Pengertian Prestasi Belajar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

18 Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran. “Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor: 1 minat, 2 bakat, 3 intelegensi, 4 motivasi”. 21 1 Minat Menurut Slameto “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. 22 Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran yang dipelajarinya tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa itu sendiri harus berusaha mencintai setiap bahan pelajaran yang diberikan. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menangkap semua bahan pelajaran tersebut dengan baik. 2 Bakat “Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada”. 23 Hal ini dekat dengan persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental yang melahirkan “kemampuan” untuk memahami sesuatu. Bakat pada diri siswa dapat dilatih dan dikembangkan sesuai denan potensi yang dimilikinya dengan baik. Dengan demikian, bakat itu dapat mempengaruhi belajar siswa, khususnya berkenaan dengan keberhasilan atau prestasi belajar siswa itu sendiri. 3 Intelegensi Menurut Reber yang dikutip Muhibbin Syah “intelegensi dapat diartiakan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat”. 24 Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, 21 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet.2, h. 60 22 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rieneka Cipta, 1995, h. 57 23 Sardiman, Op. cit, h. 46 24 Muhibbin Syah, Op. cit, h. 133 19 melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran-peran organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktifitas manusia. Tingkat kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki siswa merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya prestasi belajar. Dengan demikian, siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. 4 Motivasi Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri terdapat keinginan untuk belajar. “Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi”. Dalam konsep pembelajaran “motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai”. James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai penggunaan istilah “motivation” di bidang psikologi. Ia mengatakan bahwa “motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut”. 25 Motivasi belajar pada dasarnya mempengaruhi tingkah laku belajar. Motivasi belajar menentukan jumlah waktu yang digunakan siswa dalam belajar dan jumlah waktu yang digunakan ini merupakan salah satu peramal yang dapat dipercaya bagi pencapaian prestasi belajar siswa. Jadi, bila kita membandingkan dua orang siswa yang mempunyai kecerdasan yang sama, maka siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan menghabiskan waktu belajar lebih sedikit untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan lebih tinggi dari pada 25 Soemanto, Op. cit., h. 205. 20 siswa dengan motivasi rendah. Selain mempengaruhi jumlah waktu yang digunakan, motivasi belajar yang menimbulkan keinginan untuk belajar serta menentukan banyaknya materi yang akan dimiliki banyak energi untuk belajar sehingga prestasinya menjadi lebih tinggi. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. 1 Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa tersebut. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga dan ketegangan keluarga semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. 2 Lingkungan Nonsosial Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat- alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Sebagai contoh, kondisi rumah yang berantakan dan sempit serta perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja seperti lapangan voli akan mendorong siswa berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas untuk dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan yang seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa. 21

3. JenisBentuk Prestasi Belajar

Jenisbentuk prestasi belajar adalah: a. Penjelasan Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menguraikan atau merinci suatu materi atau bahan menjadi komponen-komponen atau bagian- bagian agar struktur organisasinya dapat dipahami. Ini mencakup identifikasi bagian-bagian, mengkaji menganalisis hubungan antar bagian-bagian dan mengenali prinsip-prinsip organisasi yang terlibat. b. Pengetahuan Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan tentang materi-materi atau bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Ini mencakup mengingat semua hal, dari fakta khusus sampai pada teori-teori yang lengkap mencakup pemikiran tentang informasi yang bermanfaat. c. Penguasaan Pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan, kepandaian, dsb. d. Keterampilan Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menggabungkan bagian- bagian untuk membentuk suatu keseluruhan yang baru. Ini mencakup produksi dari satu komunikasi yang unit, suatu rencana operasi atau seperangkat hubungan-hubungan yang abstrak. Penekanannya pada tingkah laku yang kreatif sebagai hasil belajar. Namun dengan penekanan utama pada formulasi pola-pola dan struktu-struktur baru. e. Penguasaan Sikap kemampuan atau kesanggupan untuk mengendalikan perilaku dan tindakan yang sesuai dengan norma-norma agama. f. Nilai Dimaksudkan sebagai kemampuan memberikan penilaian atau pertimbangan terhadap suatu gejala, obyek atau tingkah laku tertentu, seperti menerima, menolak, atau tidak menghiraukan. 22

4. Sumber Data Prestasi Belajar

Sumber data prestasi belajar dapat diperoleh dari: a. Pengetahuan tes b. Latihan non tes

C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah

1. Pengertian Al-Qur’an Hadits

a. Al-Qur’an “Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab, dari kata qara’a yang berarti ”mengumpulkan” dan “menghimpun”, yaitu menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi ”. 26 Ada beberapa definisi tentang al- Qur’an yang disebutkan oleh para Ulama diantaranya adalah “Kalam Allah berbahasa Arab diturunkan kepada Rasulullah SAW yang dinilai ibadah membacanya, yang menantang untuk membuat tandingan surah terpendek darinya, diawali dengan surah al-Fatihah dan ditutup dengan surah an- Nas”. 27 Allah SWT berfirman:           Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya di dadamu dan membuatmu pandai membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. Q.S. al-Qiyamah: 17-18          26 Manna Khalil al Qattan, Studi Ilmu- Ilmu Qur’an, Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004, cet 13, h. 16 27 Rasyad Hasan Khalil, Tarikh Tasyri’, Jakarta: Amzah, 2010, cet 2, h. 139

Dokumen yang terkait

Hubungan antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa : studi korelasi pada sistem full day school di Madrasah Tsanawiyah Al-Kautsar Depok

0 9 91

Hubungan antara hafalan al-qur'an dengan prestasi belajara al-qur'an hadits siswa MTS Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang

12 74 104

Korelasi minat belajar al-Qur'an Hadis dengan prestasi belajar siswa MTS al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 108

Korelasi antara pemahaman terhadap al-Quran dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-qur'an hadits di MTS al-Khairiyah kelas VII Mampang Jakarta Selatan

0 41 80

Strategi Guru Al-Qur’an Hadits Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jakarta

1 7 106

Peranan tadarus al-Qur'an dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas xii pada mata pelajaran al-Qur'an hadits di Madrasah aliyah Miftahul Umam Pondok Labu jakarta Selatan

12 67 97

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

PENGARUH MINAT MEMBACA AL- QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADITS KELAS VIII DI SMP WACHID HASYIM 1 SURABAYA.

0 1 150

KORELASI KEMAMPUAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DENGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MI AL MA’ARIF KARANGSARI TANGGAMUS TAHUN AJARAN 20182019 (Studi pada Peserta Didik Kelas IV Semester Ganjil Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MI Al Ma

0 2 91

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS SISWA KELAS VII di MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL- IKHLAS KARANG ANYAR KECAMATAN PANGURAGAN KABUPATEN CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 27