untuk mikroorganisme yaitu sumber C karbon, N nitrogen, O oksigen, S sulfur, P fosfat, mineral serta faktor pertumbuhan berupa
vitamin.
7
2.1.6. Kultur Mikroorganisme
Dalam menganalisis mikroorganisme secara kualitatif ataupun kuantitatif, harus dilakukan kultur mikroorganisme yang terdapat dalam
sampel ke dalam media secara in vitro atau teknik laboratorium. Melakukan kultur mikroorganisme bertujuan agar diperoleh isolat atau
inokulum dari biakan campuran pada sampel, dapat mengetahui sifat-sifat mikroorganisme, memperbanyak mikroorganisme, menghitung jumlah
mikroorganisme, serta membantu diagnostik dengan melakukan uji sensitivitas.
13
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil kultur mikroorganisme yaitu jenis media kultur yang digunakan, sifat morfologis
atau fisiologis dari mikroorganisme dan teknik laboratorium yang dilakukan.
7
Alat dan bahan yang digunakan yaitu jarum inokulasi dengan ujung jarum bulat jarum ose dan ujung jarum runcing jarum ent,
berbagai jenis media kultur seperti media agar tegak agar deep media; media agar miring agar slant media; media lempeng agar agar plate
media dan media cair broth media, tempat untuk menginkubasi media kultur disebut inkubator, laminary flow sebagai ruang inokulasi.
7
Melakukan kultur mikroorganisme, terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu metode cawan gores streak plate method dengan
cara menggoreskan suspensi sampel pada permukaan media lempeng agar menggunakan jarum inokulasi, metode cawan tuang pour plate method
dengan mencampur media agar yang dicairkan dengan suspensi sampel kemudian dituang pada cawan petri steril dan tunggu hingga padat, metode
perataan spread plate method biasanya untuk uji sensitivitas mikroorganisme terhadap agen kimiawi dan memiliki prinsip yaitu
suspensi sampel atau biakan diratakan menggunakan kapas lidi steril atau spatel driglaski pada permukaan lempeng agar, metode titik spot method
dengan memakai jarum ose dilakukan inokulasi biakan pada permukaan media lempeng agar atau agar miring secara titik, metode tusukan deep
method biasanya digunakan untuk uji motilitas media semisolid; dalam metode ini biakan ditusukkan menggunakan jarum ent pada media agar
tegak, serta metode pencelupan menggunakan jarum inokulasi dicelupkan biakan pada media cair.
7
2.1.7. Penghitungan Pertumbuhan Bakteri
Perhitungan bakteri dapat dilakukan dengan cara langsung yaitu secara mikroskopis dengan memakai Petroff-Hausser cell counter sebagai
bilik hitung, maupun tidak langsung yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti hitung cawan plate count , filtrasi atau penyaringan,
metode MPN Most Probable Number, pengukuran kekeruhan, pengukuran aktivitas metabolisme, pengukuran berat kering sel serta
pengukuran konsumsi nutrien. Perhitungan pertumbuhan bakteri ini dilakukan setelah pembiakan bakteri.
7,14
Perhitungan koloni bakteri metode cawan plate count dilakukan dengan perhitungan Standar Plate Count SPC. Koloni yang berukuran
besar, kecil atau menjalar dianggap sebagai satu koloni. Perhitungan koloni dapat dilakukan menggunakan colony counter atau dengan
memberi titik pada cawan petri sambil dihitung secara manual. Hasil penghitungan ini dimasukkan kedalam beberapa kelompok yang dijelaskan
dalam tabel berikut.
7
Tabel 2.2 Penggolongan hasil penghitungan TPC
Jumlah koloni cawan petri Colony Form Unit
Keterangan 30-300 CFU
Dapat dihitung, ideal untuk dimasukkan kedalam rumus
300 CFU TBUD Tidak Bisa Untuk Dihitung
30 CFU TSUD Terlalu Sedikit Untuk Dihitung
Tidak membentuk koloni dan 14 cawan petri
Spreader Sumber : Harti AS, 2015