7
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan masalah dalam skripsi ini, dan agar pembahasannya terarah maka penulis memberikan batasan-
batasan yaitu pada masalah: 1.
Minat belajar siswa MTs Ta’lim Al-Mubtadi, hasil angket yang disebar pada siswasiswi MTs Ta’lim Al-Mubtadi
2. Prestasi belajar siswa MTs Ta’lim Al-Mubtadi, hasil belajar siswa yang
diambil dari nilai raport.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas ada yang signifikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana minat siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits?
2. Bagaimana prestasi siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits?
3. Adakah hubungan antara minat belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Ta’lim
Al-Mubtadi dengan prestasi hasil belajar Al- Qur’an Hadits mereka?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa Madrasah
Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
2. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi minat belajar siswa Madrasah
Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara minat siswa terhadap mata
pelajaran Al- Qur’an Hadits dengan prestasi belajar siswa.
F. Kegunaan Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi rekan-
rekan agar menjadi bahan bacaan yang akan lebih disempurnakan
8
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah
dalam meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa di sekolah
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Setiap individu mempunyai kecenderungan fundamental untuk berhubungan dengan sesuatu yang berada dalam lingkungannya. Apabila
sesuatu itu memberikan kesenangan pada dirinya, kemungkinan ia akan berminat terhadap sesuatu itu.
Minat timbul apabila tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari
dirasakan berarti bagi dirinya dan ia pun akan berniat untuk mempelajarinya.
“Dari segi bahasa minat berarti perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi
individu”.
1
“Menurut H.C Whiterington minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut
dengan dirinya”.
2
Minat itu akan timbul jika suatu objek yang dihadapi seseorang berguna bagi kebutuhan hidupnya.
Pendapat lain dikemukakan oleh “W.S Winkel bahwa minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa
tertarik pada bidang studi pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu”.
3
Jadi menurut pendapatnya kecenderungan dan kesadaran subjek yang sudah menetap dalam dirinya akan menyebabkan
timbulnya minat dan merasa senang mempelajari materi yang diberikan.
1
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, cet. 1, h. 255
2
H.C. Whiterington, Psikologi Pendidikan, Terjemah: M. Buchori, Bandung: Aksara Baru, 1978, h. 124
3
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996, cet. 4, h. 188
10
Selanjutnya Alisuf Sabri mengatakan bahwa minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu
secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi
karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu itu.
4
Jadi aspek-aspekdimensi-dimensi minat tersebut sebagai berikut: a.
Kognisi Informasi obyek, melahirkan ketertarikan pada obyek yang
dipelajari. b.
Emosi Perasaan senang pada obyek yang dipelajari.
c. Konasi
Hasrat atau kemauan untuk memperhatikan pelajaran dan melakukan kegiatan belajar.
Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa “minat adalah kecenderungan jiwa kearah sesuatu, karena sesuatu itu mempunyai arti
bagi kita. Sesuatu itu dapat memenuhi kebutuhan kita dan dapat menyenangkan kita”.
5
Selanjutnya, Drs. Mahfudh Shalahuddin menyatakan bahwa “minat
adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Minat merupakan suatu sikap yang menyebabkan seseorang berubah aktif dalam
suatu pekerjaan, dengan kata lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan”.
6
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat itu merupakan kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat
secara terus menerus terhadap sesuatu orang, benda atau kegiatan yang
4
M. Alisuf Sabri, Op, cit, h. 84
5
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al- Ma’rif,
1989, cet. VIII, h. 88
6
Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990, h. 95