46 n
:  jumlah sampel Agus Irianto 2014: 12
2 Menghitung rentang data dilakukan dengan rumus: =
− 3 Menghitung panjang kelas dilakukan dengan rumus:
= ℎ
4 Menyusun interval kelas. 5 Memasukkan data untuk mengetahui frekuensinya.
c.  Membuat grafik distribusi frekuensi
Setelah membuat tabel grafik distribusi frekuensi, selanjutnya membuat grafik distribusi frekuensi berupa grafik batang
histogram sehingga dapat lebih terlihat tampilan fisik dari data yang diperoleh.
2.  Mengukur Gejala Pusat Central Tendency
“Central  tendency  merupakan  penyederhanaan  data  untuk mempermudah peneliti membuat interpretasi dan mengambil suatu kesimpulan”
Agus Irianto, 2014: 25. Ada tiga cara yang digunakan untuk mengukur central
tendency, yaitu:
a.  Menghitung modus
Modus  atau  disebut  juga  mode  adalah  skor  yang  memiliki  frekuensi terbanyak dalam sekumpulan distribusi skor Agus Irianto, 2014: 25.
1 data tunggal. Apabila data yang diperoleh adalah data tunggal, maka
modus dapat langsung diketahui dari data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi paling banyak Ambar Hendriyantoko, 2014: 53.
2 data bergolong. Modus data bergolong dihitung dengan rumus berikut:
47 = +  +
Keterangan: Mo
:  modus b
:  batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak p
:  panjang kelas interval b
1
:  frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sebelumnya b
2
:  frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sesudahnya www.rumusstatistik.com
b. Menghitung median
“Median merupakan skor yang  membagi distribusi frekuensi menjadi 2 dua sama besar 50 sekelompok objek yang diteliti terletak di bawah median,
dan 50 yang lain di atas median” Agus Irianto, 2014: 26.
1 data  tunggal.  Median  dengan  data  tunggal  dapat  diketahui  dari  nilai
tengah  setelah  data  diurutkan.  Data  dengan  jumlah  frekuensi  ganjil, mediannya adalah skor yang terletak di tengah-tengah barisan skor yang
telah diurutkan. Jika data memiliki jumlah frekuensi genap, maka median merupakan  rata-rata  dari  dua  skor  yang  paling  dekat  dengan  median
Agus Irianto, 2014: 27.
2 data bergolong. Median data bergolong dihitung dengan rumus berikut:
= + ⁄
−
Keterangan: Me
:  median b
:  batas bawah kelas Me yaitu kelas dimana Me akan terletak p
:  panjang kelas Me n
:  ukuran sampel atau banyak data