flagel dan antigen K Vi kapsul. S. typhi dan S. choleraesuis masing- masing memiliki satu serotip, sedangkan S. enteriditis memiliki 140
serotip.
20
Bakteri ini memiliki taksonomi sebagai berikut.
20
Kingdom : Bacteria
Divisi : Proteobacteria
Kelas : Gamma proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Spesies : S. Typhi, S. Paratyphi A, S.Thyphimurium,
S. Choleraesuis, S.Enteriditis
2.1.4.2. Pertumbuhan Salmonella sp.
Salmonella dapat menyebar melalui hewan peliharaan ataupun manusia, salah satu penyebarannya melalui feses orang-orang yang
terinfeksi sehingga mencemari makanan atau sumber air. Penularan paling utama terjadi dengan menelan pangan yang terdapat bakteri. Bakteri ini
banyak mencemari makanan seperti telur dan daging ayam, serta dapat terus bereproduksi bila pemasakan tidak sempurna. Sumber infeksi yang
paling sering untuk Salmonella adalah air yang terkontaminasi feses, susu dan produk olahannya yang terkontaminasi feses atau pasteurisasi tidak
sempurna, kerang yang mengandung air yang terkontaminasi, telur unggas yang terinfeksi atau terkontaminasi, daging atau olahannya dari hewan
ternak yang terinfeksi atau terkontaminasi saat pengolahan dan hewan peliharaan. Bakteri ini dapat hidup diluar tubuh makhluk hidup selama
berminggu-minggu, dapat bertahan hidup di air selama 4 minggu, tumbuh pada pH 7,2 dengan suasana aerob dan anaerob fakultatif dan tumbuh baik
pada suhu hangat yaitu dengan suhu optimum 35- 37˚C dan akan berhenti
pertumbuhannya pada suhu 6,7˚C atau 46,6˚C. Oleh karena itu, bakteri ini sering terdapat pada makanan yang tidak dipanaskan secara benar
seperti telur, susu atau daging ayam.
20,23
Bakteri ini dapat tumbuh pada media agar Salmonella Shigella Agar, Mac-Conkey Agar dengan bentuk koloni bulat, kecil dan tidak
berwarna atau transparan, dengan warna hitam ditengah.
20
Gambar 2.6 Salmonella sp. dalam media Xylose-Lisine-Deoxycholate XLD
Sumber : Forbes BA, Sham DF, dkk., 2007
2.1.4.3. Patogenesis Penyakit oleh Salmonella sp.
Sebagian besar Salmonella bersifat patogen pada hewan yang menjadi reservoir untuk menginfeksi manusia. Penyakit utama yang
disebabkan oleh bakteri ini yaitu: 1
Demam tifoid demam enterik Penyakit ini paling sering disebabkan oleh Salmonella Typhi yang
masuk ke aliran darah melalui limfatik, kemudian ke berbagai organ termasuk usus. Gejala yang timbul yaitu demam, malaise, sakit kepala,
konstipasi, bradikardia dan mialgia setelah masa inkubasi 10-14 hari. Setelah itu demam meningkat dan terkadang muncul bintik-bintik
merah pada kulit. Dalam kondisi parah dapat terjadi pembesaran limpa dan hati.
20
2 Bakteremia dengan lesi fokal
Bakteri S. Choleraesuis umumnya menjadi penyebab penyakit ini. Bakteri menginvasi ke aliran darah yang memungkinkan adanya lesi
fokal di paru, tulang, meninges; meskipun sebelumnya menginfeksi mulut, namun tidak ada manifestasi dalam usus.
20
3 Enterokolitis
Infeksi pada Salmonella paling sering menyebabkan enterokolitis, dengan gejala sakit kepala, mual, muntah dan diare hebat disertai
demam ringan 2-3 hari. Lesi inflamasi terjadi dalam usus halus dan usus besar.
20
Beberapa strain Salmonella dapat melakukan penetrasi pada epitel usus, kemudian Salmonella mengaktifkan enzim adenil siklase
dan siklik AMP sehingga terjadi transport elektrolit dan perubahan pada cairan di ileum yang menyebabkan sekresi cairan usus dan
diare.
20
Salmonella menempel ke sel epitel dalam usus halus, kemudian melakukan endositosis. Bakteri ini memperbanyak diri dengan bantuan
makanan dan merusak sel tubuh, hal ini menyebabkan demam, kram dan diare. Bila lebih parah, dapat menyebabkan bakteremia dengan
berpindahnya bakteri pada pembuluh darah.
24
Gambar 2.7 Patogenesis Salmonella sp.
Sumber: Richard V dkk., 2010
2.1.5. Faktor Pertumbuhan Mikroorganisme
Faktor pertumbuhan mikroorganisme dapat berupa fisika yaitu suhu, pH dan tekanan osmotik serta kimiawi berupa nutrien.
7