Penghitungan Pertumbuhan Bakteri Landasan Teori

mikroorganisme membentuk enzim β-laktamase perusak penisilin yang diperantarai plasmid atau kromosom. Beta-laktamase ini membuka cincin β-laktam pada obat sehingga aktivitas antimikroba hilang. Pada spesies basil Gram negatif seperti Klebsiella pneumoniae dan Escherichia coli ditemukan satu grup β-laktamase. Penyebab lain terjadinya resistensi yaitu karena tidak adanya reseptor penisilin PBP akibat mutasi kromosom dan adanya kegagalan obat dalam mengaktivasi enzim autolitik dinding sel. 8,9,20 Dalam setiap sel, sitoplasma diikat oleh membran sitoplasma yang mengontrol komposisi internal sel melalui transpor aktif dengan barier permeabilitas selektif. Sel akan rusak atau mati bila fungsi membran sitoplasma terganggu yang menyebabkan ion dan makromolekul keluar sel. Contoh antibiotik yang bekerja melalui cara inhibisi fungsi membran sel yaitu amfoterisin B, kolistin, imidazol dan triazol. 8,9 Antibiotik yang bekerja menginhibisi sintesis protein bekerja dengan cara pengikatan ke reseptor spesifik pada ribosom subunit tertentu, yang berfungsi untuk membaca pesan mRNA. Contoh obat yang bekerja seperti ini adalah eritromisin, linkomisin, tetrasiklin, aminoglikosida dan kloramfenikol. Resistensi terhadap aminoglikosida dapat terjadi karena pada subunit 30S ribosom terjadi pengurangan reseptor protein spesifik, mikroorganisme memproduksi enzim adenilasi, fosforilasi atau asetilasi untuk menghancurkan obat, obat tidak dapat sampai ke ribosom karena transpor aktif obat ke dalam sel berkurang akibat adanya defek permeabilitas. 8,20 Obat antibiotik dapat menginhibisi sintesis asam nukleat sehingga bakteri terhambat pertumbuhannya. Biasanya penghambatan sintesis DNA ini terjadi akibat penghambatan pada DNA girase. Contoh obatnya adalah kuinolon, pirimetamin, sulfonamide, rifampisin dan trimetoprim. 8,20 Aktivitas antibiotik ini ada yang berspektrum luas broad spectrum sehingga dapat menghambat atau membunuh beberapa jenis atau kelompok bakteri dan berspektrum sempit narrow spectrum yang hanya dapat menghambat atau membunuh satu jenis atau satu kelompok bakteri saja. 8 Dewasa ini sering terjadi resistensi terhadap antibiotik. Resistensi terhadap obat menyebabkan ketidakefektifan antimikroorganisme dalam menghambat atau membunuh mikroorganisme. Beberapa cara terjadinya resistensi bakteri yaitu dihasilkannya enzim yang merusak obat misalnya beta laktamase dari Staphylococcus yang mengaktivasi sebagian besar penisilin dan sefalosporin; bakteri Gram negatif yang menghasilkan enzim asetilasi, fosforilasi atau adenililasi yang menghancurkan obat aminoglikosida, pencegahan penetrasi obat pada mikroorganisme akibat membran sel bakteri impermeable atau efluks meningkat contohnya tetrasiklin menumpuk pada bakteri yang rentan, terjadinya perubahan tempat ikatan akibat perubahan ribosom mikroorganisme terjadi pada antibiotik penisilin dan sefalosporin akibat berkurangnya PBP; pada aminoglikosida dan eritromisin, perkembangan jalur metabolisme lain contohnya sulfonamid dan trimetoprim karena obat tersebut menghasilkan enzim yang hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki afinitas terhadap obat serta faktor resistensi pada bagian DNA. 8,20 Resistensi obat dapat terjadi secara nongenetik ataupun genetik. Pada nongenetik, terjadinya resistensi disebabkan oleh tidak terjadinya replikasi aktif pada bakteri sebagian besar antibiotik membutuhkan replikasi bakteri agar dapat bekerja, mikroorganisme kehilangan struktur target spesifik pada beberapa generasi misalnya kehilangan dinding sel sehingga yang mulanya rentan penisilin dapat menjadi resisten, mikroorganisme dapat tetap menginfeksi di bagian yang antibiotiknya tidak aktif atau tidak ada aminoglikosida tidak dapat masuk kedalam sel, sehingga gentamisin tidak mampu melawan Salmonella yang berada di intrasel. Sedangkan resistensi obat akibat adanya perubahan genetik diantaranya mutasi spontan kromosom yang mengontrol rentannya mikroorganisme terhadap antibiotik, bakteri mengandung plasmid yaitu unsur genetik ekstrakromosom; gen plasmid mengontrol pembentukan enzim penghancur antibiotik misalnya plasmid membawa gen untuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Pupuk Hayati (Biofertilizer) Dari Bakteri Rhizobium sp. Yang Diinokulasikan Ke Dalam Dolomit Sebagai Carrier Terhadap Produksi Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L)

7 101 62

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli, Shigella sp, DAN Salmonella sp PADA AIR SUMUR DI WILAYAH PEMBUANGAN LIMBAH TAHU DAN LIMBAH IKAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 3 59

Deteksi Antibodi Bakteri Gram Negatif (Escherichia coli dan Salmonella sp.) pada Telur Ayam Kampung dengan Agar Gel Precipitation Test (AGPT)

1 15 56

Karasteristik jus dari silase jagung berbeda umur serta kemampuannya dalam menghambat escherichia. Coli dan salmonella sp

0 4 1

Escherichia coli yang Resisten Terhadap Antibiotik yang Diisolasi dari Ayam Broiler dan Ayam Lokal di Kabupaten Bogor

2 12 37

Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter. Identifikasi bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada siomay yang dijual di kantin SD Negeri di kelurahan Pisangan, Cirendeu, dan Cempaka Putih

3 45 88

EFEKTIVITAS BAKTERI ASAM LAKTAT SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN Escherichia coli O157:H7, Salmonella sp., Vibrio parahaemolyticus yang DIISOLASI DARI PRODUK HASIL TERNAK.

2 5 4

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp dan Escherichia coli PADA BAKSO BAKAR YANG DIJUAL DI ALUN-ALUN KOTA JOMBANG

1 1 5

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. DAN Escherichia coli PADA BUMBU GADO-GADO, SIOMAY, DAN CILOK DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15