2010 mengalami proses pengolahan yang baik sehingga tidak mengalami pencemaran oleh bakteri. Dapat dibuktikan dengan hasil penghitungan
bakteri pada berbagai jenis sampel dibawah ambang batas, kecuali pecel.
4.1.2. Isolasi Bakteri dari Sampel Soto Ayam dalam Media Spesifik
Supaya dapat mengetahui bakteri yang terdapat pada sampel makanan, maka dilakukan isolasi bakteri pada media spesifik yaitu media
Endo Agar dan Salmonella Shigella Agar SSA. Setelah diinkubasi selama 24 jam, terbentuk koloni pada kedua
media tersebut seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Hasil Kultur Bakteri dari Sampel Soto Ayam yang diisolasi pada media Endo Agar dan SSA
Pada media Endo Agar, Escherichia coli dapat memfermentasi laktosa dan menyerap fukhsin kristal yang menyebakan terbentuknya
koloni bulat dengan warna merah kilap logam. Sedangkan pada media SSA, Salmonella sp. adalah koloni bulat, kecil, koloni tidak berwarna
dengan warna hitam ditengah. Bakteri Salmonella sp. tidak dapat memfermentasi laktosa maka koloni tidak berwarna atau transparan.
Namun bakteri ini mampu memecah asam amino yang mengandung sulfur, sehingga terbentuklah endapan garam FeS yang menyebabkan
adanya warna hitam dibagian tengah koloni. Keberadaan bakteri Escherichia coli terdapat pada 5 sampel soto ayam dari 6 sampel yang
digunakan 83,33, sedangkan bakteri Salmonella sp. terdapat pada 4 sampel 66,67. Bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. merupakan
SSA Endo Agar
bakteri penyebab infeksi pada pangan yang mendukung pertumbuhan bakteri.
13
Penelitian juga dilakukan oleh Siswatiana 2012 dengan uji TPC dan isolasi bakteri dari sampel daging ayam dalam media agar darah dan
MacConkey Agar untuk pemeriksaan Escherichia coli dan media SSA untuk Salmonella sp. Hasil yang diperoleh yaitu Escherichia coli
mencemari 26 sampel dari 35 sampel 74,3 dan Salmonella sp. mencemari 12 sampel 4,2.
29
4.1.3. Pewarnaan Gram
Bakteri yang telah tumbuh pada media Endo Agar dan SSA adalah bakteri Escherichia coli dan Shigella sp., maka dilakukan pewarnaan
Gram. Hasil pewarnaan Gram ini sebagai berikut.
Gambar 4.3 Hasil Pewarnaan Gram dari Kultur Bakteri Berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskop dengan pembesaran
100x, didapatkan bakteri berbentuk kokobasil batang pendek bersifat Gram negatif maka diduga bakteri tersebut adalah Escherichia coli.
Sedangkan bakteri hasil isolasi dari media SSA, dilakukan pemeriksaan mikroskop berbentuk batang panjang dan bersifat Gram negatif, maka
diduga bahwa bakteri tersebut adalah Salmonella sp.
Esche Salmonella sp.
4.1.4 Uji Resistensi Antibiotik terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Salmonella sp.
Hasil uji resistensi antibiotik pada bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. terhadap tiga jenis antibiotik adalah sebagai berikut.
Gambar 4.4 Efek Antibiotik terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella sp.
Berdasarkan gambar diatas, tampak terbentuknya zona jernih disekeliling disk antibiotik. Zona jernih tersebut merupakan zona yang
tidak ditumbuhi oleh bakteri karena dihambat oleh antibiotik, dikenal dengan istilah zona hambat.
Setiap antibiotik memiliki nilai kepekaan masing-masing. Oleh karena itu, setelah diketahui ukuran zona hambat pada setiap antibiotik,
nilai yang diperoleh disesuaikan dengan grafik interpretasi ukuran diameter zona hambat dari National Committee for Clinical Laboratory
Standards, tertulis nilai intermediet pada antibiotik siprofloksasin yaitu 16-20 mm, gentamisin 13-14 mm dan amoksisilin 11-14 mm. Untuk nilai
resistensi dibawah nilai intermediet, dan nilai sensitif diatas nilai intermediet.
Nilai zona hambat yang terbentuk disekeliling disk antibiotik siprofloksasin, gentamisin dan amoksisilin pada bakteri Escherichia coli,
sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Resistensi bakteri Escherichia coli terhadap antibiotik
CIP, CN dan AML Sampel
Diameter zona hambat antibiotik mm
CIP CN
AML 1
37 S 17 S
0 R 2
39 S 23 S
0 R 3
36,5 S 21,5 S
0 R 4
38 S 16 S
0 R 5
- -
- 6
36 S 20 S
0 R
Persentase 100 S
100 S 100 R
Keterangan: CIP = Siprofloksasin
S = Sensitif CN = Gentamisin
R = Resisten AML = Amoksisilin
Setelah diukur kemudian disesuaikan dengan tabel nilai normal, dapat diambil kesimpulan bahwa bakteri Escherichia coli masih sensitif
terhadap antibiotik siprofloksasin 100, terhadap antibiotik gentamisin termasuk kategori sensitif 100, sedangkan pada amoksisilin sudah
mengalami resisten yang ditunjukkan dengan tidak adanya zona hambat yang terbentuk 100. Pada sampel 5 tidak dilakukan pengujian karena
tidak diperoleh koloni Escherichia coli dalam media spesifik Endo Agar yang berasal dari sampel 5.
Berdasarkan hasil pengukuran yang tertera dalam tabel 4.3, rata- rata zona hambat Escherichia coli terhadap antibiotik siprofloksasin 37,3
mm; antibiotik gentamisin 19,5 mmdan antibiotik amoksisilin 0 mm. Dapat pula disimpulkan bahwa zona hambat paling luas antibiotik