Menegaskan informasi Pelanggaran Maksim Pelaksanaan

Dilihat dari konteksnya, Firmin yang terpaksa duduk di bagasi mobil Maya ingin menegaskan informasi dengan tuturan Pourquoi c’est toujours moi? karena ia selalu duduk dibagasi saat pergi bersama Alex dan Maya. Dengan perkataan lain maksud Firmin melanggar maksim pelaksanaan adalah ia ingin mengatakan kepada Maya ataupun Alex untuk bergantian duduk di bagasi mobil.

c. Menciptakan maksud lain

Pada bagian ini Peneliti masih membahas mengenai pelanggaran maksim pelaksanaan yang disampaikan oleh P kepada MT untuk tujuam tertentu. Hal itu menyebabkan terciptanya maksud-maksud pelanggaran lain yang Peneliti bagi menjadi dua maksud pelanggaran. Pertama, pelanggaran maksim pelaksanaan dengan maksud menyatakan kebingungan. Kedua, pelanggaran maksim pelaksanaan dengan maksud untuk menyatakan keraguan terhadap suatu hal. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelanggaran maksim pelaksanaan yang terdapat dalam film Paris À Tout Prix berikut merupakan pembahasan yang dibagi berdasarkan masing-masing maksud. 1 Maksud menyatakan kebingungan Tuturan ini terjadi di sebuah bandara, di Maroko Setting Scene. Maya dan seorang supir taxi sebagai Participant. Maya baru saja tiba di Maroko dan mencari kendaraan untuk pulang. Bertepatan dengan itu seorang supir taxi le chauffeur de taxi melihat Maya melihat-lihat situasi sekitar dan langsung menawarkan untuk menumpangi taxi End, Purpose, Goal. Ketika itu Maya bertanya mengenai tarif yang harus dibayar dari bandara menuju Ben Guerir. Supir taxi tidak dapat memastikan biaya yang pasti harus dibayar oleh Maya Act Sequences. Tuturan tersebut disampaikan dengan nada yang rendah, dengan raut wajah bingung dan sedikit mengerutkan alis Key, Tone, or Spirit of Act. Dituturkan pula secara lisan Instrumentalities, menggunakan bahasa sehari-hari Norm of Interactions and Interpretation yang berupa dialog Genres. 56 Maya : “Je vais á Ben Guerir, Mourad Saint-Afife. Combien?” “Aku ingin pergi ke Ben Guerir, Mourad Saint- Afife. Berapa?” Le chauffeur de taxi : “Ça depend.” “Tergantung.” Paris à Tout Prix Pada tuturan 56, Supir taxi le chauffeur de taxi P menjawab pertanyaan Maya MT Ça dépend » Tergantung ». Tuturan tersebut sebenarnya dapat dijawab dengan jawaban Je ne suis pas sûr. Normalement on doit payer par le compteur « Aku tidak tahu pasti. Biasanya kami menggunakan argo untuk mengetahui berapa tarif yang harus dibayar ». Akan tetapi, le chauffeur de taxi menjawab pertanyaan Maya dengan jawaban yang tidak langsung kepada inti jawabannya yaitu Ça dépend » Tergantung » sehingga menjadikan tuturan itu melanggar maksim pelaksanaan. Jika dilihat dari konteksnya, supir taxi le chauffeur de taxi yang merasa tidak dapat menjelaskan cara pembayaran taxi ingin menjelaskan bahwa tarif taxi ditentukan berdasarkan jarak tempuh dengan tuturan Ça dépend. Dengan kata lain maksud supir taxi le chauffeur de taxi melanggar maksim pelaksanan adalah ia ingin mengatakan biaya taxi dibayar berdasarkan argometer. 2 Maksud menyatakan keraguan Tuturan ini terjadi di gurun pasir, di Maroko Setting Scene. Medhi adalah seorang teman dari kakak Maya, Tarek yang diminta menyamar sebagai sindikat penyelundup dan Maya sebagai Participant. Ketika itu Medhi meminta Maya membayar sejumlah uang untuk membantu menyelundupkan Maya kembali ke Paris End, Purpose, Goal. Maya menjawab perkataan Medhi yang semula sepakat membayar uang sejumlah 20.000. Tetapi, Maya marah karena uang didalam amplop coklat yang sedang dihitung dirampas begitu saja oleh Medhi dan Maya berkata bahwa itu semua uangnya. Seketika Maya berubah mengatakan semua uang itu milik Medhi Act Sequences. Tuturan itu disampaikan oleh Maya dengan intonasi tinggi, kesal, lalu melemah sambil melihat wajah Medhi yang garang Key, Tone, or Spirit of Act. Dituturkan pula secara lisan Instrumentalities, menggunakan bahasa sehari-hari Norm of Interactions and Interpretation yang berupa dialog Genres. 57 Medhi : “Payez” “Bayar” Maya : “On dit que 20.000. Hée Cette argent est á moi Cette argent est á vous” “Kita telah sepakat 20.000. Hey Uang itu milikku Uang itu milik Anda” Paris à Tout Prix Pada tuturan 57, Maya P menjawab pernyataan Medhi MT On a dit que 20.000. Hée Cette argent est á moi Cette argent est á vous » Kita telah sepakat 20.000. Hey Uang itu milikku Uang itu milik Anda ». Pernyataan tersebut sebenarnya dapat direspon dengan Je vais vous donner seulement 20.000 « Aku hanya akan membayar 20.000 ». Akan tetapi, Maya menuturkan dengan tuturan yang tidak beraturan dan tidak langsung yaitu On a dit que 20.000. Hée Cette argent est á moi Cette argent est á vous » Kita telah sepakat 20.000. Hey Uang itu milikku Uang itu milik Anda » sehingga menjadikan tuturan tersebut melanggar maksim pelaksanaan. Dilihat dari konteksnya, Maya yang takut terhadap Medhi yang menyamar menjadi penyelundup tidak yakin bahwa uang tersebut sesuai dengan yang diminta dengan menuturkan On a dit que 20.000. Hée Cette argent est á moi Cette argent est á vous. Dengan kata lain maksud Maya melanggar maksim pelaksanaan adalah ia ingin mengatakan bahwa dia merasa ragu terhadap jumlah uang yang ada di amplop yang direbut oleh Medhi itu benar-benar berjumlah 20.000 atau bahkan lebih dari yang disepakati.

d. Maksud menyatakan sindiran

Berdasarkan analisis yang dilakukan, peneliti menemukan adanya pelanggaran maksim pelaksanaancara yang bertujuan untuk mengungkapkan atau menyatakan sebuah sindiran kepada seseorang. Hal ini terjadi pada durasi waktu ke 00:10:54 pada film Paris à Tout Prix. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelanggaran maksim yang terjadi berikut merupakan situasinya. Tuturan ini terjadi di ruang rapat kantor Paul-Ritz di Paris Setting Scene. Nicholas sebagai boss di kantor tersebut sedangkan Marine adalah pegawai yang sedang magang Participant. Saat itu Nicholas yang tegas di hadapan pegawai-pegawainya datang ke ruangan dan meminta Marine membawakan secangkir kopi dengan mengganti nama Marine dengan sebutan mesin “machine” End, Purpose, and Goal. Marine segera menghampiri