Morfologi dan Taksonomi Escherichia coli

tapi dapat pula menjadi kronik, lamanya diare ini dapat dipersingkat dengan pemberian antibiotik. EPEC menempel pada sel epitel usus halus dengan menggunakan adhesin yang dikenal dengan intimin, kemudian mengeluarkan toksin dan menyebabkan mikrovili hilang dan filamen aktin terbentuk. 2 Escherichia coli enterotoksigenik ETEC menyebabkan diare pada orang yang bepergian sehingga dikenal dengan traveller’s diarrhea. ETEC mengeluarkan enterotoksin LT heat-labile enterotoxin, inaktivasi pada suhu 60˚C dalam 30 menit atau enterotoksin ST heat-stable enterotoxin, tahan suhu 100˚C. Bakteri dengan LT menempel pada brush border sel epitel usus halus yang mengaktivasi enzim adenilsiklase kemudian siklik adenosin monofosfat cAMP konsentrasinya meningkat, maka permeabilitas sel epitel usus meningkat sehingga absorpsi natrium terhambat dan terjadi hipersekresi air dan klorida, akhirnya menyebabkan diare cair masif. Sedangkan ST mengaktivasi siklik guanilil siklase cGMP pada sel epitel sehingga terjadi penurunan motilitas usus halus dan gangguan absorpsi klorida yang menyebabkan sekresi cairan. 3 Escherichia coli enteroinvasive EIEC yang menyebabkan diare seperti disentri shigellosis. EIEC menginvasi sel epitel mukosa usus yang menyebabkan ulkus, lesi inflamasi. 4 Escherichia coli enterohemoragik EHEC penyebab diare ringan, colitis hemoragik, sindroma hemotilik uremik hingga nyeri abdomen berat. EHEC menghasilkan verotoksin yang sifatnya hampir sama dengan toksin Shiga pada Shigella dysentriae, meskipun secara antigenik dan genetik berbeda. 5 Escherichia coli enteroaggregative EAggEC EAEC merupakan penyebab diare akut dan kronik yang lebih dari 14 hari. EAEC memproduksi hemolisin dan ST enterotoksin seperti yang dikeluarkan oleh ETEC. Gambar 2.3 Patogenesis Escherichia coli Sumber: Richard V dkk., 2010

2.1.4. Bakteri Salmonella sp.

2.1.4.1. Morfologi dan Taksonomi Salmonella sp.

Salmonella berbentuk batang, bersifat Gram negatif, bersifat anaerob fakultatif, tidak berspora, motil dan berukuran 1-3,5 μm x 0,5-0,8 μm. 20 Gambar 2.5 Morfologi Salmonella sp. Sumber :Kayser FH, 2005 Antigen utama pada Salmonella yaitu antigen O somatik yang digolongkan menjadi beberapa serogrup A, B, C 1 , C 2 , D dan E, antigen H

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Pupuk Hayati (Biofertilizer) Dari Bakteri Rhizobium sp. Yang Diinokulasikan Ke Dalam Dolomit Sebagai Carrier Terhadap Produksi Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L)

7 101 62

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli, Shigella sp, DAN Salmonella sp PADA AIR SUMUR DI WILAYAH PEMBUANGAN LIMBAH TAHU DAN LIMBAH IKAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 3 59

Deteksi Antibodi Bakteri Gram Negatif (Escherichia coli dan Salmonella sp.) pada Telur Ayam Kampung dengan Agar Gel Precipitation Test (AGPT)

1 15 56

Karasteristik jus dari silase jagung berbeda umur serta kemampuannya dalam menghambat escherichia. Coli dan salmonella sp

0 4 1

Escherichia coli yang Resisten Terhadap Antibiotik yang Diisolasi dari Ayam Broiler dan Ayam Lokal di Kabupaten Bogor

2 12 37

Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter. Identifikasi bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada siomay yang dijual di kantin SD Negeri di kelurahan Pisangan, Cirendeu, dan Cempaka Putih

3 45 88

EFEKTIVITAS BAKTERI ASAM LAKTAT SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN Escherichia coli O157:H7, Salmonella sp., Vibrio parahaemolyticus yang DIISOLASI DARI PRODUK HASIL TERNAK.

2 5 4

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp dan Escherichia coli PADA BAKSO BAKAR YANG DIJUAL DI ALUN-ALUN KOTA JOMBANG

1 1 5

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. DAN Escherichia coli PADA BUMBU GADO-GADO, SIOMAY, DAN CILOK DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15