim relevansi yang dituturkan sebagai maksud untuk membanggakan diri sendiri. Untuk
mengetahui lebih lanjut terkait pelanggaran yang terjadi. Peneliti terlebih dahulu menampilkan komponen tutur
SPEAKING sebagai dasar yang digunakan untuk mengetahui konteks tuturan.
Tuturan ini terjadi di sebuah bar, di Prancis Setting Scene. Maya dan Alex Participant sedang berpesta. Ketika itu Alex mengajak Maya bersulang
untuk kesuksesan mereka dan pekerjaan baru Maya sebagai calon perancang busana baru sekaligus kesuksesan Alex yang berhasil mengundang Maya untuk
bergabung bersama Alex yang berniat untuk mencarikan Maya seorang jodoh
End, Purpouse Goal. Lalu, Alex menyindir mengenai kehidupan percintaan
Maya dan mengatakan ingin mencarikan seorang pendamping untuk Maya agar mereka dapat berlibur bersama-sama. Namun Maya tidak menanggapi pernyataan
Alex dengan baik dan berkata bahwa seorang wanita yang pintar takut dengan
lelaki Act Sequences. Tuturan itu diucapkan dengan nada tegas, keras sambil