Maksud membanggakan diri Pelanggaran Maksim Relevansi

Pada tuturan 43, Firmin P merespon perkataan Maya MT dengan bertanya Ah ouais… Elle t’a dit la dernière fois que ton pantalon il t’a fait un gros cul? « Oh ya… Dia memberitahumu bahwa celana yang kamu pakai terakhir kali membuat bokongmu besar? ». Pernyataan tersebut sebenarnya dapat dijawab dengan Je suis désolée. Je ne l’aime plus « Maaf. Aku tidak menyukainya lagi ». Akan tetapi, Firmin merespon dengan tuturan yang tidak diminta dan keluar dari topik yang sedang dibicarakan yaitu dengan menuturkan Elle t’a dit la dernière f ois que ton pantalon il t’a fait un gros cul? « Dia memberitahumu bahwa celana yang kamu pakai terakhir kali membuat bokongmu besar? » sehingga menjadikan tuturan tersebut melanggar maksim relevansi. Dilihat dari konteksnya, Firmin yang merasa tersindir dengan perkataan Maya karena telah menjual rompi pemberian Maya di media sosial ingin membalas sindiran dengan tuturan Elle t’a dit la dernière fois que ton pantalon il t’a fait un gros cul? Dengan kata lain maksud Firmin melanggar maksim relevansi adalah ia ingin mengatakan Apakah Alex menceritakan semua tentangnya termasuk rahasia mengenai penampilan Maya. Selain itu pelanggaran maksim relevansi juga terjadi pada durasi waktu ke 00:33:49 pada film Paris à Tout Prix. Untuk meneliti lebih lanjut, peneliti akan menampilkan konteks tuturan terlebih dahulu sebagai dasar tuturannya maka, digunakan komponen tutur SPEAKING. Tuturan ini terjadi di ruang makan rumah Maya, di Maroko Setting Scene. Maya dan kakaknya yang bernama Tarek sedang mengobrol selepas makan malam bersama keluarga, lalu neneknya datang untuk menawarkan makanan Participant. Saat itu Neneknya la grand-mère de Maya melihat Maya tidak memakan hidangan yang ada di meja makan dan meminta Maya untuk makan End, Purpose, and Goal. Tetapi Maya berkata kepada neneknya bahwa dia tidak lapar, lalu nenek berkata tubuh Maya kurus karena tidak makan Act Sequences. Tuturan itu disampaikan oleh nenek dengan nada yang tidak terlalu tinggi dengan raut wajah kecewa dan sedikit datar sambil membawa piring yang berisi makanan yang tidak dimakan oleh Maya Key, Tone, or Spirit of Act. Tuturan itu juga disampaikan secara lisan Instrumentalities, dengan bahasa sehari-hari Norm of Interactions and Interpretation yang berupa dialog Genres. 44 Maya : “Non, j’ai pas faim.” “Tidak, aku tidak lapar.” La grand-mère de Maya : “C’est pourquoi que tu es maigre” “Itu sebabnya kamu kurus” Paris à Tout Prix Pada tuturan 44, Nenek Maya la grand-mère de Maya P merespon tuturan Maya MT C’est pourquoi que tu es maigre «Itu sebabnya kamu kurus ». Pernyataan tersebut sebenarnya dapat direspon dengan Tu dois manger même si tu n’as pas faim « Kamu harus makan meskipun kamu tidak merasa lapar ». Akan tetapi, la grand-mère merespon dengan tutran yang tidak sesuai dengan yang dibicarakan yaitu C’est pourquoi que tu es maigre «Itu sebabnya kamu kurus » sehingga melanggar maksim relevansi. Dilihat dari konteksnya, la grand-mère yang menawarkan makanan namun ditolak oleh Maya ingin mengatakan kekhawatirannya terhadap tubuh Maya yang kurus dengan tuturan C’est pourquoi que tu es maigre. Dengan kata lain maksud la grand-mère melanggar maksim relevansi adalah ia ingin menyindir Maya yang ingin makan pada saat merasa lapar saja, sehingga memiliki tubuh yang kurus.

i. Menciptakan maksud lain

Pada film Paris À Tout Prix juga ditemukan pelanggaran maksim relevansi yang bertujuan untuk menyampaikan beberapa maksud yang bertujuan untuk menyampaikan emosi yang berbeda-beda. Pada bagian ini Peneliti membahas empat bentuk pelanggaran maksud yaitu, maksud untuk menyatakan geram, maksud khawatir, maksud untuk menyampaikan rasa maaf memaafkan kesalahan seseorang, dan juga maksud untuk meyakinkan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelanggaran maksim relevansi yang terjadi yang disebabkan keempat maksud tersebut, maka pada masing-masing pelanggaran maksud ditampilkan komponen tutur SPEAKING. 1 Geram Pelanggaran maksim relevansi pada bagian ini ingin menampilkan sebuah emosi yang ingin disampaikan oleh P kepada MT terhadap sesuatu yang dirasa tidak dalam kondisi baik. Berikut merupakan komponen tutur pada durasi waktu ke 00:43:45 film Paris á Tout Prix. Tuturan ini terjadi di ruang makan rumah Maya, di Maroko Setting Scene. Maya dan Ayah le père de Maya sebagai Participant. Pada saat itu Maya dan keluarganya sedang menikmati makan malam bersama, namun nenek Maya melihat Maya tidak menyentuh apapun yang ada di meja makan, sehingga menawarkan sepiring makanan untuknya End, Purpose Goal. Akan tetapi Maya menolak pemberian neneknya, lalu Ayah menegur Maya yang seolah tidak