Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 2x35 menit

113 g. Kelompok yang lain bertugas unuk menanggapi presentasi dari kelompok lain. h. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Akhir 5 menit a. Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan. b. Siswa diberi motivasi agar rajin belajar. c. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan memberi salam. Pertemuan 2 2x35 menit 1. Kegiatan awal 5 menit a. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam. b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. c. Guru melakukan presensi. d. Guru Guru menyampaikan apersepsi mengenai pengurangan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama dengan mengingat kembali materi penjumlahan pecahan pada pertemuan sebelumnya. 2. Kegiatan inti 20 menit a. Siswa memperhatikan penjelasan guru yang sedang memberi contoh cara mengurangkan pecahan dengan menggunakan alat peraga teropong pecahan. Contoh pertama adalah cara mengurangkan pecahan 6 2 6 5  Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1 Memasang pecahan 6 5 berwarna biru pada tiang penyangga. 114 2 Kemudian memasang pecahan 6 2 berwarna abu-abu dan mengatur sehingga garis pembagi kedua pecahan berimpit dan warna kedua pecahan bertumpuk. 3 Tampak lingkaran enam sama besar dan warna yang tidak tertutupi tiga bagian. Jadi, 6 3 6 2 6 5   Contoh kedua adalah cara mengurangkan pecahan 8 3 4 2  Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1 Memasang pecahan 4 2 pada tiang penyangga 2 Kemudian memasang pecahan 8 3 yang berwarna abu-abu di atasnya dan mengatur sehingga garis pembagi kedua pecahan berimpit dan warnanya bertumpuk. 3 Karena hasilnya belum jelas garis pembaginya belum terlihat jelas, maka dipasang lingkaran pecahan yang tidak berwarna untuk melihat pembagiannya yang sama. Guru mencoba memasang lingkaran perempatan, perenaman atau perdelapanan. 115 4 Kemudian guru mengatur agar semua garis pembagi pecahan-pecahan yang berwarna dapat berimpit dengan garis pembagi pecahan tanpa warna sehingga dapat ditemukan penyebut untuk hasil pecahan 8 3 4 2  5 Kemudian dihitung berapa bagian warna yang tidak tertutupi warna abu-abu 6 Jadi tampak bahwa ada 1 bagian yang tidak tertutupi warna abu-abu, sehingga 8 1 8 3 4 2   i. Perwakilan kelompok mengambil alat peraga teropong pecahan dan LKS untuk kelompoknya. j. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok k. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di LKS. Setiap kelompok mempresentasikan satu soal pada LKS menggunakan alat peraga teropong pecahan. l. Kelompok yang lain bertugas unuk menanggapi presentasi dari kelompok lain. m. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas. 4. Kegiatan Akhir 45 menit a. Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan. b. Guru memberikan soal post-test kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. c. Siswa diberi motivasi agar rajin belajar. d. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan memberi salam. H. Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat Pembelajaran a. Alat peraga teropong pecahan b. Soal berupa LKS dan post test 2. Sumber Pembelajaran Cholis Sa’dijah. 1998. Pendidikan Matematika II. Malang: Depdikbud. 116 Tim Bina Karya Guru. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga. I. Evaluasi dan Penilaian 1. Prosedur evaluasi : post test 2. Jenis evaluasi : tes tertulis 3. Bentuk evaluasi : isian singkat 4. Skor Post test 5. Kriteria keberhasilan Kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil apabila 75 dari jumlah siswa mampu memperoleh nilai 65-100. Skor yang diperoleh Skor = x100 Skor total 117 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan pendidikan : SDN Warangan I Mata Pelajaran : Matematika KelasSemester : IV 1 Pokok Bahasan : Penjumlahan Pengurangan Pecahan SiklusPertemuan : II III Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

6.3 Menjumlahkan pecahan 6.4 Mengurangkan pecahan

C. Indikator

6.3.1 Menjumlahkan dua pecahan biasa berpenyebut sama 6.3.2 Menjumlahkan dua pecahan biasa berpenyebut tidak sama 6.4.1 Mengurangkan dua pecahan biasa berpenyebut sama 6.4.2 Mengurangkan dua pecahan biasa berpenyebut berbeda

D. Tujuan Pembelajaran

5. Setelah memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan pecahan menggunakan alat peraga teropong pecahan, siswa dapat mengerjakan soal penjumlahan dua pecahan biasa berpenyebut sama dengan tepat. 6. Setelah memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan pecahan menggunakan alat peraga teropong pecahan, siswa dapat mengerjakan soal penjumlahan dua pecahan biasa berpenyebut berbeda dengan tepat. 118 7. Setelah memperhatikan penjelasan guru tentang pengurangan pecahan menggunakan alat peraga teropong pecahan, siswa dapat mengerjakan soal pengurangan dua pecahan biasa berpenyebut sama dengan tepat. 8. Setelah memperhatikan penjelasan guru tentang pengurangan pecahan menggunakan alat peraga teropong pecahan, siswa dapat mengerjakan soal pengurangan dua pecahan biasa berpenyebut berbeda dengan tepat.

E. Materi Pembelajaran

Penjumlahan dan pengurangan pada pecahan

F. Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi penggunaan alat peraga teropong pecahan

G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 2x35 menit

1. Kegiatan Awal 10 menit a. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam. b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. c. Guru menyampaikan apersepsi mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama dengan mengingat kembali materi penjumlahan pecahan pada pertemuan sebelumnya. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti 50 menit a. Siswa memperhatikan penjelasan guru yang sedang memberi contoh cara menjumlahkan pecahan dengan menggunakan alat peraga teropong pecahan sambil memperagakannya menggunakan alat peraga teropong pecahan yang dimiliki masing-masing kelompok. Contoh pertama adalah cara menjumlahkan pecahan Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: .... 6 2 6 3   119 1 Memasang lingkaran pecahan tiga perenam berwarna biru pada tiang penyangga. 2 Kemudian memasang lingkaran pecahan dua perenam berwarna biru di atasnya dan mengatur sehingga garis pembagi kedua pecahan berimpit dan warna kedua pecahan tersambung. 3 Tampak lingkaran terbagi enam sama besar dan yang berwarna 5 bagian. Jadi, Contoh kedua adalah cara menjumlahkan pecahan .... 4 1 2 1   Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1 Memasang lingkaran pecahan satu perdua yang berwarna merah pada tiang penyangga. 2 Kemudian memasang lingkaran pecahan satu perempat di atasnya dan mengatur sehingga garis pembagi kedua pecahan berimpit dan warna kedua pecahan tersambung. 6 5 6 2 6 3   120 . c b a c b c a    3 Karena hasilnya belum jelas garis pembaginya belum terlihat jelas, maka dipasang lingkaran pecahan yang tidak berwarna untuk melihat pembagiannya yang sama. Guru mencoba memasang lingkaran perempatan, perenaman atau perdelapanan. 4 Tampak tiga bagian yang berwarna yang memeragakan pecahan 4 3 , sehingga 4 3 4 1 2 1   b. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang konsep penjumlahan pada pecahan berpenyebut sama, yaitu untuk a, b, c bilangan bulat dengan c ≠ 0, maka c. Siswa diminta untuk membentuk kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3-4 siswa jadi satu kelas terdiri dari 4 kelompok. d. Perwakilan kelompok mengambil alat peraga teropong pecahan dan LKS untuk kelompoknya. e. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok f. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di LKS. Setiap kelompok mempresentasikan satu soal pada LKS menggunakan alat peraga teropong pecahan. g. Kelompok yang lain bertugas unuk menanggapi presentasi dari kelompok lain. h. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Akhir 5 menit a. Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan. b. Siswa diberi motivasi agar rajin belajar. c. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan memberi salam. Pertemuan 2 2x35 menit 1. Kegiatan awal 5 menit e. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.